Jejak cinta Soekarno dan Inggit di Jl Ciateul Bandung
Merdeka.com - Rumah dengan gaya tempo doeloe di Jl Ciateul, Bandung itu masih terlihat asri. Di rumah inilah Soekarno dan Inggit Garnasih memadu kasih saat pertama berumah tangga tahun 1923. Rumah bercat putih ini kaya akan sejarah.
Merdeka.com mengunjungi rumah Inggit Garnasih pada Kamis (14/2) kemarin. Tak sulit menemukan rumah Inggit. Letaknya tak begitu jauh dari terminal Kebon Kalapa, sedikit masuk dalam jalan kecil.
Juru Kunci Rumah Inggit garnasih, Jajang Ruchiyat, menerima merdeka.com. Dia menjelaskan rumah ini tak banyak berubah semenjak dulu. Renovasi dilakukan tanpa mengubah bentuk asli.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Apa yang dilakukan Soekarno saat proklamasi? Bung Karno menggambarkan upacara itu sangat sederhana. Bendera pertama yang dikibarkan adalah jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tiangnya dari batang bambu yang ditancapkan beberapa saat sebelumnya ke tanah. Tidak ada musik, tidak ada orkestra, hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama. “Alhamdulillah, Bendera Republik Sekarang Telah Berkibar.“ “Kalau pun ia diturunkan lagi, itu harus melalui mayat dari 72 juta bangsaku. Kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka tetap Merdeka!“ tegas Bung Karno.
-
Di mana Soekarno tinggal di Bandung? Soekarno memang pernah tinggal cukup lama di Kota Bandung.
-
Bagaimana Soekarno menggambarkan semangat juang bangsa Indonesia? Kemerdekaan hanyalah didapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad, 'Merdeka, merdeka atau mati'!
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Bagaimana Soekarno menanamkan jiwa nasionalisme? Salah satu cara Soekarno untuk menanamkan jiwa nasionalisme yang membara adalah dengan melontarkan kata-kata.
"Hanya dulu ini rumah panggung, kalau sekarang dipermanenkan," kata Jajang.
Rumah dibagi ke dalam enam ruangan, yakni ruang duduk, ruang tamu, ruang belajar, ruang tengah, dan kamar. Ada juga ruang tempat pembuatan bedak, ruang serba guna serta dapur terpisah di belakang rumah. Setelah cerai dari Soekarno tahun 1943, Inggit menghidupi dirinya dengan berjualan bedak.
Di dalam rumah bersejarah tersebut dipajang foto-foto semasa hidup, surat nikah istri kedua Soekarno ini.
Di rumah ini pulalah para pelopor kemerdekaan dulu sering berkumpul dan berdiskusi menyatukan cita untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927 yang bertujuan meraih kemerdekaan sepenuhnya bagi Bangsa Indonesia.
Di tempat ini pula Soekarno semakin mengasah keahliannya berorasi. Pidato-pidatonya di depan massa semakin berapi-api dan kian terang- terangan membangunkan kesadaran rakyat untuk menggulingkan kekuasaan kolonial lalu memerdekakan diri.
Karena dianggap berbahaya, Soekarno dibui di Penjara Banceuy. Akhirnya Soekarno pun dibuang ke Flores dan Bengkulu. Inggit setia menemani. Di Bengkulu lah Soekarno jatuh cinta pada Fatmawati, yang akhirnya membuat Inggit dan Soekarno bercerai.
Inggit kembali ke rumahnya. Perjalanan hidup Inggit dilakukan seorang diri dengan membuat bedak dan jamu. Inggit yang usianya terus bertambah selalu dijadikan panutan bagi teman-temannya.
Inggit wafat, di usianya ke 96. Rumah bersejarah itupun sempat diwariskan ke putrinya Ratna Juami pada 1995. Pada Bulan Desember 2010, Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, resmi menjadi Bangunan Cagar Budaya setelah diserahkan oleh keluarga untuk dipelihara sebagai aset negara di bawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat.
"Sekarang pengelolaan dilakukan Disparbud Jabar," katanya kepada merdeka.com. Rumah seluas 270 m2 tersebut katanya sudah bisa dibuka untuk umum.
"Ya lumayan, meski sebenarnya orang banyak tidak mengetahui banyak tempat ini adalah tempat bersejarah," ujarnya.
"Dalam sebulan paling sedikit 30 orang, tapi kalau ramai bisa mencapai 200 orang setiap bulannya," ucapnya seraya menambahkan bangunan cagar budaya ini gratis untuk dikunjungi.
Baca juga:
Cerita cinta Soekarno dan 9 istrinya
Inggit Garnasih, wanita yang menaklukkan hati Soekarno muda
Perselingkuhan Soekarno-Inggit di rumah kos Bandung
Inggit Garnasih, wanita setia pendamping Soekarno saat susah
Inggit, istri kedua Soekarno yang jadi rebutan pria Bandung
Surat cerai Soekarno untuk Inggit
Soekarno minta maaf sakiti hati Inggit (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sokearno pernah memenangkan hati warga Bandung dan Jawa Barat lewat pemikirannya
Baca SelengkapnyaWarga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaTanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca SelengkapnyaBerikut potret lawas sang proklamator RI saat bicara dengan wanitanya.
Baca SelengkapnyaKota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja.
Baca SelengkapnyaDi pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaBung Karno mengaku menikahi Oetari karena menghormati gurunya
Baca SelengkapnyaBukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Baca SelengkapnyaSoeharto muda sebenarnya sudah lama mengenal gadis itu. Tapi kondisi ekonomi dan latar belakang keduanya berbeda jauh.
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca Selengkapnya