'Jangan suka mem-bully orang di media sosial'

Merdeka.com - Bermunculannya jejaring sosial di dunia maya membuat masyarakat kian tergoda untuk memilikinya. Tak ayal, setiap pemilik telepon genggam pintar, mereka pasti memiliki aplikasi berbagai media sosial di dalamnya.

Para pengguna media sosial memang beragam. Tidak hanya kalangan pekerja atau dewasa. Kini, coba saja tengok para remaja yang masih duduk di sekolah dasar dan menengah pertama, tak sedikit di antara mereka mempunyainya.

Sebenarnya tidak masalah media sosial ini dipakai siapapun. Namun, hal terpenting adalah bagaimana kita menggunakan sebaik mungkin tiap jejaring sosial tersebut.

Pengamat media sosial, Nukman Luthfie menjelaskan apa saja yang sebaiknya dilakukan para pengguna media sosial. Menurutnya, hal yang paling dilarang yaitu menghina orang atau bully.

"Bully di Twitter (dan media sosial lain) itu tidak boleh. Meski orang peduli atau tidak, itu tidak boleh," kata Nukman saat dihubungi merdeka.com, Rabu (12/3) kemarin.

Selain itu, Nukman pun menyayangkan sikap para pengguna media sosial yang belakangan ini sering mengunggah foto 'lucu'. Walaupun bertujuan hanya untuk seru-seruan, hal itu tetap saja menghina orang.

"Dalam etika di media sosial meng-upload foto orang lagi jelek itu tidak boleh. Itu sama saja mem-bully orang juga," tegasnya.

Dia pun mengingatkan agar pengguna jejaring sosial ini sadar bahwa dunia online merupakan ruang publik. Tidak hanya itu, secara etika pun sebenarnya tidak berbeda dengan kehidupan dunia nyata. Pasalnya, hukuman yang diterima para pengguna media sosial ini sama, yakni hukuman publik.

Maka dari itu, Nukman menyarankan para pengguna aktif maupun tidak, sebaiknya tahu akan kegunaan media sosial ini. Bahkan jangan sampai membedakan apa yang di dunia maya maupun dunia nyata.

"Jangan bedakan offline (dunia nyata) dan online (dunia maya). Apa yang kamu pegang di offline itu sama dengan di online," tutupnya. (mdk/bal)