Jatah logistik untuk eks Gafatar asal Surabaya dibatasi enam hari
Merdeka.com - Pemkot Surabaya, Jawa Timur, menyatakan bantuan logistik buat eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dipulangkan dari Kalimantan Barat, sejak Sabtu (23/1) dibatasi. Jatah bantuan disediakan buat mereka hanya diberikan sampai enam hari ke depan, terhitung sejak Senin (25/1).
Hal ini dikatakan Pj Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno. "Karena hitungan kita, para pengungsi sudah banyak yang dipulangkan. Sehingga jumlah warga sudah berkurang. Namun, jika ada tambahan pengungsi yang datang, kita akan menambah jumlah logistik itu, hanya bagi mereka yang baru datang," kata Nurwiyatno, Selasa (26/1).
Menurut Nurwiyatno, bagi pengungsi asal Surabaya dititipkan di penampungan, masih didata ulang guna memastikan kalau mereka benar warga Surabaya. "Sejauh ini terus kita data. Karena jumlahnya terus bertambah," ujar Nurwiyatno.
-
Siapa yang menerima bantuan di Tarakan? Bantuan yang diserahkan kepada para petani berupa pupuk non-subsidi sebanyak 8 ton kepada 5 kelompok tani. Selain itu, 2 unit alat cultivator juga diberikan kepada 2 kelompok tani, serta bantuan dalam pengajekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal kepada dua kelompok tani.
-
Dari mana orang Bekasi diberangkatkan? Pemberangkatan orang-orang Bekasi ini dilakukan melalui beberapa gelombang antara tahun 1897 hingga 1929. Seluruhnya diseberangkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok maupun Semarang.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Apa bantuan yang dikabarkan dibagikan ke TKI? Beredar informasi di media sosial mengatasnamakan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), akan memberikan bantuan sosial (bansos) tahun 2023-2024 uang sebesar Rp150 juta kepada setiap Pekerja Migran Indonesia.
-
Siapa yang menerima bantuan di Kutai Timur? Melalui Bidang Pelaporan dan Usaha Perikanan Dinas Perikanan, Kutai Timur memberikan sejumlah bantuan mesin ketinting Kelompok nelayan Teluk Dalam 2, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kutim.
Nurwiyatno mengatakan, para pengungsi eks Gafatar asal Surabaya sejak Senin sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Sebab, Transito Gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, Jalan Margorejo 74, Surabaya, terbatas.
"Sedang bagi mereka yang belum diterima oleh keluarganya, atau rumahnya sudah dijual, masih kita titipkan di Transito Disnakertrans Jatim. Yang sudah kita pulangkan adalah mereka yang sudah jelas ada keluarga dan tempat tinggal," ucap Nurwiyatno.
Meski demikian, ujar Nurwiyatno, jika Transito Gedung Disnakertrans Jawa Timur sudah terlampau penuh, Pemkot Surabaya akan membuka posko khusus warga Surabaya.
"Saat ini kita masih terus mendata, sebab diperkirakan akan ada tambahan jumlah, yang dari Surabaya," tutup Nurwiyatno.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal yang diperbantukan mengangkut pemudik ke Pulau Raas Madura, tidak ditarik tiket atau gratis
Baca SelengkapnyaHal itu sekaligus menanggapi evakuasi 151 orang imigran Rohingya ke daratan setelah hampir sepekan mereka terombang-ambing di perairan Labuhan Haji
Baca SelengkapnyaAksi ini pun dilakukan dengan sasaran masyarakat kurang mampu.
Baca SelengkapnyaAnies pernah memandatkan Jakpro membangun Kampung Susun Bayam (KSB) untuk warga Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan statusnya dari awas level IV menjadi siaga level III.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnya