Jaringan dan pemasok narkoba di kalangan artis

Merdeka.com - Kalangan artis atau selebriti menjadi pangsa pasar narkoba yang paling menggiurkan. Sebab peredaran uang di bisnis hiburan tersebut sangat cepat.

Penulis buku Jakarta Undercover, Moammar Emka mengungkapkan, profesi artis dibidik untuk peredaran narkoba karena sangat bagus dalam sisi market.

"Narkoba ini juga kan mengenal marketing, pasar yang dibidik. Nah, bisnis hiburan ini pasar yang bagus. Peredaran narkoba di Indonesia itu sudah mencapai taraf 'darurat stadium 4'," ujar Emka saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (3/1).

Emka mengatakan, metode yang 'menarik' pelanggan narkoba di kalangan artis sama dengan yang dilakukan orang biasanya. Awalnya gratis, kalau udah kecanduan, baru bayar.

Jennifer Dunn ditangkap terkait narkoba ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

"Ada marketing dan broker di bisnis narkoba. Ada juga artis yang menjadi, istilahnya pionnya. Dikasih gratis duluan, setelah kecanduan baru bayar," ujar pria kelahiran kota Tuban ini.

Dia tak menampik jika ada pengedar di kalangan selebriti, namun dengan skala kecil. Sebab, lanjut dia, kalau narkoba dengan partai besar sudah pasti orang yang tunjuk oleh bandar besar.

"Mungkin saja ada artis yang jadi nyambi pengedar narkoba. Mungkin antar teman atau komunitasnya. Yah pengedar kecil lah. Kalau pengedar besar, pasti orang pilihan bandar besar narkoba," ungkap dia.

Indikasi, kata Emka, artis tersebut menggunakan narkoba bisa dilihat dari berbagai macam kemungkinan. Seperti pergaulannya artis tersebut atau muka dan perilakunya.

Jennifer Dunn ditangkap terkait narkoba ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

"Indikasi si artis ini gunakan narkoba banyak, yah sama halnya dengan orang biasalah. Clubbing-nya kemana, party-nya di rumahnya atau di club gimana atau komunitasnya seperti apa," jelas dia.

"Artis yang baru pakai narkoba bisa dilihat muka dan raut wajahnya. Kalau artis yang pemakai sudah lama dan addict bisa dilihat dari perilaku," tambah dia.

Biasanya, lanjut Emka, artis yang pakai narkoba komunitas ya sesama pemakai. Sebab artis yang tak pakai narkoba enggak akan mau bergaul dengan artis pemakai narkoba. Banyak yang dipertaruhkan jika apesnya, sedang ngumpul dengan artis pemakai narkoba kemudian digerebek polisi.

"Pasti dijauhi lah. Apesnya kalau ketangkep saat ngumpul (dengan artis pengguna narkoba), (artis) yang enggak pakai (narkoba) dibawa polisi juga. Keluarga, karir, penghasilan dan nama baik dipertaruhkan," kata dia.

Selama ini, artis yang tertangkap narkoba biasanya 'pemain' lama. Kemudian direhab tetapi ada yang ketangkap polisi orang yang sama. Menurut Emka, itu merupakan risiko pengobatan, bisa berhasil bisa enggak. Apalagi tempat rehab lebih sedikit dari pemakai yang direhab.

"Saya setuju jika pengguna narkoba siapa pun dia, artis atau bukan, harus direhab. Beda sama pengedar. Jika sudah direhab tapi kambuh lagi, mungkin rehabnya kurang maksimal. Perbandingan rumah sakit untuk rehab dengan pemakai yang mau direhab sangat berbanding jauh," jelas dia.