Janji berangkatkan umrah, First Travel cuma bagikan koper saja
Merdeka.com - Kuasa hukum korban penipuan umrah, Aldwin Rahdian mengatakan, kliennya telah dibohongi oleh PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel). Dia mengungkapkan, sebanyak 1.232 korban hanya dijanjikan rencana keberangkatan berikut perlengkapan ke tanah suci.
Aldwin mengungkapkan, dari uang yang telah disetorkan oleh kliennya kepada First Travel, ternyata mereka hanya mendapatkan koper untuk keberangkatan umrah.
"Baru koper keberangkatan. Jadi dia dininabobokan dengan koper-koper itu. Kopernya sudah dikasih beberapa tahun lalu, tapi gak berangkat-berangkat," katanya di kantor Bareskrim di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Dia menjelaskan, korban menerima koper karena berhubungan dengan agen dari First Travel. Berdasarkan informasi yang diterima sebanyak 50 ribu koper telah dibagikan.
"Tapi ketika rapat para agen seluruh Indonesia, informasi yang saya dapat itu kurang lebih 50 ribu lebih (calon jemaah)," jelasnya.
Untuk menyenangkan korban, First Travel tidak hanya memberikan koper saja. Namun mereka juga dijanjikan promo biaya umrah lebih murah dari harga biasanya.
"Paket promo itu ditawarkan Rp 14,3 juta ke calon jemaah dengan adanya penambahan biaya-biaya lain dengan istilah 'upgrade'," ujarnya.
"Maksa mereka harus upgrade. Upgrade tambah lagi Rp 2 juta sekian. Setelah itu gak berangkat juga, disuruh upgrade lagi, nambah lagi Rp 2 juta sekian jadi sekitar Rp 20 - 21 jutaan. Ujung- ujungnya sama harga normal dan tidak berangkat," sambung Aldwin.
Aldwin mengharapkan agar kasus ini bisa cepat selesai dengan dikembalikannya uang kepada korban penipuan. "Kita minta pertanggungjawaban First Travel," pungkasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaAparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca SelengkapnyaPutri Dakka dilaporkan atas penipuan ratusan jemaah dan pencemaran nama baik. Pemilik travel juga dilaporkan dugaan pencemaran nama baik.
Baca SelengkapnyaAmalia Nugraeni, salah satu korban penipuan yang hadir di sidang menilai, gestur terdakwa menunjukkan yang bersangkutan tidak punya itikad baik.
Baca SelengkapnyaSYL Sekeluarga umrah, duitnya hasil palak direktorat di Kementan
Baca Selengkapnya