Jejak teroris Rajendra, serang Mako Brimob hingga tembak Polisi di Tol Cipali
Merdeka.com - Tiga pelaku penembakan dua anggota polisi di Tol Cipali, Jawa Barat beberapa waktu lalu, berhasil ditangkap. Dua orang di antaranya yakni Rajendra Sulistiyanto alias RS dan Ica Ardeboran alias IA terpaksa ditembak mati karena melawan saat ditangkap.
Rajendra merupakan anggota Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon yang cukup lama diburu polisi. Dia terlibat sejumlah aksi teror. Salah satunya penyerangan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Mei 2018.
"RS merupakan kelompok JAD Cirebon di bawah pimpinan Heru Komarudin yang sudah ketangkap atas perkara penyerangan Mako Brimob Depok pada bulai Mei lalu," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (3/9).
-
Siapa yang mengeroyok RAJS? Keenam orang yang ditetapkan tersangka adalah, I, T, S, L, A, dan Y yang mengeroyok korban dengan memukul, menendang, sampai menyabet menggunakan seutas kabel.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kapan Robby Tjahjadi ditangkap? Pada tanggal 21 Oktober 1972 Robby ditangkap saat hendak mengeluarkan Roll Royce dari pelabuhan Tanjung Priok.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
Dari pemeriksaan Heru, diketahui ada delapan anggota JAD Cirebon yang terlibat penyerangan Mako Brimob. Empat di antaranya sudah ditangkap, yakni Heru, Ahmad Surya, Suki, dan Sandi. Sementara empat lainnya saat itu masih buron yakni Rajendra, H, H, dan N.
Rajendra juga terlibat dalam aksi pembacokan terhadap anggota Polsek Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah bernama Aiptu Sakiyo pada 11 Juli 2018. Dia beraksi bersama H yang hingga kini masih buron.
Dia juga terlibat pembacokan terhadap anggota Sabhara Polres Cirebon Kota bernama Brigadir Angga pada Senin 20 Agustus 2018. Dia kembali beraksi bersama H dan berhasil merebut senjata api jenis revolver milik Angga.
Bermodal senpi rampasan, Rajendra menembak dua petugas patroli jalan raya (PJR) Ditlantas Polda Jawa Barat bernama Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana saat berpatroli di KM 224 Tol Cipali pada Jumat (24/8) malam. Saat itu dia beraksi bersama Ica dan Suherman alias S.
Aksi penyerangan itu sempat mendapat balasan dari Ipda Dodon. Namun ketiga pelaku berhasil melarikan diri dalam kondisi luka tembak. Para pelaku juga sempat ke Rumah Sakit dr Soesilo di Slawi, Tegal, Jawa Tengah untuk mendapat perawatan medis esoknya.
"Salah seorang (pelaku) mengaku polisi dan membawa tersangka dengan luka tembak. IA luka tembak di atas pinggang dan tangan kanan bawah ketiak. RS luka tembak di ulu hati. Satu orang menunggu di luar dan terpantau CCTV," beber Setyo.
Berbekal bukti dan data yang dimiliki kepolisian, Suherman berhasil ditangkap pada Minggu (2/9). Polisi juga menangkap dua orang berinisial C dan G yang dalam kasus ini berperan membantu namun tak terlibat langsung.
Senin sekitar pukul 9.30 WIB pagi, Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkap Rajendra dan Ica. Namun keduanya melakukan perlawanan menggunakan senpi hasil rampasan. Polisi pun memberikan tindakan tegas terukur kepada keduanya hingga tewas.
Polisi terus mengembangkan kasus tersebut dan berhasil menangkap dua terduga teroris lainnya berinisial KA dan MU. Keduanya diduga terlibat membantu aksi penyerangan di Tol Cipali meski tidak terjun langsung ke lokasi.
Setyo menduga, serangkaian aksi teror ini merupakan bentuk balas dendam. Apalagi mertua Rajendra bersama tiga anggota JAD Cirebon lainnya yang terlibat penyerangan Mako Brimob, Depok telah diringkus aparat Densus 88 Anti-teror Polri pada Juli 2018.
"Diduga kuat bahwa ini motifnya serangan balas dendam. Jelas-jelas dari delapan yang akan menyerang Mako Brimob, empat sudah ditangkap dan empat masih buron. Empat ini yang lakukan penyerangan di beberapa tempat," ucap Setyo.
Dalam penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa satu senpi jenis revolver, satu butir peluru, empat selongsong peluru kaliber 38 mm, dua senjata tajam, dua sepeda motor, dan pakaian pelaku saat menembak petugas di Tol Cipali.
Para pelaku dijerat Pasal 15 Jo Pasal 6, Pasal 15 Jo Pasal 9 UU No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Terorisme.
Reporter: Nafiysul QodarSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kala itu, Indra masih berpangkat AKBP menjabat sebagai Kapolresta Cirebon. Dia menjadi sosok utama yang memimpin kasus sadis tersebut.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBocah cilik kecil ini tak disangka masuk Akpol. Ia pun kini menjadi perwira yang dulunya nyaris menjadi korban penembakan teroris.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membenarkan telah menangkap Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndra Jafar didapuk menjadi muazin saat Aksi 212 di Monas, Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaDalam jumpa pers, digelar siang tadi, Pomdam Jaya memperlihatkan tiga tersangka.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca Selengkapnya