Jatim rawan difteri, RSU dr Soetomo siapkan dokter dan ruangan khusus
Merdeka.com - Jumlah penderita difteri di Jawa Timur masih tinggi. Data dari dinas kesehatan, angkanya mencapai 318 kasus dengan 12 pasien meninggal di tahun 2017. Angka ini sedikit menurun dibanding 2016, yang jumlahnya mencapai 352 kasus dengan tujuh orang meninggal dunia.
Sementara jumlah pasien difteri yang ditangani RSUD dr Soetomo Surabaya di 2017, hingga bulan Desember ini mencapai 61 orang. Jumlah pasien di rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur ini juga mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 65 pasien.
Meski begitu, pihak RSU dr Soetomo tetap mempersiapkan ruang khusus sebagai upaya antisipasi membludaknya pasien difteri. "Kita sudah siapkan ruangan khusus untuk penyakit menular seperti ini," kata Wadir Penunjang Layanan Medik RSU dr Soetomo, dr Hendrian D Soebagio, Kamis (7/12).
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Apa itu difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Siapa saja yang bisa terkena difteri? Meskipun difteri tidak terlalu berbahaya, namun penyakit ini termasuk penyakit menular sehingga bisa menginfeksi siapa saja yang berada di sekitar penderita atau lingkungan yang sedang mengalami banyak kasus difteri.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
Ada enam kamar isolasi yang disiapkan dan dilengkapi respirator, serta obat-obatan. Kamar khusus ini merupakan ruangan yang sebelumnya digunakan untuk menangani pasien suspek flu burung, flu babi, dan penderita penyakit menular lainnya.
Selain kamar khusus, RSU dr Soetomo juga menyiapkan ahli khusus pula. Saat merawat pasien, para dokter dan perawat juga memakai pakaian khusus. Bila selesai dipakai, pakaian itu harus dibakar. "Kita juga punya ahli khusus, sehingga pasien dapat mendapatkan penanganan memadai," ungkapnya.
Dia menambahkan, dari 61 pasien difteri yang ditangani RSU dr Soetomo di 2017 ini, tiga di antaranya masih mendapat perawatan khusus dan belum diperbolehkan pulang. Meski kondisinya sudah mulai membaik.
"Tadi malam baru datang pasien lagi. Sebelumnya dua orang, ketambahan satu, jadi tiga pasien. Jika kita lihat jumlah tempat tidur, rata-rata biasa. Kondisi pasien juga relatif, sudah membaik," papar Hendrian.
Terkait wabah difteri ini, Hendrian mengimbau kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan dini, salah satunya melakukan vaksinasi. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tidak tertular difteri.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaSemua warga dari berbagai daerah bisa berobat di RSUD dan RSCM yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaPresiden juga mengecek kiriman alat-alat kesehatan dari kementerian.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaJumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Depok meningkat. Namun, Dinas Kesehatan setempat belum bisa memastikan penyebab peningkatan itu.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaJokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Baca Selengkapnya