Jarak Pandang Hanya 300 Meter Imbas Kabut Asap, 5 Penerbangan di Palembang Delay
Merdeka.com - Kabut asap di Palembang membuat kabut asap pekat dengan jarak pandang 300 meter. Akibatnya, lima penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang tertunda.
Pelaksana Tugas General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang Indra Crisna Seputra mengatakan, kelima penerbangan tertunda tersebut yakni tiga kedatangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, dan dua penerbangan dari Palembang menuju Pangkal Pinang. Semuanya terjadi pagi tadi, Jumat (13/9).
Delay dialami Garuda Indonesia GA 100 Cengkareng-Palembang yang mestinya berangkat pukul 06.45 WIB, namun tertunda hingga 08.55 WIB. Hal ini membuat penerbangan setelahnya itu tertunda.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
"Benar, pagi tadi ada lima penerbangan tertunda akibat kabut asap," ungkap Indra.
Menurut dia, jarak pandang tadi pagi hanya 300 meter dari jarak pandang ideal 800 meter sampai 1.000 meter. Dalam situasi itu, sangat beresiko terhadap pendaratan pesawat.
"Untuk waktu terbang diserahkan kepada pilot karena mengetahui kondisi di lapangan," ujarnya.
Dia menjelaskan, kejadian serupa pernah terjadi pada 5 September 2019. Ketika itu ada satu penerbangan yang tertunda akibat kabut asap pekat selama dua jam mulai pukul 05.00 WIB sampai 07.00 WIB.
"Jarak pandang berangsur normal ketika siang di atas pukul 08.00 WIB," kata dia.
Sementara itu, Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan, berdasarkan data LAPAN terkait titik panas (hotspot) selama 24 jam terakhir terpantau 455 titik. Sementara hotspot empat jam terakhir tercatat 183 titik dengan tingkat kepercayaan 80 persen.
"Kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan beberapa daerah lain," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaSemula penerbangan ratusan jemaah haji dengan nomor GA 1231 akan diberangkatkan pada Senin 15 Juli pukul 01.50 WAS.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak Garuda Indonesia beralasan keterlambatan pertama terjadi karena adanya larangan terbang disebabkan suhu panas pada landasan pacu Bandara Madinah.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa luasan lahan yang terbakar.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan keberangkatan pesawat pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca Selengkapnya