Jaringan ini sediakan pelacur SMA & mahasiswi lewat SMS
Merdeka.com - Kepolisian Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, terus mengincar pelaku sindikat perdagangan anak di bawah umur. Hal itu menyusul tertangkapnya tersangka SRH, kasir di salah satu hotel di Baturaja beberapa waktu lalu.
"Pasca menangkap Srh yang 'nyambi' menjadi mucikari khusus anak di bawah umur dan mahasiswi beberapa waktu lalu, kami langsung melakukan pengembangan," kata Kapolres Ogan Komering Ulu AKBP Mulyadi SIK MH di Baturaja, Sabtu (1/2). Seperti dikutip Antara.
Menurut Mulyadi, dari hasil interogasi terungkap banyak sindikat perdagangan wanita di wilayahnya. Terutama para pelacur yang masih pelajar dan mahasiswi.
-
Bagaimana pelaku menjemput IM? “Kejadiannya sekitar jam 5. Satu orang yang jemput dibawa pakai borgol,“ terang warga setempat yang mengaku melihat peristiwa penjemputan itu, ditemui, Senin (28/8).
-
Siapa yang sering melakukan pengemis online? Saat ini banyak konten kreator yang sering mengunggah video mengemis online di akun media sosialnya seperti Tiktok, Instagram, Short Youtube.
-
Siapa yang meminta sedekah? 'Nak, minta sedekahnya, Nak,' pinta si pengemis tersebut.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dimaksud dengan mengemis online? Mengemis atau meminta-minta merupakan kebiasaan yang kurang baik untuk dilakukan karena dapat menjatuhkan murû’ah (martabat dan harga diri) seseorang. Termasuk aktivitas yang dikenal pengemis online di media sosial yang mana mereka tujuannya terdapat unsur murni meminta atau melalui sindiran dengan menggunakan kata kiasan, meskipun tidak secara sharîh (eksplisit).
Setelah menerima laporan, dirinya langsung menugaskan anggota Intel Polres OKU yang dipimpin AKP Hamdanil Azmi WP untuk melakukan pengintaian di sejumlah titik yang dicurigai.
"Ternyata untuk mengelabui aparat, para mucikari itu menyulap tempat usahanya menjadi salon dan tempat panti pijat," kata Kapolres.
Namun ada juga transaksi dilakukan melalui SMS. "Jadi kalau lelaki hidung belangnya kepingin dicarikan wanita, maka mereka cukup SMS 'mami' saja. Lalu setelah disepakati harga, wanita dipesan akan diantarkan ke lokasi pertemuan yang sudah disepakati kedua belah pihak," kata Mulyadi.
Mulyadi mengakui, pihaknya saat ini sudah mengantongi nama-nama oknum mucikari tersebut.
"Kita sekarang tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sindikat perdagangan wanita dan anak di bawah umur bisa kita bongkar," kata Kapolres.
Sebelumnya jajaran Polres Ogan Komering Ulu mengungkap kasus perdagangan anak di bawah umur dengan tersangka Srh (39) saat mengantar korbannya DA di Hotel Anugerah Agung Baturaja, Kamis (30/1).
"Tersangka kami bekuk sekitar pukul 20.00 WIB sedang bersama korbannya DA (18) pekerja seks komersial (PSK) pesanan tamu di penginapan itu melalui pelaku sebagai perantara," kata Kapolres.
Dia menambahkan, tersangka merupakan perantara jika ada tamu yang membutuhkan jasanya mencari PSK. Khususnya dari kalangan mahasiswi hingga pelajar SMU masih di bawah umur bisa dipesan melalui pelaku.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku menawarkan prostitusi melalui Facebook dengan tarif beragam.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaDengan mempekerjakan 21 anak, Mami Icha memasang tarif dibagi dua klaster.
Baca SelengkapnyaMayoritas korban pencabulan merupakan tetangga pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaAIF menawarkan seorang mahasiswa yang juga sebagai selebgram di Kota Makassar inisial EDA.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca Selengkapnya