Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak Laksamana Cheng Ho di Klenteng Sam Po Kong Simongan Semarang

Jejak Laksamana Cheng Ho di Klenteng Sam Po Kong Simongan Semarang Laksamana Ceng Ho di Klenteng Sam Po Kong. ©2016 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Klenteng Sam Po Kong yang berdiri megah di kawasan Gedung Batu, Kecamatan Semarang Barat, menjadi saksi sejarah perjalanan etis Tionghoa di Kota Semarang, Jawa Tengah. Klenteng itu peninggalan sejarah perjalanan musafir dari Tionghoa beragam Islam bernama Sam Po Tao Lang dikenal pula dengan Sam Po Tay Djien. Orang lebih mengenalnya dengan sebutan laksamana Cheng Ho.

Majalah Eastern Economic Review dalam edisi Asian Millenium menceritakan, pada 1405 ribuan orang berkumpul di Pelabuhan Liujia di Sungai Yangtze. Mereka melepas keberangkatan Laksamana Cheng Ho yang hendak pergi berlayar. Tak hanya satu kapal yang dibawa, ada sekitar 300 kapal yang ukuranya lebih besar dari kapal-kapal perang Eropa.

Rombongan kapal itu mengangkut 28.000 orang yang terdiri dari tentara, dokter, perawat, pedagang, ahli pertanian, penulis dan lainnya. Di bawah komando Ceng Ho, mereka menuju Laut China Timur dilanjutkan ke Samudera Hindia dan singgah ke negara-negara Asia Tenggara. Termasuk mendarat di wilayah Simongan, Kota Semarang.

Sejarawan Semarang Jongkie Tio menceritakan, Nigel Pick Ford dan Michael Hatcki dalam buku bertajuk The Legacy of the Tek Sing menulis, Laksamana Cheng Ho berkunjung ke-37 negara di luar China.

Besarnya kapal Cheng Ho membuat beberapa peneliti negara Barat tercengang dan tak percaya. Kapal itu memiliki layar kain sutera sepanjang 130 meter, lebar 33 meter dengan tiang sebanyak 9 tonggak. Awalnya itu dianggap mustahil. Namun dengan penemuan benda purbakala pada abad 15, akhirnya dapat dibenarkan.

"Selain melakukan ekspedisi, mereka juga melakukan misi militer. Serta mempunyai misi dagang dan misi kebudayaan. Sehingga setiap ekspedisi membawa sekitar 30.000 orang dari berbagai macam profesi," ungkap Jongkie Tio saat ditemui merdeka.com di Kota Semarang, Jawa Tengah Jumat (4/2).

kapal laksamana ceng ho di semarang

Kapal Laksamana Ceng Ho di Semarang ©wordpress.com

Dikutip dari pelbagai literatur, Laksamana Cheng Ho lahir dan dibesarkan di lingkungan Islam. Dia lahir di Yunnan dengan menyandang marga Ma. Cheng Ho muda terpilih menjadi Sida-Sida (pria yang dikebiri dan dipekerjakan di lingkungan Istana Kaisar). Di bawah kepemimpinan Kaisar Chu Yun Chang, Cheng Ho mendapat kepercayaan besar karena berdedikasi dan loyal pada kaisar. Dia diangkat menjadi pengawal pribadi Kaisar Chu Ti.

Kemudian dia diangkat sebagai komandan pasukan kawal di Ibu Kota Nanking. Di bawah kepemimpinan Kaisar Chu Ti. Kaisar Chu Ti kemudian digantikan Kaisar Chu Chan Chi dari Dynasti Ming ke V sekitar 1431. Laksamana Cheng Ho kembali mendapat kepercayaan berlayar ke pelbagai negara. Termasuk ke Indonesia, tepatnya mendarat di Kota Semarang.

Masyarakat Tionghoa di Kota Semarang mengenal Cheng Ho dengan sebutan Sam Po Tay Djien atau Sam Po Tao Lang.

"Sejarah tepatnya kapan Cheng Ho mendarat di Semarang juga tidak begitu jelas dalam catatan sejarah. Namun, menurut inskripsi di Tempat Ibadah Gedong Batu di Kompleks Klenteng Sam Po Kong yang tertulis dalam tiga bahasa, tercatat bahwa Laksamana Cheng Ho telah dua kali datang pada tahun 1406 dan 1416," terangnya.

