Jasa Marga sebut macet Tol Cikampek hari ini adalah imbas kepadatan semalam
Merdeka.com - Kemacetan parah yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kini sudah terurai. Sebab, truk pengangkut pipa dengan berat sekitar 80 ton yang sempat melintang dan menutup lajur 1 sudah berhasil dievakuasi.
Demikian diungkapkan Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru. "Gangguan lalu lintas yang diakibatkan oleh truk pengangkut pipa dengan berat sekitar 80 ton yang menutup lajur 1 Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 38+450 arah Cikampek telah selesai dievakuasi oleh Jasa Marga," ujar Dwimawan dalam keterangannya, Kamis (8/3).
Jika saat ini kemacetan masih terjadi, lanjutnya, maka itu merupakan imbas dari kepadatan sebelumnya. "Kepadatan yang terjadi saat ini akibat volume lalu lintas yang masih tinggi sebagai dampak kepadatan sebelumnya," tuturnya.
-
Dimana truk itu berhenti? Truk baru dapat berhenti di Tugu Adipura setelah menabrak tugu yang terletak di tengah jalan.
-
Bagaimana truk itu berhenti? Truk baru dapat berhenti di Tugu Adipura setelah menabrak tugu yang terletak di tengah jalan.
-
Kenapa truk mogok di rel? Penyebabnya, truk mogok di tengah perlintasan.
-
Dimana mobil tabrakan di jalan tol? Mobil tabrakan di jalan tol, yang turun apanya dulu? Jawab: Speedometer.
-
Dimana tol Cimanggis-Cibitung digunakan untuk mudik? Dikutip melalui akun instagram @tmcpoldametro, dijelaskan nantinya jalan tol sepanjang 19,65 Km akan mencangkup Cimanggis - Cibitung, segmen Nagrak - Cibitung yang sudah bisa digunakan sampai 16 April 2024.
-
Bagaimana truk itu bisa kecelakaan? Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol Halim Utama diduga akibat Truk Engkel (light truck) berkendara secara ugal-ugalan pada Rabu (27/3) pagi.
Saat ini truk pengangkut pipa telah diamankan di Parking Bay Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 41 arah Cikampek.
"Sebagai tindak lanjut, baik perusahaan ekspedisi PT Surabaya Express maupun perusahaan pemilik pipa PT Platinum Internasional juga akan ditindak oleh pihak Kepolisian karena tidak memiliki izin melintas di Jalan Tol Jasa Marga," tegasnya.
Senada dengan Jasa Marga, Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Kompol Deni Setiawan mengatakan kemacetan di Tol Cikampek yang masih ramai di media sosial merupakan imbas dari kepadatan sebelumnya. "Sudah terurai sejak malam. Yang ramai di medsos, itu imbas dari macet semalam," ujarnya.
Sebelumnya, truk melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 38+450 dengan muatan pipa yang bagian depannya bergeser dari dudukan dan miring ke arah kanan, sehingga kendaraan harus berhenti di lajur 1.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait penyebab kecelakaan dan jumlah korban, Jasa Marga masih melakukan proses pendataan bersama pihak Kepolisian.
Baca SelengkapnyaPenutupan ini ditetapkan atas diskresi Kepolisian, setelah kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan terjadi Senin (8/4) pagi.
Baca SelengkapnyaPetugas Patroli dari Polantas pun berusaha menertibkan pengendara yang melewati jalur contraflow.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurai kemacetan pasca kejadian tersebut, kendaraan yang mengarah Jakarta diarahkan keluar di Exit Tol Cikamuning.
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Barat menduga penyebab terjadinya kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, karena kendaraan truk mengalami rem blong.
Baca SelengkapnyaRata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaBanyak pengendara terjebak kemacetan tersebut dalam waktu cukup lama.
Baca SelengkapnyaPengemudi kendaraan truk mengalami kerugian materi berupa kerusakan material mobil sampai muatan pasir tumpah ruah di jalan
Baca SelengkapnyaKemacetan berlangsung selama berjam-jam. Banyak pengendara menggunakan bahu jalan untuk istirahat.
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut itu terjadi saat sistem contra flow atau lawan arah diberlakukan
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun yang melibatkan truk pengangkut kardus dan sejumlah kendaraan terjadi di KM 92, Ruas Tol Cipularang arah Jakarta.
Baca SelengkapnyaKemacetan parah terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya