Jejak TKW Asal Garut Dihabisi Pelaku Pembunuhan Berantai
Merdeka.com - Setelah dua tahun berlalu, kini terjawab penyebab kematian Siti Fatimah (31). Perempuan asal Kabupaten Garut itu meninggal di tangan para pelaku pembunuhan berantai.
Siti, yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) awalnya terpincut janji Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin. Sindikat dukun pengganda uang. Dia menyerahkan sejumlah uang untuk digandakan kepada pelaku.
Sekian waktu berlalu, Siti akhirnya tersadar. Uang yang telah dia setorkan ke Aki tidak kunjung bertambah. Dia lantas mendesak Aki agar mengembalikan uangnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Kejadian ini kemudian berlanjut saat Aki memberikan jawaban bahwa uang yang diminta Siti ada di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Siti kemudian ikut berangkat menjemput uangnya tersebut. Ketika sampai di Surabaya, Jawa Timur, Siti dibunuh Noneng, mertua Aki. Jenazah siti lantas diceburkan ke laut. Alasan Siti dibunuh karena terus menagih kepada Aki.
"Siti ini nagih 'mana hasil penggandaan uangnya?', kemudian dibilang Wowon 'ambilnya di Mataram'. Karena diperintah oleh Wowon, dia (Noneng) mendorong Siti ke laut di Surabaya," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Kakak Siti Fatimah, Cucu Supriatna mengaku tidak menyangka penyebab meninggal adiknya akan terungkap setelah dua tahun berlalu.
"Karena awal cerita yang saya ketahui adik saya meninggal karena kecelakaan, ternyata dibunuh," kata Cucu kepada wartawan.
Oleh karena itu, Cucu mengungkapkan bahwa keluarga tidak keberatan bila kemudian kepolisian harus membongkar makam adiknya. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kebenaran terkait kematian Siti Fatimah.
"Demi kebenaran, saya ridho, silakan bongkar. Demi mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh Wowon dan komplotannya," ungkapnya.
Sebelum meninggal, dijelaskan Cucu, adiknya memang sudah pergi bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Arab Saudi. Setidaknya, di Arab Saudi itu adiknya bekerja selama lima tahun. Dan selama itu juga Siti Fatimah tidak pernah pulang ke kampung halaman.
Tahun kedua, Siti Fatimah mengabarkan kepadanya akan pulang dan sedang berada di Malaysia. Saat di negeri Jiran itu, adiknya kembali menandatangani kontrak untuk kembali bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Arab Saudi.
"Terus ada kabar lagi bahwa sudah di Saudi, terus tiba-tiba saya mendapat kabar bahwa Siti mengalami kecelakaan di Bali, dengan temannya yaitu Mak Noneng," jelasnya.
Cucu mengaku sempat mencari kebenaran atas apa yang menimpa adiknya, termasuk mencari penyebab kematiannya. Ia pun mengaku sempat mendatangi rumah Noneng, namun keterangan yang diterima dari Noneng berbelit.
"Noneng memberikan pengakuan yang berbelit, malah menuduh Siti yang mencoba membunuhnya. Setelah dua tahun berlalu, penyebab meninggalnya adik saya akhirnya terungkap juga," katanya.
Awal Mula Kasus Terbongkar
Kasus pembunuhan berantai ini bermula dari ditemukan lima orang keracunan di kontrakan kawasan Bantargebang, Bekasi Jawa Barat, Kamis (12/1). Usai ditelisik lebih dalam, polisi menyebut kasus tersebut pembunuhan.
Hingga sejauh ini terdapat sembilan korban yang tersebar di tiga lokasi yang berbeda. Untuk korban yang berada di Bekasi terdapat tiga orang. Lalu lima orang yang berada di Cianjur Jawa Barat dan satu lagi korban di Garut.
"Narasi tiga korban keracunan tidak benar, tapi itu adalah pembunuhan. Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," tegas Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, Kamis (19/1).
Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 dan Pasal 339 KUHP. Mereka terancam pidana penjara maksimal hukuman mati.
