Jasad Darmaji, korban AirAsia diketahui dari bekas operasi perut
Merdeka.com - Terdapat bekas operasi di bagian perut jenazah korban AirAsia QZ 8501 berlabel B042, teridentifikasi sebagai The Darmaji (67), asal Malang, Jawa Timur, Jumat siang (16/1). Sementara pada pemeriksaan deoxyribonucleic acid (DNA), gigi dan sidik jari korban The Darmaji, tidak ditemukan kecocokan antara postmortem dan antemortem-nya.
"Sampai hari ke 20 ini, Tim DVI (disaster victim identification) Polda Jatim, baru bisa mengidentifikasi satu jenazah lagi, dari sembilan jenazah yang belum teridentifikasi," terang Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono.
Sehingga, lanjut dia, dari 48 jenazah korban AirAsia yang sudah dikirim ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, hingga siang ini tercatat 40 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Sedangkan delapan sisanya, masih belum.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Sisa delapan jenazah belum bisa dimatch-kan, karena kondisinya memang sudah sangat sulit (busuk), sehingga datanya belum terlalu kuat secara hukum. Dan kita tidak ingin terburu-buru untuk menentukan identitas yang bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Namun, lanjut dia, Tim DVI Polda Jatim terus bekerja tanpa kenal lelah untuk memastikan identitas jenazah yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Kita terus melakukannya (mencocokkan postmortem dan antemortem) secara berulang-ulang. Dan mengupdate-nya dari data keluarga setiap hari, kita datangi dari rumah-rumah mereka setiap hari agar bisa mendapat hasil yang bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Sementara satu jenazah yang berhasil diidentifikasi hari ini, dijelaskan Budiyono, data pemeriksaan primer, yaitu pemeriksaan DNA, termasuk gigi dan sidik jarinya tidak bisa dilakukan karena mengalami kerusakan parah akibat pembusukan.
"Pada pemeriksaan jenazah B042, tidak ditemukan kesamaan DNA, gigi dan sidik jari. Semuanya tidak ada yang matching dengan data antemortemnya. Namun kita menemukan data sekunder yang sangat signifikan, sehingga bisa memastikan identitas jasad B042 ini," ujarnya.
Data sekunder itu berupa temuan bekas operasi pada perut jenazah B042, kemudian properti berupa e-KTP, SIM A dan B, serta STNK atas nama istri korban.
"Pada temuan data sekunder ini ada kesamaan secara signifikan, yaitu temuan medis dan antropologis, jenis kelamin, usia serta tinggi badan. Maka jenazah B042 kita pastikan teridentifikasi atas nama The Darmaji, usia 67 tahun, asal Malang, Indonesi," tegas Budiyono tanpa kalimat khasnya: Sudah tidak terbantahkan lagi, sebab menurutnya, identifikasi The Darmaji ini tidak berdasarkan pemeriksaan primer.
Sementara Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, sampai hari ke 20 ini, pihaknya belum juga menerima kiriman jenazah tambahan, yaitu dua jenazah yang ditemukan beberapa hari lalu.
"Sehingga, hingga saat ini, jenazah yang ada di RS Bhayangkara masih 48, 40 jenazah sudah teridentifikasi dengan rincian, 18 perempuan dan 22 laki-laki. Sedangkan sisanya, yaitu delapan jenazah masih proses dan tersimpan di cold storage (ruang pendingin) bersuhu -20 derajat celsius," terang Awi.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaTemuan tim PDFMI Afif Maulana meninggal karena luka yang diderita usai jatuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut merupakan salah satu wisatawan yang masih hilang tergulung ombak
Baca SelengkapnyaUngkap kematian Wayan Mirna bukan karena sianida, ini sosok dokter Djaja Surya Atmadja.
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaTim dokter bekerja untuk mengidentifikasi identitas jasad, penyebab kematian dan memprofiling riwayat medis.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Baca Selengkapnya