Jelang akhir jabatan, Anas genjot investasi Banyuwangi
Merdeka.com - Jelang akhir masa baktinya sebagai Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, yang habis pada Oktober mendatang, Abdullah Azwar Anas terus berambisi menggenjot pertumbuhan investasi di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu.
Dikatakan Anas, untuk makin menarik minat investor, pihaknya telah menyiapkan peraturan daerah (Perda) berupa pemberian insentif penanaman modal di Banyuwangi. Anas mengaku, Perda tersebut telah diajukan ke DPRD Banyuwangi.
Menurutnya, pemberian insentif ini merupakan bentuk dukungan Pemda Banyuwangi kepada para penanam modal dalam rangka mendorong gerak ekonomi daerah.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Apa tujuan insentif untuk Banyuwangi? 'Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,' jelas Ipuk.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan investor? Presiden, lanjut Nurul, telah mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN. Menurutnya, hal itu bukti bahwa IKN tetap berlanjut.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Kenapa Banyuwangi dapat insentif? Insentif ini diberikan kepada 125 daerah yang dinilai berkinerja baik dalam pengentasan kemiskinan.
"Pemerintah daerah memberikan insentif sesuai kewenangan, kondisi, dan kemampuan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," papar Anas saat berada di Surabaya, Kamis (12/3).
Kader Nahdlatul Ulama (NU) ini menjelaskan, kriteria investor yang bisa mendapatkan insentif antara lain, memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat, menyerap banyak tenaga kerja lokal, menggunakan sumber daya lokal.
Tak hanya itu, mereka juga harus berkontribusi dalam peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB), berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, bermitra dengan UMKM atau koperasi, dan memberi nilai tambah bagi produk lokal.
"Misalnya, ada perusahaan minuman jeruk atau olahan kulit manggis, kami beri insentif karena Banyuwangi kan pusatnya jeruk dan manggis. Demikian pula perusahaan yang mau investasi pertanian, kami siapkan irigasi penunjangnya. Teknis detil insentif akan dituangkan dalam Peraturan Bupati," jelas Anas.
Bentuk insentif yang diberikan, lanjut dia, juga berupa pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah, pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah, pemberian dana stimulan, atau pemberian bantuan modal. "Kami juga bantu sediakan penyediaan lahan atau lokasi, pemberian bantuan teknis, dan percepatan pemberian perizinan," jelasnya.
Di Banyuwangi sendiri, kata Anas, nilai investasi terus mengalami peningkatan. Pada 2012, nilai investasinya sebesar Rp1,19 triliun. Kemudian meningkat 280 persen menjadi Rp 3,38 triliun pada 2013. Di Tahun 2014 naik 1,7 persen atau meningkat menjadi Rp 3,44 triliun. Dan hingga awal Maret 2015, investasi yang sudah masuk di level Rp 586,57 miliar.
Peningkatan investasi ini, kata Anas, mampu mendorong kesejahteraan masyarakat. Terbukti dengan pendapatan per kapita yang naik tajam 70 persen dari Rp 14,97 juta pada 2010 menjadi Rp 25,5 juta di 2014. "Untuk PDRB, naik tajam 71 persen dari Rp 23,56 triliun pada 2010 menjadi Rp 40,48 triliun pada 2014," tandas dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Relaksasi ini kata Andika hanya akan diberikan kepada usaha yang bisa menyerap tenaga kerja banyak di Jateng.
Baca SelengkapnyaDurasi tersebut memungkinkan para investor untuk membangun keberlanjutan investasi mereka di IKN.
Baca SelengkapnyaPramono akan menyisihkan Rp2 triliun sampai Rp3 triliun dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) APBD Jakarta untuk pendanaan program Jakarta Fun.
Baca SelengkapnyaPembangunan Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Jalur Pantai Selatan (Pansela) di Kabupaten Banyuwangi akan dilanjutkan tahun ini.
Baca SelengkapnyaBernvestasi di IKN seperti membeli masa depan, karena berbagai infrastruktur baru dapat dirasakan manfaatnya beberapa tahun ke depan.
Baca Selengkapnya"Jadi, kita berencana mengubah tata niaga, sehingga harga pangan lebih terjangkau," kata Anies
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menghitung sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan antara insentif yang diberikan dengan penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya meningkatkan investasi di IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya"Untuk pendidikan itu jangan dipandang sebagai biaya, tapi dipandang sebagai investasi," kata Anies
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, Prabowo selaku presiden terpilih menyetujui percepatan pembangunan IKN, termasuk anggarannya.
Baca SelengkapnyaPenyediaan lapangan kerja nanti akan beriringan dengan upaya pasangan Pramono-Rano dalam mengembangkan UMKM di Jakarta.
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca Selengkapnya