Jangan Egois, Masyarakat Diminta tak Abaikan Bahaya Covid-19
Merdeka.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng bahaya virus Corona atau Covid-19. Hal tersebut bisa menjadi penghambat penanggulangan yang dilakukan oleh tim gugus tugas dan pemerintah.
"Masyarakat harusnya peduli lah. Jangan egois, aku sehat kok. Padahal sekarang itu banyak yang OTG (orang tanpa gejala). Itu yang sangat berbahaya, karena mereka tidak terdeteksi. Tidak ada gejala batuk-batuk, tapi sebenarnya mereka itu kelihatannya sebagai orang sehat, tapi membawa virus, membawa wabah," ujar Ahyani, kepada merdeka.com, Jumat (10/4).
Ia meminta masyarakat agar bersabar dan menaati aturan terutama terkait physical distancing dan sosial distancing. Saat ini, menurutnya, masih banyak warga masyarakat yang nekat keluar rumah meskipun tidak ada kepentingan yang mendesak.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
"Contohnya adalah yang ada di Eropa. Di sana katanya tidak peduli dengan wabah virus corona, tetapi sekarang lihat saja. Yang di Italia, Spanyol di Amerika sendiri, pemerintahnya sampai kewalahan. Karena masyarakatnya merasa merdeka, bebas, dan bisa semaunya sendiri. Makanya janganlah kita seperti itu, manut (nurut) lah," katanya.
Ahyani menyampaikan, jika angka-angka statistik Covid-19 sudah mulai menurun atau landai, pasti akses komunikasi dan interaksi di masyarakat akan dibuka. Ia tidak mengetahui kapan wabah Corona akan berakhir, sehingga masyarakat diminta untuk bersabar.
"Seperti di China, baru kemarin dibuka yang di Wuhan, ternyata masyarakat juga was-was lagi. Katanya akan ada semacam wabah yang gelombang dua. Itu yang kita khawatirkan. Karena ketika dibuka, orang yang di luar masuk, ternyata mereka masuk membawa virus lagi. Kita sabar dulu lah, semoga enggak terlalu lama," katanya.
Terkait perkembangan data Covid-19 di Kota Solo, Ahyani menyampaikan, tidak jauh berbeda dari hari sebelumnya. Hingga Kamis siang pukul 12.00 WIB, jumlah orang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak di Kota Solo sebanyak 5 orang. Seorang pasien sembuh , 2 rawat inap dan 2 lainnya meninggal dunia.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) ada 51 orang, di mana 28 orang sembuh, rawat inap 14 dan meninggal 9 orang. Sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 326, 1 orang menjalani rawat inap, 156 rawat jalan dan 170 dalam pemantauan. Sementara untuk orang yang selesai pemantauan sebanyak 156 orang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, edukasi dan kesadaran masyarakat harus gencar dilakukan terkait informasi wabah Mpox tersebut,
Baca SelengkapnyaSatu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya