Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jawa Tengah Rawan Produksi dan Peredaran Rokok Ilegal

Jawa Tengah Rawan Produksi dan Peredaran Rokok Ilegal Barang Bukti Rokok Ilegal di Surakarta. ©2021 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Pemerintah berencana menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok untuk tahun 2022. Namun hingga saat ini rencana kenaikan cukai rokok tersebut belum juga diumumkan. Kendati demikian Bea Cukai tetap mewaspadai imbas kenaikan tersebut.

“Kita tunggu pengumuman dari pemerintah pusat. Tapi kita harus antisipasi peredaran rokok ilegal kalau ada kenaikan tarif cukai,” kata Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng dan DIY Muhamad Purwantoro di Sukoharjo, Selasa (30/11).

Dia menyebut, peredaran rokok ilegal akan semakin marak jika selisih harga rokok legal dengan ilegal jauh. Pemerintah daerah di wilayah hukum Jawa Tengah dan DI Yogyakarta diharapkan ikut aktif memerangi barang kena cukai ilegal, khususnya rokok. Pihaknya juga mewaspadai daerah yang rawan terjadinya peredaran rokok ilegal.

“Semua daerah diwaspadai. Bahkan Klaten pun beberapa kali terjadi produksi rokok ilegal. Kalau dulu yang sering itu kan Kudus, Jepara. Tapi sekarang hampir di semua daerah Jawa Tengah itu rawan terkait dengan produksi maupun peredaran rokok ilegal,” jelasnya.

Menurut dia, peredaran rokok ilegal selama ini sebagian dikonsumsi untuk masyarakat Jawa Tengah dan sebagian besar lainnya dikirim ke luar Jawa. Di antaranya ke pulau Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.

Selain bekerjasama dengan pemda, untuk mengantisipasi maraknya peredaran rokok ilegal, pihaknya juga bekerjasama dengan Bea Cukai di daerah-daerah pemasaran. Selain itu juga berkoordinasi dengan penegak hukum lainnya, baik TNI, Polri dan Pemda setempat.

Sementara itu dalam kegiatan tersebut, Bea Cukai Surakarta memusnahkan Barang Milik Negara (BMN) di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo. Barang yang dimusnahkan merupakan hasil pencegahan yang dilakukan selama periode tahun 2020 hingga 2021 sebanyak 628 kali pencegahan.

“Barang-barang yang kita musnahkan berupa rokok dan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) atau miras yang tidak memenuhi peraturan perundangan di bidang cukai. Selain itu juga barang impor melalui Kantor Pos Lalu Bea Solo yang melanggar ketentuan larangan dan pembatasan,” kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Surakarta Budi Santoso.

Budi menjelaskan, pemusnahan BMN tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan izin dari Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surakarta selaku pengelola BMN.

“Hasil dari kegiatan pemusnahan ini tidak lepas dari hasil sinergi antara Bea Cukai Surakarta dengan Satpol PP, Kejaksaan, Polri, TNI, dan para aparat penegak hukum lainnya dalam melakukan penindakan,” katanya.

Budi menyampaikan, untuk barang yang dimusnahkan antara lain berupa Barang Kena Cukai (BKC) ilegal berupa rokok dengan total perkiraan nilai barang sebesar Rp. 1.847.823.840 dan total potensi kerugian negara kurang lebih sebesar Rp. 1.214.346.349,44. Terdiri atas pungutan cukai sebesar Rp. 951.085.800 dan pajak rokok sebesar Rp. 95.108.580 serta PPN HT sebesar Rp. 168.151.969,44.

“Barang-barang yang dimusnahkan hari ini adalah rokok ilegal sejumlah kurang lebih 1.800.000 batang, 1.200 botol miras ilegal, 28 botol cairan vape, barang impor berupa benih tanaman, sex toys, obat, kondom, fishing lures, makanan, pakaian, kosmetik, part senjata, peredam senapan dan handphone batangan yang tidak memenuhi ketentuan lartas,” bebernya.

Sedangkan untuk barang impor yang tidak dipenuhi ketentuan lartasnya, total perkiraan nilai barangnya sebesar Rp. 37.886.048,13.

”Adapun modus pelanggaran yang dilakukan antara lain untuk rokok ilegal yaitu menyediakan untuk dijual rokok yang tidak dilekati pita cukai sesuai dengan ketentuan. Untuk barang kiriman melalui kantor pos lalu bea barang yang dilakukan pencegahan merupakan barang yang tidak memenuhi ketentuan larangan dan pembatasan terhadap barang impor,” jelasnya lagi.

