Jefri, terduga teroris di Indramayu dikabarkan tewas & dikubur di Lampung
Merdeka.com - Muhammad Jefri (32) terduga teroris yang ditangkap bersama istrinya, Ardilla (18) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, di Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (7/2) kemarin, dikabarkan tewas. Jefri tewas setelah beberapa hari usai ditangkap oleh Densus 88 Antiteror.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan terkait tewasnya Jefri beberapa hari usai ditangkap Densus 88 Antiteror. Padahal yang bersangkutan masih dalam proses menjalani pemeriksaan selama 7×24 jam.
"Benar, saya dapat info itu (Jefri meninggal)," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/2).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, dirinya pun menuturkan bahwa Jefri pun langsung dimakamkan di Lampung. Namun, Setyo tak tahu persis kapan Jefri dibawa ke Lampung untuk dimakamkan.
"Saya mendengar bahwa ada yang kasus tersebut, penangkapan kemudian meninggal dan dimakamkan di Lampung. Tapi lebih lanjut nanti saya akan cek lagi ke Densus," ujarnya.
Selain itu, dirinya pun juga tak tahu apakah Ardila istri dari pada terduga teroris itu masih menjalani proses pemeriksaan atau tidak setelah Jefri suaminya tewas.
"Nanti saya akan konfirmasi lagi ke Densus," ucapnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror kembali menangkap dua orang terduga teroris di daerah Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (7/2) kemarin. Kedua terduga teroris tersebut merupakan sepasang suami dan isteri atas nama Muhammad Jefri (32) dan Ardilla (18).
Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan bahwa terduga teroris tersebut ditangkap sekitar pukul 08.15, bertempat di Jalan Raya Patrol Haurgeulis, tepatnya di depan warung es kelapa muda.
"Mohammad Jefry sedang menaiki sepeda motor Honda Supra Fit yang hendak ke arah Utara (Arah Patrol) tiba-tiba sekelompok orang yang diduga Densus 88 Mabes Polri menangkap sodara Mohammad Jefry karena diduga jaringan teroris, terduga teroris tersebut langsung dibawa oleh Densus 88 ke Mabes Polri," kata Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/2).
Lebih lanjut, Martinus pun menerangkan bahwa terduga teroris tersebut diduga merupakan jaringan dari Binaan Ali Hamka (Narapidana Teroris LP Cipinang) dan turut serta dalam kegiatan kelompok teroris di Indonesia.
Dari hasil penangkapan tersebut, nantinya Densus 88 Antiteror tetap terus melakukan penindakan jika memang diduga terbukti terlibat dalam kelompok atau jaringan teroris. Dan penangkapan kedua terduga tersebut berdasarkan adanya informasi yang diterima oleh Densus 88 Antiteror.
"Dari penangkapan ini, akan dilakukan satu tindakan-tindakan di kota-kota lain yang berdasarkan dari informasi yang di dapat, yang kemudian diolah sehingga perlu dilakukan upaya penangkapan terhadap terduga pelaku teroris di Indonesia. Ini terkait dengan beberapa peristiwa yang terjadi di Indonesia," ujarnya.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini pun menyebut bahwa ada empat peran penting yang telah dilakukan oleh terduga teroris. Pertama yaitu sebagai pelaku, kedua selaku pembuat, ketiga selaku yang menandai sasaran dan keempat yang melakukan, memberikan fasilitas-fasilitas termasuk merekrut.
"Sehingga dengan dasar 4 itu kita melakukan upaya-upaya pencegahan dengan melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang terkait dengan hal tadi," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaIstri korban, Maidar berharap kepada pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca Selengkapnya