Deretan Para Korban
Para korban kekejaman Aki mayoritas adalah keluarganya sendiri. Dukun Aki dibantu oleh dua rekannya. Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin dalam melancarkan aksi keji tersebut.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengungkap silsilah hubungan Aki dengan para korban. Enam di antaranya merupakan mertua, istri, dan anak-anaknya. Dua korban lainnya, tak ada hubungan keluarga yang merupakan TKW.
Total ada sembilan korban pembunuhan Aki bersama dua kawannya tersebut. Modusnya, mengimingi kekayaan dengan menggandakan uang para TKW.
"Ya betul itu, betul (silsilah Keluarga Dukun Aki), iya (dengan para korban dan anaknya)," kata Panjiyoga saat dikonfirmasi, Sabtu (21/1).
Terungkap dari dokumen yang dikantongi polisi, korban Noneng (korban meninggal) bersuami Mamat Slamet, memiliki anak Asep, Pian, Neneng, Iwan, dan Wiwin (korban meninggal).
Wiwin merupakan istri Aki. Dalam kasus ini, Noneng adalah orang yang diperintah Aki untuk membunuh dua TKW Siti dan Farida. Namun usai melancarkan perintah itu, Noneng dan Wiwin dibunuh Duloh.
Setelah hubungan dengan Wiwin berakhir karena dibunuh, Aki kemudian menjalin asmara dengan seorang Janda bernama Halimah. Dia juga dibunuh. Korban sebelumnya menikah dengan Pa Ahal dengan dikaruniai anak, Ai Maimunah, Eneng, Sarip, Yeni, Asep.
Singkat cerita, Halimah juga dibunuh oleh Duloh di Cianjur atas perintah Aki. Kemudian Ai Maimunah (korban meninggal) diketahui sebelumnya menikah dengan Didin. Lalu dikaruniai anak bernama Ridwan Abdul Muiz (korban meninggal), Muhammad Riswandi (korban meninggal), dan Salsa.
Setelah cerai dengan Didin, Ai Maimunah yang merupakan anak dari Halimah-Pa Ahal, menikah dengan Aki dan memiliki anak Neng Ayu Susilowati (5) (korban selamat) dan Bayu (2) (korban meninggal).
Nahas, Ai Maimunah nyatanya dibunuh Aki dengan memerintahkan Dede Solehudin sebagaimana kejadian keracunan di Bekasi. Ai Maimunah harus meregang nyawa bersama dua anaknya dari pernikahan dengan Didin, yakni Ridwan Abdul Muiz (20) dan Muhammad Riswandi (16) yang juga diracun di Bekasi.
Di balik aksi keji tersangka pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur Wowon Erawan alias Aki. Ternyata memiliki rekam jejak sempat menikah enam kali.
"Iya kurang lebih segitu ya," ucap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dihubungi, Sabtu (21/1).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaAksi itu dilakukannya dengan melakukan kekerasan atau pemukulan berulang ke bagian wajah, hidung, bibir, dan rahang korban
Baca SelengkapnyaTiga proyektil peluru ditemukan di tubuh jasad Erni Fatmawati.
Baca SelengkapnyaIbu kandung korban tak habis pikir mengapa sang besan tega membunuh anak dan calon cucu pertamanya.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaNasib tragis menimpa seorang mahasiswi asal Simalungun yang tewas dibunuh oleh mantan pacarnya sendiri
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap TS (43), pelaku penjambretan di Pekanbaru. Dia diburu setelah aksinya menyebabkan seorang wanita, Siswati (61) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMayat korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang ke sungai di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan ekshumasi kuburan untuk mengeluarkan jasad korban untuk diautopsi.
Baca SelengkapnyaWaria diduga menganiaya korban kecelakaan lalu lintas hingga tewas di Tambun Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban pembunuhan dalam mobil ini sempat gegerkan warga Medan. Kini pelaku ditangkap.
Baca Selengkapnya