Janji manis Panglima TNI usai anak buahnya tembak mati pemotor
Merdeka.com - Serda YH menembak bagian kepala Marsin Samani alias Japra (40) yang menyerempet mobilnya CRV di Cibinong, Bogor, Selasa (3/11). Korban Japra ditembak karena kesal dengan ulah berkendara yang ugal-ugalan.
Sebelumnya, anggota Yon Intel Taipur Kostrad, Serda YH mengejar korban Japra hingga di depan SPBU Ciriung, Bogor. Setibanya di SPBU, mereka adu mulut dengan teman-teman korban Japra.
Tak terima dengan ucapan korban, Serda YH mengeluarkan senjata api (Senpi) jenis FN dan saling dorong dengan korban.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
Atas kejadian tersebut, petinggi TNI AD memberikan reaksi terhadap penembakan ini. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang memberikan bantuan terhadap keluarga korban.
Berikut janji manis Jenderal Gatot anak buahnya tembak mati pemotor dirangkum merdeka.com:
Panglima janji carikan kerja istri pemotor korban penembakan TNI
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berjanji akan memberikan bantuan berupa santunan kepada keluarga korban penembakan yang dilakukan anggota Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Belum diketahui berapa jumlah bantuan yang bakal diberikan kepada Siti Masitoh (37), istri korban."Kita beri santunan, berupa ada dua, materi dan kedua lihat apakah istrinya bekerja atau tidak. Misalnya tidak bekerja, kami pun akan carikan pekerjaan. Begitu ya," kata Gatot di Istana, Jakarta, Rabu (4/11).Pihaknya akan memberikan sanksi tegas dan termasuk pemecatan terhadap anak buahnya yang melakukan penembakan."Saya tidak pernah bicara sanksi, tapi kami pastikan ada hukuman tambahan, pemecatan. Sanksi hukum hanya bisa ditentukan setelah ada penyidikan dan penyidangan," jelas Gatot.
Panglima TNI pastikan Serda YH dipecat
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyayangkan insiden penembakan di Cibinong Bogor yang melibatkan anak buahnya. Gatot akan memberikan sanksi tegas dan dipastikan dipecat."Saya tidak pernah bicara sanksi, tapi kami pastikan ada hukuman tambahan, pemecatan. Sanksi hukum hanya bisa ditentukan setelah ada penyidikan dan penyidangan," kata Gatot di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (4/11).Anggota TNI AD, Yon Intel Taipur Kostrad Cilodong, Depok, Serda YH menembak kepala seorang pengendara motor bernama Marsin Samani alias Japra (40) di Jalan Raya Mayor Oking, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/11). Pelaku menembak Japra karena kesal dengan ulah berkendara korban yang dinilai ugal-ugalan."Pasti (dipecat). Apapun menghilangkan nyawa orang lain, baik sengaja atau tidak sengaja, apalagi oleh aparat dengan gunakan senjata yang bukan untuk dilakukan hanya untuk musuh, itu sanksinya pemecatan, sudah pasti," tegas Gatot.
Panglima TNI ingin sidang militer Serda YH terbuka untuk umum
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bakal membuat surat telegram sidang militer terbuka atas insiden penembakan di Cibinong, Bogor yang melibatkan anak buahnya. Jenderal Gatot Nurmantyo ingin kasus ini diusut hingga tuntas."Saya perintahkan untuk diproses secara hukum yang berlaku di POM dan Pendidikan, kemudian saya akan membuatkan ST bahwa sekarang kejadian-kejadian TNI yang berkaitan dengan masyarakat, sidang militernya terbuka," jelas Gatot di Istana, Jakarta, Rabu (4/11)."Dengan demikian masyarakat bisa mengetahui. Kalau tidak, seolah-olah TNI buat sidang yang membuat keringanan. Di situ nanti masyarakat bisa nilai bahwa persidangan ada hukuman tambahan, pemecatan dan sebagainya," imbuhnya.Gatot juga meminta maaf atas insiden penembakan di Cibinong, Bogor yang melibatkan anak buahnya, anggota Yon Intel Taipur Kostrad, Serda YH."Kejadian penembakan ini, saya selaku Panglima TNI mohon maaf atas kejadian tersebut yang dilakukan oleh anggota saya dan ini tidak boleh terjadi," kata Gatot.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaDengan suara knalpot bising menyulut emosi masyarakat sekitar, termasuk prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca Selengkapnya