Jawara robot, anak desa bukan berarti prestasi ndeso
Merdeka.com - Ahmad Khoirul Hadi (15), Nabil Al Annisi (14), dan Mohammad Harris Riqin (13), warga Desa Campureco, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs/sederajat SMP) Tarbiyatul Wathon, sebentar lagi akan go internasional.
Ahmad (kelas IX) anak penarik ojek dan penjual ikan, Nabil (kelas VIII) anak sopir lepas, dan Haris (kelas VII) anak nelayan, bulan November lalu menjadi juara dari dua kompetisi robot tingkat nasional.
-
Robot pilot belajar terbang seperti apa? Robot belajar menerbangkan pesawat dengan menggunakan pemrosesan bahasa alami dan dapat melihat situasi kokpit menggunakan kamera dan meresponsnya.
-
Kenapa Kemenag gelar pameran robot? Acara tersebut dikemas dengan nuansa pop culture untuk menarik minat anak muda untuk tertarik pada religi.
-
Di mana mereka terbang? Penerbangan mereka yang berlangsung selama 64 hari, 22 jam, dan 19 menit di atas Las Vegas berhasil memecahkan rekor penerbangan terlama di dunia pada saat itu.
-
Kemampuan khusus apa yang dimiliki robot pilot? Robot humanoid ini punya keunggulan dapat beradaptasi dengan kokpit dan sistem penerbangan yang berbeda tanpa perlu memodifikasi pesawat.
-
Mengapa Junita terbang ke Singapura? Junita bahkan bersedia terbang ke Singapura untuk hadir di acara tujuh bulanan Syahrini. Acara tersebut hanya dihadiri oleh sedikit orang, semuanya merupakan tamu istimewa.
-
Dimana Pameran Robot Kemenag digelar? Acara tersebut digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, mulai 5-7 Januari 2024.
Mereka menjadi juara di kompetisi robot se Jawa dan Bali di Jember Line Tracer IV yang digelar Universitas Jember dan kompetisi Robot Elite Competition 2 (Reco 2) di Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung.
Sebagai anak desa, yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai pedagang, nelayan dan menjadi buruh di luar negeri (TKI), Ahmad dan dua adik kelasnya itu, membuka mata dunia dengan prestasinya. Apalagi, di bulan Januari mendatang, ketiganya akan terbang ke Singapura untuk mengikuti kompetisi robot internasional.
Prestasi yang membanggakan desa dan sekolahnya yang hanya berbasis pendidikan agama di Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Wathon di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng itu, nyatanya lahir dari ketekunan tiga bocah anak dari keluarga sederhana berpenghasilan rata-rata Rp 60.000 per hari.
"Mereka memulainya dari hoby utak-atik mesin tamiya rusak, kemudian di sekolah saya mengarahkannya ke robot. Ternyata, mereka bisa enjoy dan menikmatinya hingga berbuah prestasi yang membanggakan," kata AM Muhklis Indrawan alias Wawan, tutor Ahmad Cs kepada merdeka.com, Kamis (11/12) lalu.
Memang, lanjut Wawan, mereka bukan anak orang kaya yang bisa mendapatkan semua kebutuhan yang diinginkan, juga bukan anak bersekolah dari sekolahan elit seperti anak-anak kota.
"Mereka hanya anak desa dari keluarga sederhana, yang hanya bisa belajar di sekolah biasa, sekolah MTs lagi. Ini yang menjadikan kita, guru-guru sekolah dan penduduk desa bangga terhadap ketiganya," ucap alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu.
Prestasi Ahmad dan dua adik kelasnya itu, diakui Wawan, meruntuhkan anggapan, prestasi hanya milik anak kota bersekolah elit nan mahal saja. "Tapi kami sudah membuktikan, bahwa kami bisa seperti mereka (pelajar kota di sekolah mahal)," tandas dia bangga.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 400 peserta dari seluruh Indonesia bertanding memperebutkan Piala Ketua MPR RI dan tiket menuju World Robotic Center Competition di Singapura.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membawa kemenangan pada ajang Championship of World Robotic Center Competition 2024 di Multimedia University, Cyberjaya Malaysia.
Baca SelengkapnyaDaffa Nabiel dan Andika Rama akan mewakili Indonesia di ajang Asia Pasific Motorsport Championship 2023 di Sepang, Malaysia, 28 September-1 Oktober.
Baca SelengkapnyaTim Arjuna EV UGM sedang bersiap mengikuti ajang balap Formula Society Automotive Engineers (SAE) 2023 di Australia pada 14–17 Desember.
Baca SelengkapnyaSebanyak enam mekanik dari Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) akan berkompetisi dalam Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2024.
Baca SelengkapnyaTim robotik sekolah yang diwakili oleh dua siswa berbakat, Naufal Najih Mumtaz dan Andi Alvonso, berhasil meraih Juara II.
Baca SelengkapnyaSantri di Kota Tangerang ini ciptakan robot pertanian unik.
Baca SelengkapnyaSiswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!
Baca SelengkapnyaKompetisi IdenTIK merupakan salah satu bagian dalam program Digital Technopreneur dari Kemenkominfo.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Raffi bersama The Dudas Minus One ke Sumatera Utara begitu seru.
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyerahkan penghargaan kepada delegasi Indonesia pada ajang 13th WorldSkill ASEAN (WSA).
Baca Selengkapnya