Janji Said Iqbal di Depan Massa Buruh: Jika Masuk DPR, Tak Perlu Demo Tuntut Upah
Merdeka.com - Partai Buruh mengincar rebut 30 kursi di Parlemen pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Kepada massa buruh, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan membutuhkan 5-6 juta suara dari 70 juta buruh.
"Ada 70 juta buruh saya hanya minta 5 sampai 6 juta atau 30 kursi kita rebut. Nanti kalau kita masuk DPR RI, DPRD Kabupaten Kota, DPRD Provinsi DPRI setiap bulan November kita ribut tentang upah kita enggak perlu demo. Anggota DPR yang kita suruh," kata Said Iqbal saat berorasi di acara May Day Fiesta 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/5).
Said Iqbal menerangkan, kenaikan harga kebutuhan pokok, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan upah ditentukan lewat keputusan politik baik itu DPR RI maupun DPRD dan pemerintah pusat maupun pemerintah
-
Siapa yang menginstruksikan kenaikan harga BBM di tahun 1965? Ibnu Sutowo yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (persero) dalam buku autobiografinya, mengaku mendapatkan instruksi dari Wakil Perdana Menteri III yang merangkap Menko Kompartemen Pembangunan, Chaerul Saleh, untuk menandatangani sebuah perintah menaikkan harga bensin dari Rp4 menjadi Rp250 per liter.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Bagaimana cara Pertamina atur harga BBM? Pihak Pertamina menyatakan bahwa perubahan harga ini penting untuk mengikuti kebijakan pemerintah dan untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi.
-
Kenapa harga BBM dinaikkan di tahun 1965? Tujuannya demi mengendalikan hiperinflasi dan menambah pendapatan negara.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
"Nasib saudara ditentukan keputusan politik," ujar Said Iqbal.
Said Iqbal kemudian menyinggung sikap partai politik terhadap kaum buruh. Salah satunya terkait upah minimum.
"Ada tidak, satu partai politik ketika bulan November, Desember ada kenaikan upah minimum ada enggak yang belain buruh," tanya Said Iqbal
"Enggak ada," jawab buruh dengan kompak
"Padahal upah adalah daya beli kaum buruh, kaum petani," Said Iqbal menimpali.
Said Iqbal menerangkan berdasarkan data dari BPS. Dijelaskan, suara buruh formal mencapai 70 juta. Dia pun meminta semua kaum buruh mencoblos Partai Buruh.
Dalam hal ini, Iqbal menolak disebut sedang berkampanye. Dia berdalih, hanya melakukan sosialisasi
"Kamu coblos 2024, saya bukan kampanye, sosialisasi ngasih tahu sama buruh. Kalau dilarang lawan enggak? Lawan enak aja," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said Iqbal mengimbau para bacapres untuk berhati-hati dalam berpendapat khususnya terhadap isu upah.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN tersebut akan memperparah kondisi ekonomi masyarakat kecil dan buruh di tengah kenaikan upah yang minim.
Baca SelengkapnyaPermintaan ini disampaikan saat aksi peringatan May Day di Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI Komisi X Illiza Sa'aduddin Djamal merespons soal kenaikan UKT perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo memutuskan Upah Minimum Nasional 2025 naik sebesar 6,5 persen dari tahun 2024. Segini bocoran prediksi kenaikan UMP di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal menyampaikan pidato kebangsaan di hadapan ribuan kader dan para pendukung Partai Buruh.
Baca SelengkapnyaKegiatan penyampaian pendapat oleh masyarakat sipil di muka umum sebagai bentuk keterbukaan dan bebas berekspresi.
Baca SelengkapnyaDia mengaku tidak mempersoalkan sikap dari massa aksi.
Baca Selengkapnya