Jawab protes petani Kendeng, kajian pabrik Semen Rembang dipercepat
Merdeka.com - Petani dari kawasan Pegunungan Kendeng kembali melakukan aksi protes terhadap izin kegiatan penambangan karst PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah. Aksi protes dengan mencor kaki itu dilakukan sejak Senin (13/3) lalu di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Selain bertujuan untuk mempertahankan hidup, aksi juga dilakukan karena daerah tempat berdirinya pabrik itu terdapat cekungan air tanah yang merupakan daerah resapan, aliran, dan pelepasan air tanah. Intinya, kawasan tersebut merupakan penyimpan air tanah yang ikut menyuplai kebutuhan air di Pegunungan Kendeng Utara dan sekitarnya.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengaku sudah berbicara dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan guna membahas hal tersebut.
-
Dimana pabrik semen di Kaltim dibangun? Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor meresmikan pabrik semen milik PT Kobexindo Cement di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Mengapa pembangunan pabrik semen di Kaltim penting? Isran menjelaskan, peresmian pabrik semen ini menandai perkembangan industri hilir di Kalimantan Timur.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
"Saya sudah ketemu Pak Jonan dan saya minta tolong kepada bapak Menteri ESDM untuk wilayah cadangan air tanah yang dipersoalkan itu apakah betul ada aliran sungai di bawah tanah," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/3).
Siti menjelaskan pemerintah sangat berhati-hati dalam hal ini. Dia pun meminta pihak PT Semen Indonesia dan Pemda Jawa Tengah berhati-hati pula. Sebab, data konkrit apakah ada atau tidaknya aliran air di pabrik tersebut belum didapat.
Maka itu, Siti menjelaskan, hari ini pihaknya tengah mengkaji secara serius melalui Dirjen Planologi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dia meminta Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang dilakukan oleh bawahannya dipercepat.
"Dan saya minta dipercepat karena menurut perkiraan mereka akan selesai nanti bulan April tapi saya minta dicepetin aja dan segera diundang juga Kementerian ESDM-nya. Karena kapasitasnya Kementerian ESDM yang memutuskan," jelasnya.
Pemerintah masih menunggu hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Usai kajian tersebut keluar, pemerintah akan meninjau ulang keberadaan pabrik semen, PT Semen Indonesia, yang merupakan akar dari aksi protes.
"Nanti setelah April akan selesai KLHS oleh Menteri Lingkungan Hidup. Jadi mungkin nanti dari situ saja peninjauan terhadap semua," kata Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/3).
Teten menjelaskan petani yang melakukan aksi tersebut pernah ditemui oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Kala itu, persoalan menjadi cair usai Presiden memberikan solusi dengan menunggu hasil KLHS yang akan keluar pada April 2017.
Namun, petani kembali mengulangi aksi mereka dua hari berturut-turut sejak Senin (13/3) kemarin. Teten mengatakan, aksi kembali dilakukan karena mereka melihat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengeluarkan izin baru.
"Nah mereka ini kemudian memprotes kembali karena Gubernur (Ganjar Pranowo) mengeluarkan izin baru. Nah memang Gubernur mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan izin," katanya.
Teten mengatakan solusi awal yang diberikan pemerintah merupakan jalan terbaik buat semua pihak. Sebab, pabrik semen tersebut pun telah berdiri di sekitar Pegunungan Kendeng dengan investasi sekitar Rp 5 triliun. Permasalahan, terjadi saat area tambang yang berjarak sekitar 10 Km dari pabrik diprotes oleh warga karena dianggap daerah sumber air.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harusnya, sebelum menetapkan sebuah kawasan harus dilakukan studi dan penelitian mengenai tingkat bahayanya.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaGalian tersebut tidak ditutup dan diperbaiki seperti semula. Sehingga kerap kali bekas galian itu cepat rusak dan kondisi itu sangat meresakan warga.
Baca SelengkapnyaDia disebut tidak mengetahui potensi kekayaan alam di wilayah yang dipimpinnya itu.
Baca SelengkapnyaTema debat kali ini pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaMenurut Andap, masyarakat tidak akan langsung menolak kehadiran perusahaan tambang.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaRamai di media sosial, air di pemukiman warga diduga tercemar bensin.
Baca SelengkapnyaPersemaian Mentawir siap menghijaukan ibu kota nusantara.
Baca SelengkapnyaAturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan dalam rangka hilirisasi hasil bumi.
Baca Selengkapnya