Penulis buku 'Kota Semarang Dalam Kenangan' ini menuturkan, jejak Cheng Ho di Kota Semarang juga dikaitkan dengan Dampoawang. Banyak literasi mengungkap soal Dampoawang, namun menurut catatan DR Theodore G.Th.Pigeaud, Dampoawang adalah seorang saudagar Tionghoa. Di Kompleks tempat ibadah Sam Po Kong terdapat makam suci Jurumudi Dampoawang bernama Ong King Hong yang memeluk Islam.

"Jurumudi itu terpaksa ditinggal oleh Laksamana Cheng Ho pulang ke Tiongkok karena sakit. Kemudian dengan 10 anak buahnya menetap dan berasimilasi dan membaur dengan penduduk setempat," katanya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sam Po Kong, Tempat Laksamana Cheng Ho Berlabuh Jadi Inspirasi Menteri Ekonomi se-ASEAN
Sam Po Kong, Tempat Laksamana Cheng Ho Berlabuh Jadi Inspirasi Menteri Ekonomi se-ASEAN

Di tempat Cheng Ho berlabuh, dibangun sebuah gua dan kelenteng dengan nama Sam Poo Kong agak jejak laksamana legendaris asal China itu tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya
Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya

Wilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Wisata Semarang Terbaru, Ini Daftarnya
Rekomendasi Wisata Semarang Terbaru, Ini Daftarnya

Semarang semakin memperkuat reputasinya sebagai tujuan wisata yang tak boleh terlewatkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Etnis Tionghoa Tangerang di Museum Benteng Heritage, Ada Produk Kecap Tertua di Indonesia
Melihat Jejak Etnis Tionghoa Tangerang di Museum Benteng Heritage, Ada Produk Kecap Tertua di Indonesia

Di museum ini pengunjung seakan diajak menapaki jejak masa silam kejayaan peranakan Tionghoa di Tangerang.

Baca Selengkapnya
Peringati Ulang Tahun yang ke-477, Begini Sejarah Berdirinya Kota Semarang
Peringati Ulang Tahun yang ke-477, Begini Sejarah Berdirinya Kota Semarang

Penetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya

Baca Selengkapnya
9 Wisata Malam Semarang yang Menakjubkan, Wajib Dikunjungi
9 Wisata Malam Semarang yang Menakjubkan, Wajib Dikunjungi

Berbagai bangunan bersejarah dapat ditemui di Semarang.

Baca Selengkapnya
7 Tempat Wisata di Semarang, Indah dan Menakjubkan
7 Tempat Wisata di Semarang, Indah dan Menakjubkan

Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang memancarkan keindahan unik dan memikat.

Baca Selengkapnya
Jadi yang Terbesar di Semarang, Ini Fakta Menarik Kelenteng Tay Kak Sie
Jadi yang Terbesar di Semarang, Ini Fakta Menarik Kelenteng Tay Kak Sie

Kelenteng itu dibangun pada tahun 1746. Nama “Tay Kak Sie” sendiri memiliki makna “Kuil Kesadaran Agung”.

Baca Selengkapnya
Kelenteng See Hien Kiong, Bukti Sejarah Budaya Tionghoa di Tanah Minang
Kelenteng See Hien Kiong, Bukti Sejarah Budaya Tionghoa di Tanah Minang

Kelenteng See Hien Kiong ini berdiri pada 1861 dan awalnya diberi nama Kwan Im Teng sebagai penghormatan kepada Dewi Kwan Im.

Baca Selengkapnya
9 Wisata di Semarang dan Sekitarnya yang Populer, Berikut Lokasi hingga Harga Tiket Masuk
9 Wisata di Semarang dan Sekitarnya yang Populer, Berikut Lokasi hingga Harga Tiket Masuk

Selain sarat dengan sejarah pada zaman kolonial, Semarang kini juga kental dengan berbagai wisata berbasis edukasi.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Menara Syahbandar, Titik Nol Kota Semarang Berusia 173 Tahun
Fakta Unik Menara Syahbandar, Titik Nol Kota Semarang Berusia 173 Tahun

Bangunan itu kini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya