Jasad 1 anggota Santoso masih ditahan, polisi berdalih masih tes DNA
Merdeka.com - Polisi hingga saat ini belum menyerahkan jasad terduga teroris bernama Dodo alias Ponda alias Fonda Akbar Solikhin kepada keluarga, karena harus menunggu hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).
"Kami masih menunggu hasil tes DNA dari Jakarta" terang Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di Palu, Selasa (15/3).
Rudy mengatakan akan menyerahkan jasad Dodo ke keluarga korban jika sudah didapatkan hasil tes DNA.
-
Bagaimana TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas? Para Babinsa juga diminta untuk meningkatkan kerja sama dengan Bhabinkamtibmas Polri dan berbagai elemen masyarakat, sehingga elemen TNI hadir memberikan rasa aman kepada masyarakat.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Dimana TNI dan Polri di Jateng berikan arahan netralitas? Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal.
-
Apa motto keren Polri? Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Mengapa Komisi III meminta polisi tetap tegas? “Saya kira kebijakan Pak Kapolri ini bagus, ya. Sementara, tilang manual ditiadakan dulu saat Nataru 2024. Jadi jajaran di bawah bisa fokus pastikan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran masyarakat dengan pendekatan-pendekatan yang humanis. Tapi meski begitu, kalau ada masyarakat yang membahayakan dalam berkendara, tetap wajib ditegur keras,“ ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (13/12).
"Polisi juga tidak mau salah dalam mengembalikan jenazah," tukasnya seperti dilansir Antara.
Lebih jauh Dedy memaparkan, untuk tes DNA butuh waktu, namun pihak Densus 88 masih melakukan pengecekan di Jakarta.
Sebelumnya keluarga terduga teroris kasus Poso, Fonda Amar Solikhin tewas dalam kontak senjata, mendesak Polda Sulawesi Tengah untuk menyerahkan jenazah anak mereka.
Hal itu disampaikan dua ibu almarhum Umi Widayati (44) dan Musaibah (37) yang didampingi kuasa hukum keluarga dari Tim Pengacara Muslim (TMP) dalam jumpa pers di Palu waktu lalu.
"Sampai saat ini, belum ada kepastian kapan jenazah tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarga," kata Musaibah.
Musaibah berharap pihak keluarga berharap hal itu akan cepat terlaksana, berhubung keinginan keluarga untuk memakamkan jenazah di daerah kelahirannya di Solo.
Menurut Musaibah bahwa alasan yang disampaikan Polda diangap tidak rasional.
Hal senada juga disampaikan Tim Pembela Muslim (TPM) Sulawesi Tengah, Andi Akbar Panguriseng mendesak Polda Sulteng untuk segera menyerahkan jenazah Dodo.
"Sampai hari ini, belum diinformasikan secara yuridis kepada kami, kenapa jenazah tidak dapat dikeluarkan dan diserahkan kepada keluarga," ujar Andi.
Andi menilai pemberitahuan dan alasan selama ini dianggap mengada-ada. Selain itu ada beberapa aturan yang dianggap telah dilanggar oleh pihak Polda yakni Soal Standar Operasional (SOP) batasan hasil tes DNA.
"Polda harus jelaskan berapa hari hasil tes DNA bisa diketahui keluarga, karena keluarga sudah mengikuti semua prosedur yang mereka minta sejak 3 Maret kemarin," tandasnya.
Baca juga:
TNI-Polri vs kelompok Santoso di Poso, dikabarkan ada 2 korban
2 Terduga teroris tewas saat baku tembak dengan polisi di Poso
2 Jasad terduga teroris kelompok Santoso dibawa ke Palu
Cerita anggota Brimob hidup mati buru Santoso di Poso
Asam lambung kumat, polisi meninggal saat buru teroris Santoso
Ini alasan polisi berbulan-bulan tak mampu lumpuhkan Santoso di Poso (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca SelengkapnyaKapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Selengkapnya