Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jangan lagi anggap Soekarno-Hatta di Jakarta

Jangan lagi anggap Soekarno-Hatta di Jakarta Bandara Soekarno Hatta. ©jetphotos.net

Merdeka.com - Selama ini memang Bandara Soekarno-Hatta kerap disebut bagian dari Cengkareng, Jakarta Barat. Seluruh awak kabin maskapai selalu mengatakan 'Mendarat di Jakarta' saat sampai di bandara itu.

Meski demikian, penyebutan lokasi Bandara Soekarno-Hatta pun diprotes. Hal itu sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Saat itu, keberatan dinyatakan langsung oleh Wali Kota Tangerang, Arief Rachadiono Wismansyah.

Pada Oktober 2014, dia pernah berharap kepada Presiden Joko Widodo sudi mengubah nama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng. Dia ingin penyebutannya diganti menjadi Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang.

"Kita mau menyampaikan surat, Soekarno Hatta Cengkareng adanya di Tangerang, karena lokasinya ada di Kota Tangerang. Ganti jadi Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang. Kita ingin masyarakat bangga bahwa bandara internasional ini berada di Kota Tangerang yang merupakan bagian dari NKRI," kata Arief saat itu.

Arief berpendapat, penyebutan lokasi Cengkareng, Jakarta, tidak tepat karena Bandara Soekarno-Hatta berada di Tangerang. Arief juga sempat meminta kode CGK buat Bandara Soekarno-Hatta diganti menjadi TNG. Memang jika dilihat dari posisi geografis dan peta wilayah, memang sejak dulu bandara itu masuk dalam Tangerang.

Dua tahun berselang, keberatan Arief baru digubris. Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan, sudah mengirim surat edaran ke berbagai pihak terkait klarifikasi keberadaan Bandara Soekarno-Hatta. Menurut dia, fasilitas itu memang berada di Tangerang, Banten, bukan di Jakarta.

"Buat surat edaran kepada semua airline (maskapai) dan pihak lainnya, kalau Bandara Soekarno-Hatta bukan di Cengkareng, tapi di Tangerang. Kita lakukan itu karena memang letak bandara di Tangerang, dan kita menghormati hal itu," kata Budi pada akhir Januari lalu.

Secara terpisah, Manajer Humas PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano mengatakan, isi edaran itu meminta semua maskapai penerbangan mengubah penyampaian kalimat selamat datang. Yaitu dari semula 'Selamat Datang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Jakarta', menjadi 'Selamat Datang di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten'.

"Semua papan informasi juga akan diubah menyertakan keterangan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten," kata Yado.

Hanya saja, menurut Budi, kode CGK buat Bandara Soekarno-Hatta tidak bakal diganti. Sebab sudah masuk dalam kode penerbangan internasional. Sehingga, kode itu kemungkinan besar dipertahankan.

Menanggapi hal itu, sejumlah maskapai penerbangan mengaku tidak masalah. Seperti disampaikan Manajer Humas Sriwijaya Air, Agus Sudjono.

"Ya enggak masalah kan. Belum cek (surat edaran) saya. Jangan-jangan Bandara Juanda juga ganti jadi Sidoarjo, ya?" kata Agus sembari mempertanyakan kebijakan itu.

Humas maskapai AirAsia, Audrey Progastama, mengaku sudah menerima surat edaran itu dan menerapkannya dalam operasional sehari-hari. Penerapan terutama tentang penyampaian kalimat selamat datang kepada penumpang, di dalam kabin pesawat AirAsia saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami sudah menyesuaikan pengumuman di pesawat, sejalan dengan surat edaran dari pengelola bandara. Hal tersebut tidak menjadi masalah karena juga tidak mengganggu operasional," kata Audrey.

Senada dengan Audrey, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero), Arif Wibowo, menilai tidak ada masalah dengan pengubahan pengumuman lokasi Bandara Soekarno-Hatta. Menurut dia, sebagai penumpang, seharusnya sudah tahu akan bepergian ke mana sehingga tidak masalah jika kalimat selamat datangnya berubah.

"Yang penting penumpang tahu ke mana tujuannya. Saya rasa tidak masalah," kata Arif. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto
Begini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto

Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Isu Presiden Tiga Periode : Sudah Selesai, Enggak Bisa
Ganjar soal Isu Presiden Tiga Periode : Sudah Selesai, Enggak Bisa

Ganjar meyakini, rakyat saat ini mengharapkan timbulnya kesadaran hukum yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
Cerita Menarik Palangka Raya, Pernah Hampir Jadi Ibu Kota Indonesia
Cerita Menarik Palangka Raya, Pernah Hampir Jadi Ibu Kota Indonesia

Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kepala OKIN Bambang Susantono Sudah Lama Singgung Ingin Mundur dari Jabatannya
Ternyata, Kepala OKIN Bambang Susantono Sudah Lama Singgung Ingin Mundur dari Jabatannya

Keputusan Bambang dan Dhony untuk mundur dari Badan Otorita IKN, diterima oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pemindahan IKN: Itu Gagasan Soekarno dan Soeharto
Jokowi soal Pemindahan IKN: Itu Gagasan Soekarno dan Soeharto

Jokowi menekankan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyeknya.

Baca Selengkapnya
Izin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi
Izin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi

Anies Baswedan merespons acara Desak Anies di Yogyakarta dibatalkan mendadak.

Baca Selengkapnya
Nama Jakarta Berkali-kali Berubah Sebelum Jadi DKJ, Ini Sejarahnya
Nama Jakarta Berkali-kali Berubah Sebelum Jadi DKJ, Ini Sejarahnya

Jakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.

Baca Selengkapnya
FOTO: Heboh Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Sejak 15 Februari 2024, Begini Penjelasannya!
FOTO: Heboh Jakarta Bukan Lagi Ibu Kota Sejak 15 Februari 2024, Begini Penjelasannya!

Lantas, benarkah Jakarta bukan lagi Ibu Kota sejak 15 Februari 2024? Simak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Tunjuk Menteri Basuki Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Wakilnya Raja Juli PSI
VIDEO: Jokowi Tunjuk Menteri Basuki Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Wakilnya Raja Juli PSI

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakilnya Donny Rahajoe menyatakan mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies
VIDEO: Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies

Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: RK Sebut Ahok 'Raja' Gusur Warga Saat Jadi Gubernur Jakarta, Ternyata ini Faktanya
VIDEO: RK Sebut Ahok 'Raja' Gusur Warga Saat Jadi Gubernur Jakarta, Ternyata ini Faktanya

Berdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.

Baca Selengkapnya
Jokowi Teken RUU DKJ, Jakarta Resmi Tidak Lagi jadi Ibu Kota?
Jokowi Teken RUU DKJ, Jakarta Resmi Tidak Lagi jadi Ibu Kota?

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan RUU DKJ (Daerah Khusus Jakarta).

Baca Selengkapnya