Jejak bomber Dita, ahli IT yang jadi penyandang dana aksi teror
Merdeka.com - Sejak Minggu (13/5) hingga Rabu (15/3), tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, terus memburu sel jaringan teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) maupun Jamaah Ansharut Daullah (JAD), terkait bom bunuh diri di sejumlah tempat di Kota Surabaya.
Di Surabaya, ledakan bom bunuh diri terjadi di tiga titik, gereja yakni Santa Maria Tak Bercela (SMTB), Jalan Ngagel Jaya, lalu GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuno.
Bom bunuh diri tersebut dilakukan satu keluarga, yakni Dita Oepriarto (DT) di Gereja Pantekosta, istrinya yang membonceng kedua perempuan meledakan bom di GKI Diponegoro. Kemudian kedua anak laki-lakinya meledakan bom di SMTB.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Apa yang ditemukan di TKP yang dapat menghubungkan pelaku dengan tempat atau individu terkait? Dalam studi yang dimuat di jurnal Forensic Science International: Genetics ini, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di lokasi kejadian dapat menghubungkan pelaku kejahatan dengan tempat atau individu terkait.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Kenapa DPR RI apresiasi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Lalu siapa DT ini? Dalam penelusuran informasi didapat, dia ini mempunyai peran yang sangat kompleks di dalam sel jaringan JAT/JAD. Polisi berhasil mengidentifikasi DT, setelah melakukan olah TKP bersama tim Labfor Mabes Polri cabang Polda Jatim dan Inafis.
DT diketahui ahli IT (Informasi Teknologi), penyuplai pendanaan untuk operasional kelompok JAT/JAD. "Dia ini orang kepercayaan dari pimpinan," kata sumber merdeka.com yang enggan disebutkan namanya.
Kepercayaan itu, karena DT mempunyai afiliasi kedekatan dengan salah seorang jihadis senior dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Mandat kepercayaan tersebut setelah DT ini berangkat ke Suriah. Namun terkendala dan harus dideportasi. Hal itu terjadi di tahun 2016.
"Sebenarnya dia ini sudah masuk bergabung pada tahun 2014. Tapi, tidak langsung ikut jihad, bergabung berangkat ke Syria. Baru di tahun 2016 inilah berangkat, tapi dideportasi," tutur dia.
Begitu DT dideportasi, kembali ke Indonesia, langsung mendapatkan mandat kepercayaan. Dia langsung diminta oleh sosok imam atau pimpinan JAT/JAD wilayah Jawa Timur supaya membantu rekan-rekannya dengan memberikan, penyuplaian pendanaan untuk operasional kegiatan ataupun untuk aksi teror.
Dia dikabarkan sempat bergabung melakukan teror di Jakarta namun batal. DT diketahui juga pernah berkomunikasi dengan bomber Mapolrestabes Surabaya Tri Murtiono serta Anton, terduga teroris yang tewas saat merakit bom di Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Dari instens komunikasi inilah, mereka juga selalu bersama-sama membesuk saudaranya (pelaku) yang ditangkap tim Densus 88 di penjara. Dari sana, relasi ketiganya dengan para pimpinan kelompok radikal meluas.
Di antara lembaga pemasyarakatan (Lapas) yang pernah dikunjungi adalah Klas I Surabaya di wilayah Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo, Lapas Tulungagung, Rutan Mako Brimob, Depok Jabar.
Dari situlah, mereka intens melakukan komunikasi, hingga akhirnya DT mendapatkan kepercayaan supaya membantu pemimpin kelompok radikal lainnya.
Berbagai ilmu pengetahuan. Terlebih lagi sudah mempunyai keahlian dalam IT, yang kemudian dimanfaatkan digunakan mencari informasi bagaimana cara merakit bom. Dengan melihat tutorial di media sosial maupun melalui media lainnya.
Paham cara merakit bom, DT itupun mengajarkan keahlian ke kelompok radikal. Selanjutnya, bagaimana cara bom itu dibawa, disimpan hingga diledakan untuk melakukan bunuh diri, yang menjadi titik sasarannya.
Seperti halnya dilakukan pada istrinya yang meledakan bom bunuh diri di GKI Diponegoro, dan anaknya di SMTB Jalan Ngagel Jaya. Termasuk bom bunuh diri dilakukan Tri Murtiono di Mapolrestabes Surabaya.
Sumber merdeka.com menuturkan, sebelum kejadian kemarin, TM diketahui pernah berupaya mengebom Mapolrestabes Surabaya namun batal lantaran ada masalah teknis.
"Malamnya itu sudah dicoba, tapi tidak bisa meledak. Baru keesokan harinya melakukan peledakan bom bunuh diri itu berhasil," ucap sumber merdeka.com.
Namun yang masih menjadi tanda tanya adalah mengapa di Kota Surabaya. Sumber merdeka.com yang dimintai pendapat juga enggan menyebutkan alasan pastinya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPATK telah membekukan beberapa rekening yang berkaitan dengan pegawai KAI tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaKaropenmas Div Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, memiliki satu akun Media Sosial Telegram.
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, hal itu adalah ranah hukum di Kejaksaan Agung.
Baca Selengkapnya