Jejak penyiram air keras Novel Baswedan mulai terkuak
Merdeka.com - Penyidik KPK Novel Baswedan menjalani pengobatan di sebuah rumah sakit mata Singapura. Novel dirujuk ke Singapura atas permintaan keluarga setelah kornea matanya luka akibat disiram orang tak dikenal memakai air keras.
Sebelum dirujuk ke Singapura, Novel sempat dirawat di RS Jakarta Eye Center (JEC) Menteng, Jakarta Pusat. Pagi harinya, Kasatgas kasus e-KTP itu dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, setelah terkena siraman air keras tersebut.
Teror fisik itu dialami Novel usai menunaikan Salat Subuh berjemaah di Masjid Al Ihsan, Selasa (11/4). Lokasi masjid itu sekitar 4 rumah dari kediaman Novel di Jalan Deposito T nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Polisi masih menyelidiki aksi teror tersebut. Sejumlah saksi telah diminta keterangan termasuk rekaman CCTV di kediaman sepupu Cagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, ini.
Sejauh ini polisi telah memeriksa 14 saksi. Salah satunya asisten rumah tangga Novel. Dari pemeriksaan sejumlah saksi dan rekaman CCTV tersebut jejak penyiram air keras terhadap Novel mulai terkuak.
Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono mengatakan, ada informasi signifikan dari keterangan yang disampaikan asisten rumah tangga Novel. Menurut asisten rumah tangga itu, kata Awi, seminggu sebelum penyiraman terjadi ada pria berkunjung ke rumah Novel dengan menanyakan soal penjualan baju gamis.
"Ada keterangan cukup signifikan dari assisten rumah tangga korban. Minggu lalu ada laki-laki nanya ke korban apakah di rumah korban jual gamis laki-laki," kata Awi di Markas Besar Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/4).
Menurut Awi, keterangan asisten rumah tangga tersebut masih didalami pihak kepolisian. Sebab, dari hasil penyelidikan istri Novel diketahui menjual baju gamis di kediamannya.
"Memang di rumah itu istri korban jual gamis perempuan, ada semacam toko gitu. Apa ada kaitannya atau enggak, ini proses pemeriksaan mendetil dan mendalam," tambahnya.
Awi menambahkan, saksi lainnya pun mengatakan serupa dengan yang disampaikan pembantu rumah tangga tersebut. Dari keterangan saksi kepada polisi, minggu lalu ada seorang laki-laki yang datang ke rumah korban untuk membeli baju gamis tersebut.
"Baru terungkap minggu lalu laki-laki berperawakan besar nanya ke asisten rumah tangga apakah jual gamis laki-laki. Padahal sudah tahu jualnya gamis perempuan di situ," kata Awi.
Sementara dari hasil pemeriksaan CCTV di kediaman Novel, terlihat dua orang. Pelaku menggunakan motor matik dan memakai jaket serta helm lalu menyiramkan air keras terhadap Novel.
"Pelaku ada dua orang naik motor matik, pakai jaket, helm, dan siramkan diduga air keras ke wajah korban," kata Awi.
Awi mengatakan, rekaman CCTV itu juga memperlihatkan saat Novel mencoba membersihkan mukanya usai disiram pelaku dengan kembali ke masjid. Namun, karena diduga tak dapat melihat jelas Novel sempat menabrak pohon di sekitar lokasi.
"Korban balik ke Masjid untuk bersihkan wajahnya, lalu mungkin ketabrak pohon sehingga ada benjolan," kata Awi.
Novel sendiri mengaku dibuntuti orang sebelum insiden penyiraman berlangsung. Menurut mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini, keterangan Novel itu masih didalami pihak kepolisian.
"Memang dari korban sudah kita interogasi, sudah bisa diajak bicara, yang bersangkutan merasa diikuti. Tapi diikuti oleh siapa masih perlu didalami. Karena dia enggak tahu betul siapa yang ikuti. Perasaannya aja," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik CCTV Rekam Pembakar Rumah Wartawan di Karo, Pelaku Pakai Selimut dan Sebo
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 34 saksi dan mempertajam rekaman kamera CCTV terkait pembunuhan siswi SMK yang terjadi pada 2019 tersebut.
Baca SelengkapnyaAgung menyampaikan saat beraksi pelaku menutup diri menggunakan selimut.
Baca SelengkapnyaDua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini petugas memburu pelaku lainnya.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang menewaskan empat penghuni rumah termasuk Sempurna terjadi karena disengaja
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan dua orang tersangka yakni RAS dan YST dalam kasus kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumut
Baca SelengkapnyaPenembakan Relawan Prabowo-Gibran, Polisi Periksa 11 Saksi serta Amankan Proyektil Peluru dan CCTV.
Baca SelengkapnyaTim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Cengkareng dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat tengah memburu pelaku penyiraman air keras tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan dua orang tersangka yakni RAS dan YST dalam kasus kebakaran rumah wartawan Rico Sempurna di Karo.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di Simpang PDAM, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca Selengkapnya