Jawab cuitan Fahri Hamzah, Kapolda Riau sebut teroris kejahatan luar biasa
Merdeka.com - Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda Riau menangkap 3 terduga teroris dari dalam kampus Universitas Riau Sabtu (2/6) siang. Petugas bersenjata lengkap juga mengamankan 4 bom yang akan diledakkan pelaku ke kantor DPR RI dan DPRD Riau.
Namun setelah penggeledahan dan penangkapan itu, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memprotes tugas polisi di kampus negeri tersebut. Dalam cuitannya di Twitter, Fahri menyinggung polisi menggunakan senjata masuk ke dalam kampus.
"Pak @jokowi, INI JANGAN DIBIARKAN, KALAU SENJATA LARAS PANJANG SUDAH MASUK KAMPUS, KITA TELAH KEMBALI KE ZAMAN BATU! Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktifis. Maka bapak biarkan kejadian ini. Ini perang dengan mahasiswa!!," tulis Fahri menanggapi berita terkait penggeledahan di Universitas Riau.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
Menanggapi cuitan Fahri, Kapolda Riau Irjen Nandang menyebutkan, teroris bukan kejahatan biasa, untuk menangkap pelaku meskipun di dalam kampus, mesti hati-hati dan menggunakan senjata.
"Kenapa kami menggunakan senjata ke kampus karena teroris itu merupakan extra ordinary crime, penindakannya juga secara khusus," ujar Kapolda Riau Irjen Nandang.
Nandang menyebutkan 3 terduga teroris merupakan alumni Universitas Riau yang sengaja menumpang tidur di mess Mapala Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik kampus itu untuk merakit bom. Ada 4 bom yang telah selesai dirakit oleh pelaku.
"Terduga teroris ada 3, inisial Z, K dan B. Yang merakit bom inisial Z alumni jurusan Pariwisata Universitas Riau, yang dua lagi membantunya. Mereka rencanakan meledakkan bom di Kantor DPR RI dan DPRD Riau," kata Nandang.
Terkait penangkapan terduga teroris di lingkungan Universitas Riau (Unri), Rektor Unri, Aras Mulyadi mengucapkan rasa terima kasih kepada kepolisian. Aras menyebutkan, beruntung polisi menangkap ketiga alumninya. Jika terlambat, kantor legislatif bakal meledak, karena tujuan pelaku teror ditargetkan ke sana.
"Atas nama pimpinan, kami ucapkan terima kasih kepada Densus 88 dan Polda Riau yang sudah mengungkapnya sebelum (bom) ini meledak," ujar Aras Mulyadi, saat konferensi pers bersama Kapolda Riau Irjen Nandang, Sabtu (2/6) malam.
Aras memuji kinerja Densus 88 Anti-Teror dan Polda Riau, karena cepat dalam bertindak dengan menggagalkan rencana pelaku teroris untuk peledakan bom di kantor DPR RI dan DPRD Riau.
Aras juga mengutuk rencana aksi ketiga alumni mahasiswanya yang diduga terlibat teroris itu. Dia juga sangat menyayangkan, kampus yang dia pimpin digunakan untuk merakit bom.
"Kami sangat menyayangkan, ini jelas tindakan yang tidak diperbolehkan. Selama ini tidak ada hal mencurigakan, apalagi mengarah ke aksi teroris. Kami sangat mengutuk kegiatan yang dilakukan, apalagi mengarah ke rencana peledakan bom," katanya.
Aras menyerahkan sepenuhnya penindakan hukum dan upaya penyidikan di kampus negeri tersebut. Bahkan Aras tidak keberatan atas penggeledahan oleh tim Densus 88 ke kampus Unri. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terungkap berkat tulisan dalah di dinding.
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap sosok penyebar teror bom di Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca SelengkapnyaPesan berisi teror bom bikin heboh Koja Trade Mall pada Kamis (2/11).
Baca Selengkapnya