Jauh sebelum KPK, sudah ada kantin kejujuran di Kopassus
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah punya program 'kantin kejujuran'. Sistemnya, makanan dan minuman dijual tanpa ada penjaga. Si pembeli membayar sesuai daftar harga dan memasukkan uang ke kotak. Begitu juga jika ada kembalian, dia akan mengambil sesuai nominal di kotak itu.
Nah, rupanya jauh sebelum KPK punya program itu, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD jauh lebih dulu memilikinya.
Mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo menceritakan soal 'kantin kejujuran' ini dalam buku Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan yang diterbitkan QailQita Publishing tahung 2014.
-
Bagaimana mengatasi anak sekolah yang takut? 'Anak-anak menikmati kemandirian baru mereka pada usia ini, tetapi mereka juga takut akan hal itu,' jelas Dr. Ann-Louise T. Lockhart, PsyD, ABPP. Orangtua harus peka terhadap ketakutan ini dan membantu anak menghadapinya dengan tenang.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Kapan anak sekolah mulai takut? Mulai dari usia lima tahun, anak-anak mulai memahami kerentanan mereka. Mereka mungkin merasa takut kehilangan orang tua atau mengalami cedera.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Kenapa mahasiswa baru harus waspada penipuan kos? Menjadi mahasiswa baru yang baru merantau tentu menghadapi banyak tantangan. Salah satunya mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di era digital seperti sekarang, mencari kos-kosan sering dilakukan melalui aplikasi atau media sosial. Namun, ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
Saat itu tahun 1993, Pramono baru berpangkat Mayor. Dia menjadi komandan Sekolah Para (terjun payung) di Batujajar, Bandung.
Ada sebuah kantin tanpa penjaga di sana. Setiap harinya, ratusan siswa penerjun itu leluasa makan dan minum tanpa pengawasan. Uniknya, tak ada satu pun yang tak berani membayar. Dengan patuh mereka akan membayar makanan sesuai harga yang tercantum dan memasukkan uang ke dalam kotak. Begitu juga kalau ada kembalian.
"Sebenarnya kalau prajurit mau nakal, bisa saja dia pergi sehabis makan. Toh tak yang peduli dan tak ada CCTV yang mengawasi seperti di gedung-gedung penting," kata Pramono.
Apa rahasianya sehingga mereka semua jujur dan takut ngembat alias makan gratis? Padahal kesempatan terbuka lebar.
"Ternyata para siswa penerjun ini takut berbuat dosa. Setiap hari mereka harus melompat dari pesawat yang terbang dengan ketinggian 10.000 kaki. Kalau payung tidak mengembang, tentu wassalam, tamat riwayatnya di dunia alias terjun ke akhirat," beber Pramono.
"Ketakutan payung tidak mengembang bagi prajurit yang baru belajar terjun menjadi pendorong bagi mereka untuk berbuat sebaik mungkin. Termasuk menghindari perbuatan dosa. Kejujuran tercipta dari dalam diri si prajurit tanpa ada intervensi dari siapa pun," lanjut mantan Danjen Kopassus ini.
Cerita soal kantin kejujuran di pusat pendidikan Kopassus ini pernah dimuat di surat kabar ibu kota. Sebuah sekolah SMP ikut-ikut mencobanya.Namun karena situasinya berbeda, kantin kejujuran di SMP itu bangkrut setelah enam bulan. Rupanya walau sama-sama sekolah,anak SMP itu tidak dihadapkan dengan 'ancaman jiwa' seperti para siswa sekolah terjun. Tingkat kejujurannya pun berbeda.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan kisah unik mahasiswa yang makan di warung Kopi Klotok saat masih kuliah, bayarnya ketika sudah lulus.
Baca SelengkapnyaDisebut, ada tempat-tempat khusus yang terasa horor bagi Taruna Kopral.
Baca SelengkapnyaSudah bertahun-tahun para prajurit TNI tak mendapat gaji. Tiba-tiba serangan musuh datang.
Baca Selengkapnyasiswi yang bongkar praktik pungli mendapatkan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan.
Baca SelengkapnyaSang jenderal tak segan untuk makan satu meja dengan para siswa sedang mengikuti pendidikan Bintara.
Baca SelengkapnyaTerdapat larangan yang wajib dipatuhi oleh penerima KJP Plus, seperti larangan membawa senjata tajam dan terlibat tindakan asusila.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca Selengkapnya