Jatuh cinta dengan burung Egi, Sueta tertipu sampai Rp 10 juta
Merdeka.com - Pelajaran buat I Made Sueta (40) warga Jalan Kaliasem, lingkungan Candi Baru, Kecamatan Gianyar, Bali, untuk lebih berhati-hati belanja lewat online. Itu setelah dirinya yang membeli seekor burung seharga lebih dari Rp 10 juta, setelah uang dikirim burungnya tak kunjung tiba.
Dia mengaku sangat tergiur dengan tampilan burung jenis Murai yang dijual di salah satu toko online ternama di Indonesia. Katanya inisial toko online "O" lantaran dibanderol murah yakni hanya Rp 2,6 juta saja plus ongkos kirim. Untuk di Bali saja, jenis burung tersebut menurutnya kisaran Rp 3,5 juta. Melihat ada burung dijual murah dia lantas berniat membeli burung tersebut.
Penjual atau pelaku diduga bernama H Egi Susanto. Pria kelahiran Deli Serdang 25-01-1976 ini beralamat di Jalan Teruno Joyo Dusun X No 47, Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Dimana habitat burung puter? Mengutip laman tahurabandung.com, burung puter sering terbang mendatangi tempat-tempat terbuka, daerah pedesaan di dekat hutan dan hutan bakau dengan ketinggian 600 mdpl.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
Kejadian ini bermula saat Sueta melihat-lihat situs online O dan tertarik pada jenis Murai. Kemudian Sueta menghubungi nomor handphone penjual yang mengaku bernama Egi Susanto yang berdomisili di Deli Serdang, Sumatera Utara. Dirinya makin percaya setelah pelaku mengirimkan bukti-bukti KTP dan Kartu Keluarga (KK).
Kemudian pelaku meminta Sueta untuk mengirimkan uang (transfer pertama) sejumlah Rp 2,6 juta dia kemudian mengirimkan uang ke rekening BRI dengan nomor 66220-01-02-5271-531 atas nama H Egi Susanto.
Tak berujung di situ, kata Sueta, kemudian pelaku meminta uang kembali sebesar Rp 5,7 juta.
"Katanya sebagai uang jaminan Burung saat di bandara, dan memang dia mengirimkan bukti resi sejumlah uang yang diminta," kata Sueta di Denpasar, Rabu (23/12).
Bahkan yang aneh, kata Sueta pada malam harinya, dirinya menerima telepon yang mengaku sebagai Kepala Dinas Karantina Medan.
"Dia menyuruh saya transfer uang lagi sebesar Rp 1,5 juta katanya untuk mengurus sertifikat burung itu, dan saya pun seperti kerbau dicocok hidung mau untuk transfer," katanya.
Untuk transaksi kedua (transfer kedua) dia mengirim ke rekening BRI dengan nomor 3578-01-009901-538 anehnya namanya berbeda yakni atas nama Khairil Anwar.
"Saya baru sadar saat tengah malam. Sialnya uang sudah saya kirimkan," Keluhnya yang mengaku telah menyiapkan kandang burung untuk Murai yang diyakininya akan datang.
Dirinya kemudian menghubungi nomor pelaku namun hingga kini nomor tersebut mati alias tidak bisa dihubungi. Dia pun berusaha menelusuri jejak rekening dan ternyata pelaku tidak berdomisili di Medan, namun di Jawa Tengah dan bekerja sebagai ABK. Atas kerugian yang dialaminya itu dia berniat memperkarakannya kepada pihak kepolisian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaIa mengunggah informasi burung murai dagangannya melalui Facebook, YouTube, hingga Instagram
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI memiliki usaha burung perkutut yang menghasilkan jutaan perbulan.
Baca SelengkapnyaFakta Burung kedasih isi burung licik ini menarik untuk disimak. Salah satunya, ia tidak membuat sarang untuk mengerami telurnya.
Baca SelengkapnyaMomen seorang youtuber menemukan seekor Burung Sempedan Biru di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaPara pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Baca SelengkapnyaWaktu luang yang berlimpah merupakan nikmat yang saat ini mereka dapatkan dari hasil jerih payah beternak puyuh
Baca Selengkapnya