Jangan sampai insiden pengeboman menimbulkan ketakutan bagi anak-anak
Merdeka.com - Anak-anak Indonesia harus mendapatkan perlindungan dari ancaman teror bom. Dengan demikian, generasi muda Indonesia tidak trauma terhadap aksi-aksi kejahatan semacam itu.
Tri Suswati Tito Karnavian mengatakan, kegiatan Gembira Bersama Ibu Negara di Istana Kepresidenan Yogyakarta hari ini, merupakan salah satu cara untuk menghadirkan kegembiraan bagi anak-anak. Cara-cara seperti ini juga bisa dilakukan untuk anak-anak korban teror bom.
"Dengan bernyanyi bergembira bukan berarti kita tidak berduka, tapi ini adalah hiburan kepada anak-anak yang mereka juga harus dilindungi dari rasa takut," ujar dia di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Senin (14/5).
-
Kenapa trauma anak perlu dihindari? Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Apa saja dampak trauma pada anak? Trauma dapat menyebabkan anak mengalami berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Kapan anak bisa cemas? Perceraian orang tua, terdapat keluarga atau kerabat yang meninggal, atau peristiwa mendadak lainnya juga dapat menjadi salah satu penyebab gangguan kecemasan pada anak.
-
Kapan bentakan orang tua bisa membuat anak takut? Ketika orang tua membentak, anak mungkin merasakan ketakutan atau ketidaknyamanan untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan mereka.
Menurut istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian ini, jangan sampai insiden pengeboman yang terjadi dalam dua hari terakhir ini menimbulkan ketakutan bagi anak-anak. Terlebih jika sampai menciptakan trauma jangka panjang.
"Karena ada tragedi bom dan lain-lain, sehingga kita menjadi takut dan anak anak menjadi takut bahkan trauma. Kita harus hindari itu dengan membuat mereka gembira dengan mendatangkan badut dan lain-lain," ungkap dia.
Selain itu, lanjut Tri, dengan serangkaian insiden pengeboman diharapkan anak-anak dan masyarakat tidak takut untuk beraktivitas secara normal.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaSejatinya dalam penanganan konflik maupun pencegahan radikal terorisme, kaum perempuan juga perlu dilibatkan.
Baca SelengkapnyaKapolres mengatakan, kejatahan yang dilakukan anak-anak, biasanya dimulai dari telepon selulernya.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam melihat ada kerawanan pengerahan anak-anak saat masa kampanye Pilkada.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap ada program-program dari Pemerintah yang dapat mencegah terjadinya KDRT.
Baca SelengkapnyaTidak lupa Karyoto juga meminta kepada warga untuk saling mengawasi keluarganya.
Baca SelengkapnyaTindakan negatif yang dilakukan anak bukan terjadi tanpa sebab. Hal ini bisa disebabkan oleh pengasuhan dan trauma masa kecil.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaKDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMaruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca Selengkapnya