'Jangan mudah termakan isu tak jelas di media sosial'
Merdeka.com - Media sosial kerap dipakai orang–orang tak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi hoax yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat. Untuk itu masyarakat diminta berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
"Saya titip kepada masyarakat umum dan para generasi muda untuk bertindak lebih dewasa, jangan mudah termakan isu yang tidak jelas, terutama dari media sosial," ujar Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi dalam keterangannya, Rabu (14/2).
Menurutnya, hal tersebut diperlukan untuk mempertahankan keutuhan masyarakat dan bangsa ini. "Jangan mudah larut dalam suatu isu yang akan membawa kepada sesuatu yang tidak menguntungkan bagi kita terutama terhadap bangsa," tuturnya.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa saja bahaya media sosial untuk anak? Belum lagi prevalensi cyberbullying, diskriminasi, ujaran kebencian, dan postingan yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri yang dapat berinteraksi secara teratur dengan remaja, menurut APA.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang paling rentan terkena dampak buruk media sosial? Penelitian yang dilakukan oleh Primack et al. (2017) menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kecemasan dan depresi.
-
Kenapa media sosial berbahaya untuk otak anak? Otak anak-anak memiliki fungsi yang berbeda, dan dapat menjadi rentan selama fase perkembangan remaja. Kurang tidur bisa lebih berbahaya bagi remaja daripada orang dewasa, misalnya.
-
Kenapa orang oversharing di media sosial? Oversharing juga acap menjadi pertanda bahwa seseorang menginginkan koneksi dengan orang lain yang tidak disadari.
Dia menilai peran pemerintah sangat penting untuk ikut serta aktif dalam mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh hoax. Selain itu, perlu juga melibatkan semua pihak untuk menyikapi berbagai isu yang muncul di media sosial.
"Menjadi komitmen baik dari pemerintah, perguruan tinggi dan juga masyarakat itu harus ada. Perlu ada forum-forum yang kita pergunakan untuk bisa memberikan pencerahan kepada semua pihak," ujarnya.
Pria yang pernah menjabat Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB ini juga meminta perlunya adanya ketegasan dari pemerintah berupa sanksi yang tegas dan aturan yang jelas agar berita hoax dan isu provokatif lainnya tidak muncul di media sosial. "Dan ini harus disosialisasikan supaya semuanya bisa tahu tentang apa yang digariskan dalam peraturan itu," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi agar mahasiswanya tidak mudah termakan isu hoax, lanjutnya, telah ditanamkan jika informasi di dunia maya itu ada yang positif dan ada yang negatif. Para mahasiswa juga diikutsertakan membikin lomba hoax analyzer.
"Lalu kita bekali mahasiswa itu mengenai cara memfilter dengan pembekalan-pembekalan soft skill agar punya empati, kepedulian sosial dan cinta tanah air. Tujuannya membekali para mahasiswa supaya makin sadar akan pentingnya peran mereka di dalam melindungi bangsa dan negara," jelasnya.
Dia mengatakan, para dosen di setiap kelas juga memberikan peringatan pada setiap mahasiswa agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial. "Karena di kelas dosen bukan hanya memberikan kuliah, tapi dosen juga memberikan sisipan-sisipan soft skill tentang berbagai hal termasuk juga masalah media sosial tadi," tuturnya.
Dia pun meminta kepada mahasiswanya untuk ikut bersama-sama melakukan 'siskamling' di media sosial. Mahasiswa juga harus turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, melindungi tumpah darah dan segenap warganya dan juga menciptakan perdamaian dunia.
"Dan mahasiswa sebagai generasi muda yang akan melanjutkan perjalanan bangsa di masa depan, mereka secara filosofi dan secara prinsip harus mengawal tujuan negara itu," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.
Baca SelengkapnyaAgar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaAkun TikTok diduga telah mengunggah video editan dari foto tangkapan layar media
Baca Selengkapnya