Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak cinta Soekarno dan Inggit di Jl Ciateul Bandung

Jejak cinta Soekarno dan Inggit di Jl Ciateul Bandung rumah Inggit Garnasih . ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Rumah dengan gaya tempo doeloe di Jl Ciateul, Bandung itu masih terlihat asri. Di rumah inilah Soekarno dan Inggit Garnasih memadu kasih saat pertama berumah tangga tahun 1923. Rumah bercat putih ini kaya akan sejarah.

Merdeka.com mengunjungi rumah Inggit Garnasih pada Kamis (14/2) kemarin. Tak sulit menemukan rumah Inggit. Letaknya tak begitu jauh dari terminal Kebon Kalapa, sedikit masuk dalam jalan kecil.

Juru Kunci Rumah Inggit garnasih, Jajang Ruchiyat, menerima merdeka.com. Dia menjelaskan rumah ini tak banyak berubah semenjak dulu. Renovasi dilakukan tanpa mengubah bentuk asli.

"Hanya dulu ini rumah panggung, kalau sekarang dipermanenkan," kata Jajang.

garnasih

Rumah dibagi ke dalam enam ruangan, yakni ruang duduk, ruang tamu, ruang belajar, ruang tengah, dan kamar. Ada juga ruang tempat pembuatan bedak, ruang serba guna serta dapur terpisah di belakang rumah. Setelah cerai dari Soekarno tahun 1943, Inggit menghidupi dirinya dengan berjualan bedak.

Di dalam rumah bersejarah tersebut dipajang foto-foto semasa hidup, surat nikah istri kedua Soekarno ini.

Di rumah ini pulalah para pelopor kemerdekaan dulu sering berkumpul dan berdiskusi menyatukan cita untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927 yang bertujuan meraih kemerdekaan sepenuhnya bagi Bangsa Indonesia.

Di tempat ini pula Soekarno semakin mengasah keahliannya berorasi. Pidato-pidatonya di depan massa semakin berapi-api dan kian terang- terangan membangunkan kesadaran rakyat untuk menggulingkan kekuasaan kolonial lalu memerdekakan diri.

Karena dianggap berbahaya, Soekarno dibui di Penjara Banceuy. Akhirnya Soekarno pun dibuang ke Flores dan Bengkulu. Inggit setia menemani. Di Bengkulu lah Soekarno jatuh cinta pada Fatmawati, yang akhirnya membuat Inggit dan Soekarno bercerai.

Inggit kembali ke rumahnya. Perjalanan hidup Inggit dilakukan seorang diri dengan membuat bedak dan jamu. Inggit yang usianya terus bertambah selalu dijadikan panutan bagi teman-temannya.

Inggit wafat, di usianya ke 96. Rumah bersejarah itupun sempat diwariskan ke putrinya Ratna Juami pada 1995. Pada Bulan Desember 2010, Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, resmi menjadi Bangunan Cagar Budaya setelah diserahkan oleh keluarga untuk dipelihara sebagai aset negara di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat.

"Sekarang pengelolaan dilakukan Disparbud Jabar," katanya kepada merdeka.com. Rumah seluas 270 m2 tersebut katanya sudah bisa dibuka untuk umum.

"Ya lumayan, meski sebenarnya orang banyak tidak mengetahui banyak tempat ini adalah tempat bersejarah," ujarnya.

"Dalam sebulan paling sedikit 30 orang, tapi kalau ramai bisa mencapai 200 orang setiap bulannya," ucapnya seraya menambahkan bangunan cagar budaya ini gratis untuk dikunjungi.

Baca juga:

Cerita cinta Soekarno dan 9 istrinya

Inggit Garnasih, wanita yang menaklukkan hati Soekarno muda

Perselingkuhan Soekarno-Inggit di rumah kos Bandung

Inggit Garnasih, wanita setia pendamping Soekarno saat susah

Inggit, istri kedua Soekarno yang jadi rebutan pria Bandung

Surat cerai Soekarno untuk Inggit

Soekarno minta maaf sakiti hati Inggit (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP