Janda muda jadi kurir bandar narkoba di Lapas Kerobokan Bali

Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali menangkap seorang wanita berinisial SW (28) di sebuah rumah kos Jalan Pendidikan III Nomor 5 kamar Nomor 1 Sidakarya, Denpasar Selatan. Wanita ini diketahui seorang kurir narkoba yang dikendalikan dari bandar narkoba yang mendekam di dalam penjara.

Dari tangan wanita yang diketahui seorang janda ini, BNN mengamankan 170,35 gram sabu-sabu (methamphetamine) dan 159,95 gram ekstasi (amphetamine).

"Tersangka kita tangkap di kamar kosnya pada Jumat lalu di Perumahan Darmasaba Permai, Jalan Gatot Kaca. Tim menemukan 58 plastik klip berisi sabu-sabu dan 92 ekstasi warna kuning dan merah muda di dalam dua kotak kertas putih," kata Kepala BNN Provinsi Bali, Brigadir Jenderal Putu Gede Suastawa di kantornya, Senin ‎(28/12) di Denpasar, Bali.

Penangkapan perempuan asal Bondowoso, Jawa Timur itu bermula dari adanya laporan masyarakat mengenai maraknya peredaran narkoba di seputaran wilayah Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Benar saja, dari tangan pelaku petugas mendapatkan narkotika siap edar.

Menurut Suastawa, tangkapan narkotika dari tangan wanita ini merupakan yang terbesar hasil tindakan BNN di tahun ini. "Temuan narkotika ini luar biasa (jumlahnya). Kami juga menemukan timbangan elektronik. Ini barang bukti paling besar yang kami dapatkan (di tahun 2015)," tegasnya.

Dia menjelaskan, pelaku merupakan pengedar narkotika yang merupakan jaringan Lapas Kerobokan. Orang yang mengendalikannya merupakan narapidana yang masih mendekam di lapas terbesar di Bali itu berinisial AD.

Hal itu dibenarkan Janda beranak satu ini, yang mengaku menjual barang haram itu atas pengendalian seorang napi berinisial AD.

"Saya disuruh oleh bos saya (AD-red) yang ada di dalam Lapas untuk ambil barang ini (narkoba - red) kemudian nanti dibuat paket kecil - kecil dan tinggal tunggu perintah kemana lakukan tempelan," Aku wanita yang pernah bekerja sebagai wanita pemandu di sebuah Cafe di Bali.