Proses pemusnahan barang-barang tersebut dilakukan dengan cara dibakar dan dilindas dengan stoom walls sehingga tidak dapat dipergunakan atau sudah tidak memiliki nilai ekonomis.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenperin Sebut Rokok Ilegal Bisa Semakin Merajalela, Ini Penyebabnya
Kemenperin Sebut Rokok Ilegal Bisa Semakin Merajalela, Ini Penyebabnya

Hal ini bisa menimbulkan dampak domino terhadap kinerja industri hasil tembakau (IHT).

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Rokok Makin Mahal di 2025 Akibat Tarif Cukai Naik
Siap-Siap Harga Rokok Makin Mahal di 2025 Akibat Tarif Cukai Naik

Ternyata kenaikan tarif cukai rokok juga ditanggung masyarakat yang mengonsumsi rokok.

Baca Selengkapnya
Rokok Ilegal Merajalela, ini Dampaknya Pemerintah Diminta Bertindak
Rokok Ilegal Merajalela, ini Dampaknya Pemerintah Diminta Bertindak

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indodata, peredaran rokok ilegal di Indonesia mencapai 46,95 persen pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Mobil Pembawa 920 Ribu Rokok Ilegal Digerebek di Tol Transjawa Daerah Pemalang
Mobil Pembawa 920 Ribu Rokok Ilegal Digerebek di Tol Transjawa Daerah Pemalang

Mobil tersebut diberhentikan paksa tim di Rest Area KM 319B

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Karena Cukai Tinggi, Struktur Tarif Picu Pergeseran Konsumsi Rokok
Tak Hanya Karena Cukai Tinggi, Struktur Tarif Picu Pergeseran Konsumsi Rokok

Angka prevalensi perokok tetap tinggi dan penerimaan negara belum optimal

Baca Selengkapnya
Potensi Kerugian Negara Karena Aturan Rokok Polos Tanpa Merek
Potensi Kerugian Negara Karena Aturan Rokok Polos Tanpa Merek

Andry mengungkapkan, dari sisi penerimaan negara, ada potensi hilangnya Rp160,6 triliun.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Beberkan Dampak Buruk Rokok Ilegal, dari Kerugian Negara Hingga Industri
Bea Cukai Beberkan Dampak Buruk Rokok Ilegal, dari Kerugian Negara Hingga Industri

Berdasarkan data penindakan Bea Cukai, 94,96 persen rokok ilegal tidak menggunakan pita cukai.

Baca Selengkapnya
Cukai Naik & Daya Beli Masyarakat Menurun, Jumlah Rokok Ilegal di Bekasi Meningkat Pesat
Cukai Naik & Daya Beli Masyarakat Menurun, Jumlah Rokok Ilegal di Bekasi Meningkat Pesat

Dia menduga, kian maraknya peredaran rokok ilegal di wilayah Bekasi imbas dari kenaikan cukai rokok.

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Kenaikan Cukai Rokok: Kalau Terlalu Ekstrem Bikin Rugi Petani
Ganjar soal Kenaikan Cukai Rokok: Kalau Terlalu Ekstrem Bikin Rugi Petani

Kenaikan cukai rokok yang tak terkendali juga dapat memunculkan berbagai rokok ilegal.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Rokok Kemasan Polos Mudah Ditiru Rokok Ilegal dan Penerimaan Negara Bisa Hilang
Hati-Hati, Rokok Kemasan Polos Mudah Ditiru Rokok Ilegal dan Penerimaan Negara Bisa Hilang

Andry juga menyoroti aturan zonasi larangan penjualan rokok radius 200 meter dari satuan pendidikan yang masih rancu karena tidak disebutkan dengan jelas.

Baca Selengkapnya
Jaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan
Jaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan

Operasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Sudah Ajak Pengusaha Bahas Aturan soal Rokok, Begini Bocoran Hasil Pembicaraannya
Menkes Sebut Sudah Ajak Pengusaha Bahas Aturan soal Rokok, Begini Bocoran Hasil Pembicaraannya

Menurut Menkes, perbincangannya dengan kelompok pelaku usaha sejauh ini positif.

Baca Selengkapnya