Jatuh bangun eks pemain Timnas Indonesia buka usaha konveksi
Merdeka.com - Warta Kusuma, eks pelatih Timnas Indonesia era 90'an tengah berjuang membangun usahanya di bidang konveksi. Selalu ada kendala untuk membangun usahanya ini. Kendala modal kerap menjegal sehingga kurang maksimal.
Perlahan tapi pasti, usaha bek andalan timnas pada zamannya itu, makin bersinar. Niatnya untuk melebarkan usaha industri konveksi rumahan miliknya juga terbuka lebar.
Kesempatan peluang membesarkan usahanya makin nyata saat PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek memberikan pinjaman usaha kepada Warta. Dengan modal usaha ini, Warta berharap angan-angannya menjadi kenyataan.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
BRI membantu Sukateno memulai usaha? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.
-
Mengapa Bank Jatim mendukung UMKM binaan di Misi Dagang Bengkulu? 'Keikutsertaan Misi Dagang selama ini menjadi bentuk komitmen bankjatim yang tidak hanya support di bidang pendanaan, tetapi juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Bengkulu kali ini,' paparnya.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
"Buat tambahan modal usaha konveksi di rumah, agar bisa maju dan bersaing dengan industri rumahan lain di Bekasi," kata Warta kepada merdeka.com, Rabu (15/6).
Untuk membesarkan usahanya, mantan pelatih Persipasi Kota Bekasi ini, akui mengajukan pinjaman lebih dari Rp 20 juta kepada perusahaan pelat merah itu. Menurut dia, dana pinjaman akan digunakan membeli perlengkapan usaha konveksi, seperti mesin jahit, serta membeli bahan-bahan konveksi dan kebutuhan konveksi lainnya.
"Mudah-mudahan usaha semakin berkembang untuk menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga," kata bek andalan Timnas Indonesia ketika itu.
PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp 935 juta pada tahap pertama di tahun 2016 kepada mitra binaan di wilayah setempat. General Manager PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Dadang Sumaryana mencatat, total ada 26 mitra binaan mendapatkan pinjaman untuk suntikan modal usaha.
Menurut dia, 26 mitra usaha itu berasal dari Kota Bekasi sebanyak 18 pengusaha UKM, Kabupaten Bekasi dua pengusaha, Kabupaten Karawang lima orang, dan Purwakarta satu orang. Setiap pengusaha mendapatkan pinjaman mulai Rp Rp 20 juta hingga Rp 40 juta.
"11 pengusaha merupakan mitra binaan baru, sedangkan 15 adalah mitra binaan lama. Mereka yang mendapatkan pinjaman sudah lulus seleksi," ujar Dadang.
Dia berharap dengan pemberian pinjaman, para pengusaha binaan PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek bisa berkembang. Dengan begitu, bisa meningkatkan perekonomian keluarganya masing-masing.
Menurut Dadang, sampai dengan tahun 2015, pihaknya sudah membina sekitar 1.413 pengusaha UKM dengan pemberian pinjaman hingga Rp 28 miliar. Selain memberikan bantuan modal, perusahaan juga melakukan pendampingan hingga usahanya benar-benar maju. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia bahkan pernah mengajak karyawannya menjual opak karena bisnis pakaiannya tak jalan.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaNamun sekitar tahun 2014-2015, Siswanto mengalami titik terberat dalam hidupnya. Dia jatuh sakit dan bisnisnya bangkrut dan punya utang Rp1,5 miliar.
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaKisah pria yang gagal jadi PNS hingga pernah ditipu temannya. Kini menjadi pengusaha sukses dengan omzet RpRp2,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang awalnya hanya dianggap sebagai gadis kampung kini hidup serba mewah dan mampu membeli berbagai barang impiannya.
Baca SelengkapnyaPeran orangtua Mahfud sangat besar dalam titik pencapaiannya hari ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang.
Baca SelengkapnyaIbu Sujiati mampu menghasilkan produk kerajinan kulit dengan standar brand yang dijual di mall.
Baca SelengkapnyaSejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaDi usia 19 tahun, ia merintis usaha gelangnya sendiri tanpa menggunakan sponsor dari siapapun.
Baca Selengkapnya