Janji gandakan uang, dukun palsu asal Jakarta dibekuk di Malang
Merdeka.com - Janji paranormal IJ (34) menggandakan uang puluhan juta rupiah milik korbannya tidak terbukti. Padahal pelaku mengaku bisa melipatgandakan uang milik korban menjadi miliaran rupiah.
Korban pun akhirnya melaporkan pria asal Jakarta itu ke Polsek Gondanglegi, Kabupaten Malang. Pelaku diamankan Senin (20/3) sekira pukul 13.30 WIB, setelah nyaris menjadi korban amuk para korbannya.
Pelaku diamankan di tempat tinggalnya Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang yang dijadikan lokasi praktek ritualnya. IJ sendiri tercatat sebagai warga Kramat RT 02 RW 01 Kelurahan Kramat, Kecamatan Senin, Kota Jakarta.
-
Apa yang diubah penipu pada uang? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
"Korban yang melapor dua orang, masing-masing mengalami kerugian Rp 70 juta dan Rp 90 juta. Keduanya dijanjikan uang miliaran rupiah dengan proses penggandaan," kata Kasubbag Polres Malang AKP Dian Vicky Shandy, Senin (20/3).
Korban atas nama Basori (50) dan Muhajir (53) warga Kecamatan Bululawang. Basori tertipu sebesar Rp 70 juta sedangkan Muhajir sebesar Rp 90 juta.
Uang tersebut diserahkan korban kepada pelaku karena dijanjikan akan dilipatgandakan. Uang akan digunakan ritual dalam waktu tertentu dan akan berkembang menjadi Rp 7 miliar.
Karena ditunggu-tunggu sekian lama tidak kunjung datang dan uang terlanjur diserahkan untuk ritual. Akhirnya korban sadar dan merasa ditipu oleh pelaku. Keduanya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gondanglegi.
"Karena dikhawatirkan adanya amuk masa dari para korban akhirnya tersangka berhasil diamankan berikut barang buktinya," katanya.
Barang bukti yang diamankan berupa seperangkat sarana ritual yakni bunga tujuh rupa berikut peralatan ritual dupa, kemenyan dan tungku. Selain itu juga disita lima macam keris yang disebut pelaku sebagai keris nogososro, omyang, jimbe dan naga welang.
Polisi juga menyita tumbak nogo temanten, 16 biji diduga emas lantakan persegi panjang, 63 biji emas lantakan, 15 kardus kosong diduga akan digunakan tempat uang hasil ritual.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya