Jangan lupakan Tragedi Rohingya
Merdeka.com - Para pembaca Republika menyalurkan donasi kemanusiaan untuk warga Rohingya di Myanmar. Dana kemanusiaan dari pembaca dihimpun selama enam bulan. Dana ini akan disalurkan melalui, Dompet Duafa, Baznas, Rumah Zakat, ACT, dan Merci.
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menyebutkan, total bantuan yang dititipkan pembaca kepada Republika menembus angka Rp 1.197.000.000. Pihaknya berjanji memonitor dana kemanusiaan tersebut agar benar-benar tersalurkan dan mempunyai nilai manfaat yang besar bagi warga Rohingya.
"Republika akan terus memonitor supaya bantuan yang dititipkan oleh pembaca ini benar-benar sampai dan mempunyai nilai manfaat yang besar untuk mengatasi krisis kemanusiaan Rohingya," ujar Irfan melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (20/4).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa yang dilakukan Rohingya di Pekanbaru? 'Telah diamankan pengungsi Rohingya yang sedang mencari suaka di depan Kantor Konsulat Malaysia Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Bukit Raya oleh Polresta Pekanbaru,' ujar Heri kepada merdeka.com Kamis (14/12).
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Kenapa Pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebut, para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
Irfan menjelaskan, bantuan kemanusiaan ini sengaja diberikan baru-baru ini bukan tanpa alasan. Menurutnya saat orang-orang berduyun-duyun memberikan bantuan, tentu pasokan bantuan akan berlebih.
"Nah kita berpikir mungkin nanti tiga empat bulan kemudian euforia ini akan reda, sehingga kita cadangkan kalau orang sudah lupa baru kita berikan untuk menutupi kekurangan," ungkapnya.
Selain itu juga, ini sebagai pengingat supaya tragedi Rohingya tidak dilupakan begitu saja. Meskipun banyak musibah yang juga muncul di sana-sini termasuk di dalam negeri sendiri.
"Jadi kita ingatkan terus melalui event, melalui berita, agar mereka terus dibantu, karena bagaimanapun mereka manusia yang memiliki hak untuk hidup dan diperlakukan selayaknya manusia," ucapnya.
Irfan mengucapakan terima kasih kepada para pembaca Republika atas solidaritasnya dan atas kepercayaannya kepada Republika untuk memberikan bantuan kemanusiaan tersebut.
"Republika berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca yang memberikan kepercayaan kepada Republika. Semoga ini bisa menjadi contoh dalam membantu saudara kita yang kesulitan," kata dia.
Berbicara tentang Rohingya, menurut Direktur Utama PT Republika Media Mandiri (RMM) Agoosh Yoosran, tidak bisa lepas dengan tragedi-tragedi memilukan yang menimpa orang-orangnya. Mereka kata Agoosh bukan saja diusir dari negaranya, Myanmar, namun juga terjadi pembantaian hingga pembunuhan. Maka tidak heran bila kemudian banyak dari mereka yang pontang panting mencari kehidupan di negara-negara lain.
"Atas dasar tragedi kemanusiaan, Republika sebagai koran umat punya tanggung jawab untuk ikut membantu saudara kita yang sekarang sedang mengalami musibah, apalagi seiman," ujarnya.
Bantuan ini kata dia, bukan kali pertama dilakukan oleh Republika. Republika sebelumnya ikut menggalang dana untuk mendirikan rumah sakit di Gaza, mendirikan dompet duafa, kemudian saat tsunami aceh dan tragedi di Filipina Selatan. Hal ini dilakukan karena Republika sebagai media bukan hanya memberitakan berbagai tragedi kemanusiaan tapi juga turut peduli dan memberikan bantuan.
Deputi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), M Arifin Purwakananta mengatakan sebagai lembaga yang turut menyalurkan bantuan kemanusiaan Rohingya mengucapkan terima kasih kepada para pembaca Republika yang turut peduli. Semoga kata Arifin, bantuan dari para pembaca Republika ini dapat memberikan suntikan semangat kembali bagi warga Rohingya yang saat ini tengah mengalami penderitaan yang luar biasa.
"Bantuan dari pembaca Republika ini akan kami salurkan untuk membantu kesehatan di pengungsian. Apalagi ini mendekati Ramadhan kami ingin mereka tetap sehat, dapat beraktivitas sampai ada solusi bagi mereka untuk mendapatkan tempat yang lebih baik," kata Arifin.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaJK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.
Baca SelengkapnyaSetiap tahun, pada tanggal 9 Desember, dunia memperingati Hari Pencegahan Genosida sebagai suatu bentuk komitmen bersama untuk mencegah tragedi kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaUNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca Selengkapnya"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaHingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan negara lain sudah menutup akses terhadap pengungsi Rohingya, sehingga mereka ke Indonesia
Baca Selengkapnya