Jasad Tak Dimakamkan Orangtua, Remaja di Pemalang Sakit TBC
Merdeka.com - Polisi mengungkap, tak ada tanda kekerasan pada mayat gadis remaja SAR (14) yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia disimpan di dalam rumahnya di Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Berdasarkan pemeriksaan medis, korban meninggal beberapa hari dikarenakan penyakit TBC Paru yang dideritanya.
"Jadi sebelum dimakamkan, korban dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis dari Puskesmas. Hasilnya, dinyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Kapolres Pemalang AKBP Ari Wibowo dalam keterangannya, Rabu (12/1).
Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Moga juga menyimpan rekam medis SAR semasa hidup beberapa bulan. "Korban pernah berobat di Puskesmas setempat, hasil rekam medis memang mengidap penyakit TB paru," ungkapnya.
-
Dimana kerangka gadis itu ditemukan? Arkeolog menemukan kerangka seorang gadis berusia 15 tahun yang dikubur secara tidak lazim pada tahun 680-880 di desa Conington, Cambridgeshire, Inggris.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengungkapkan, pihaknya bakal mengirim tim psikolog trauma healing dari Bid Dokes Polda Jawa Tengah, ke Moga, Kabupaten Pemalang.
Sebelumnya, kasus orangtua yang belum memakamkan jenazah anak SA (14) yang meninggal dunia di Pemalang sempat viral di media sosial.
Peristiwa ini terungkap saat Polsek Moga menerima laporan dari perangkat Desa Plakaran perihal adanya warga yang belum memakamkan jenazah anaknya. Meski sudah meninggal dunia beberapa hari sebelumnya.
Setelah menerima laporan tersebut, Kapolsek Moga segera mendatangi pihak keluarga yang bersangkutan. Melalui upaya pendekatan persuasif kedua orang tua akhirnya mengizinkan petugas untuk melakukan pemeriksaan secara medis terhadap jasad SA yang diduga telah meninggal dunia beberapa hari sebelumnya.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas medis dari Puskesmas Banyumudal Kecamatan Moga, diperkirakan SA telah meninggal dunia beberapa hari dikarenakan penyakit TB Paru yang dideritanya selama ini.
Bahkan setelah diberikan pemahaman, akhirnya kedua orang tua keluarga pun bersedia memakamkan jenazah SA. Proses pemakaman telah dilaksanakan pada hari Minggu itu juga.
Terkait dengan kasus ini, kini masih dalam penanganan Polsek Moga yang juga dibantu Polres Pemalang. Termasuk dalam mengupayakan langkah penanganan psikologis dan trauma healing terhadap kedua orang tua SA.
Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto mengungkapkan, pihak keluarga SA telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah.
"Sudah dimakamkan Minggu (9/9) malam, alhamdulillah pihak keluarga sudah menerima peristiwa ini sebagai musibah," kata Kapolsek.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaJenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaSetelah tujuh mayat dievakuasi dan dibawa ke RS Polri, kondisi tangan korban keriput, sudah membusuk dan masih memakai pakaian lengkap dan basah.
Baca SelengkapnyaKontrakan bernomor tiga itu dihuni oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Baca SelengkapnyaJasad korban sudah dilakukan autopsi. Bahkan, jenazah korban sudah dimakamkan oleh keluarganya di Kabupaten Maros.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemeriksaan organ dalam juga untuk melihat indikasi korban tewas akibat diracun.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 5 tahun, RS ditemukan tewas tenggelam di kolam renang salah satu hotel di Pagaralam, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaMayat wanita paruh baya itu pertama kali ditemukan warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap di sekitar lokasi penemuan.
Baca Selengkapnya