Jangan saling klaim, masih ada 4 WNI disandera kelompok Abu Sayyaf
Merdeka.com - Banyak pihak yang mengklaim berperan dalam pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf. Presiden Joko Widodo memang menyebut banyak pihak yang punya andil dalam proses pembebasan ini.
Mantan Kepala Staf Pangkostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen disebut ambil bagian dalam proses penyelamatan. Kivlan yang pernah terjun ke Filipina di era Orde Baru melobi kelompok Abu Sayyaf dengan pendekatan diplomatis.
Selain itu, Yayasan Sukma milik Surya Paloh juga mengklaim ikut berjasa dalam pembebasan sandera. 10 Sandera dipulangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat khusus tim kemanusiaan Surya Paloh di bawah pimpinan Victor B Laiskodat.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan? Pahlawan Indonesia telah berjuang mempertaruhkan jiwa, raga serta hartanya untuk kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Apa yang Winda Khair ceritakan tentang perjuangannya ? 'Suka duka mendampingi ubak Zaki, baru nyaman sama lingkungan udh harus berpindah lagi ke lingkungan baru. 'Drama' nya ada banget,' tulis Winda dalam keterangan unggahannya.
-
Siapa yang berjuang mempertahankan kemerdekaan di Padang? Bagindo Aziz Chan sendiri adalah tokoh penting bagi Kota Padang saat pihak kolonial Belanda menjajah wilayah tersebut.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
Kivlan membeberkan detail pembebasan sandera WNI dari tangan Abu Sayyaf. Menurut Kivlan, dari awal sampai akhir tak menemukan orang-orang dari Yayasan Sukma di lapangan. Dia heran kemudian tiba-tiba saja ada pesawat yang menjemput WNI untuk kembali ke Jakarta.
Kivlan mengaku dirinya mewakili perusahaan terus berjuang sejak awal untuk membebaskan sandera dengan cara persuasif. Menurutnya, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan.
Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio menilai, hal ini merupakan sebuah hal yang memalukan. Sebab, mengatasnamakan rasa peduli tetapi tersisip ingin mencari 'panggung' di dalamnya.
"Sungguh memalukan berebut panggung pencitraan dengan mempertaruhkan nyawa anak negeri," kata Hendri saat dihubungi merdeka.com, Senin (2/5).
Di tengah hiruk pikuk pihak-pihak yang ingin jadi pahlawan, jangan dilupakan masih ada 4 WNI yang disandera. Mengenai hal ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung angkat bicara.
"Ya namanya sebuah keberhasilan semua ikut senang, ikut merasa terlibat ikut merasa berkontribusi ya wajar-wajar saja. Tetapi yang penting jangan diklaim semuanya lah," ungkap Pramono di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (2/5).
Mengenai nasib empat orang WNI yang masih disandera, Pramono mengatakan, masih terus diupayakan untuk dibebaskan. Presiden terus menjalin komunikasi dengan Presiden Filipina, Benigno Aquino.
"Yang empat sedang diupayakan. Maka presiden juga dalam komunikasi dengan Presiden Aquino juga menyampaikan, mengharapkan terhadap empat nama tersebut juga bisa segera diselesaikan proses pembebasan," terangnya.
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi, mengaku sudah mengetahui keberadaan empat anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera kelompok Abu. Pemerintah bakal melakukan cara berbeda dalam melakukan pembebasan.
"Masing-masing kasus ada karakter yang beda. Jadi kita tidak bisa bekerja dengan satu template untuk tiap kasus. Dan yang harus diingat bahwa situasi lapangan sangat dinamis, dengan template yang sama enggak mungkin," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).
Meski mengetahui di mana lokasi penyanderaan, pemerintah kini terus memantau keberadaan para WNI. Sejauh ini, jelas Retno, pemerintah juga terus melakukan koordinasi dengan otoritas Filipina untuk membebas empat ABK WNI.
"Kita pantau terus perkembangan, dalam arti kita tahu ada di mana di kelompok mana," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, dari enam orang tersebut, tiga orang diantaranya tetap untuk memilih berada di Gaza. Mereka diketahui relawan dari MER-C.
Baca SelengkapnyaPencekalan itu, kata Tessa berlaku selama enam bulan ke depan.
Baca SelengkapnyaPemkab Kediri jamin warganya aman dari kasus perdangan orang.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca Selengkapnya