Jawaban Polisi Soal Pakai Gas Air Mata Kedaluwarsa Hadapi Demonstran
Merdeka.com - Kabar polisi menggunakan gas air mata kedaluwarsa saat hadapi demonstran viral di media sosial. Di selongsong peluru gas air mata tertulis bulan Mei tahun 2016.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono meluruskan soal isu tersebut. "Polisi gunakan gas air mata yang masih standar (bukan kedaluwarsa)," kata Argo di kantornya, Rabu (25/9).
Hari ini aksi lanjutan kembali terjadi di DPR. Sejak siang hingga sore gelombang massa dari kalangan pelajar terus berdatangan. Aksi lempar batu dan tembakan gas air mata tak dapat dihindarkan.
-
Kapan semburan gas terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
Seperti diketahui, pengamanan aksi demo berujung kerusuhan di sekitar Gedung DPR/MPR, kemarin. Polisi menyebut ada 94 orang diamankan. Sejumlah mahasiswa juga terluka.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono mendata sebanyak 254 mahasiswa menjalani rawat jalan dan 11 lainnya menjalani rawat inap. Sedangkan dari aparat tercatat ada 39 polisi terluka.
Mahasiswa Universitas Al Azhar Jakarta, Faisal saat ini dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Pelni Petamburan setelah mengalami luka-luka akibat bentrok dengan aparat keamanan. Faisal, mengalami pendarahan di otak akibat hantaman benda tumpul.
Polres Metro Jakarta Barat mengamankan sejumlah orang diduga sebagai provokator. Polisi menyebut mereka datang dari luar Jakarta. 17 Orang dituding terlibat perusakan dan pembakaran pos lantas Slipi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas air mata adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan kerumunan atau dalam situasi penegakan hukum sebagai alat non-mematikan.
Baca SelengkapnyaPolri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaIa juga menegaskan bahwa pengadaan gas air mata dialokasikan secara efisien.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaBeredar video dengan narasi adanya penemuan peluru tajam saat demo buruh 10 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan gas air mata hanya ditembakkan ke jalan tidak ke arah permukiman warga.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara (Jubir) KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, laporan terkait dugaan korupsi yang mereka terima dapat diproses kurang lebih dua hari.
Baca Selengkapnya