Jelang akhir tahun, pencurian ikan di Natuna kembali marak
Merdeka.com - Kasus penangkapan kapal asing di wilayah teritori kelautan Indonesia menjelang akhir tahun semakin meningkat. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 100 kapal yang diperiksa.
21 kasus di antaranya sudah ditindaklanjuti sampai ke pengadilan.
Menurut Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda, Aan Kurnia, meskipun saat ini marak terjadi penangkapan kapal asing ilegal namun jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
"Kemarin baru saja KRI Cucut yang di bawah binaan Guspura menangkap kapal tanker Zamidah yang berbendera Malaysia di kawasan lintas laut Banten. Kapal ini membawa muatan kurang lebih 400 ton muatan bahan bakar minyak tanpa dokumen yang resmi yang rencananya akan dikirim ke Malaysia," tambahnya.
Aan Kurnia menjelaskan bahwa semua Anak Buah Kapal (ABK) ilegal yang ditangkap semuanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). "Mereka hanya sebagai pekerja, oknum-oknumnya ada ni negara asal seperti Vietnam, Singapura, Malaysia dll," jelasnya.
Selain itu, masih banyak kasus lainnya yang kini sedang ditangani. Di antaranya, tertangkapnya delapan Kapal Ikan Asing (KIA) yang berbendera Vietnam di kawasan Perairan Natuna.
Sejak Agustus lalu kasus penangkapan kapal asing di wilayah perairan Indonesia semakin meningkat. Meskipun jumlahnya menurun dibandingkan kasus-kasus tahun lalu, hal ini tetap saja tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Rekap penghentian pemeriksaan dan penggeledahan (Henrikhan) bulan September 2016 menunjukkan adanya 83 kapal yang diperiksa, 10 di antaranya sudah dilanjutkan ke pengadilan sedangkan 73 kapal lainnya diizinkan melanjutkan pelayaran.
Sementara itu rekap di bulan Oktober terhitung sampai hari ini sudah ada 64 jumlah kapal yang diperiksa. 11 Dilanjutkan ke pengadilan dan 53 lainnya diizinkan melanjutkan pelayaran.
"Kasus yang kita bawa ke pengadilan adalah kapal-kapal yang tidak memiliki dokumen resmi. Kami, koarmabar beserta seluruh jajaran bertekad untuk serius menindak segala bentuk pelanggaran," jelas Aan Kurnia.
Menurut Panglima wilayah yang paling sering menjadi incaran kapal asing adalah di perairan Natuna.
"Kawasan perairan Natuna ini paling banyak ikannya. Makanya di sini sering sekali terjadi kasus ilegal fishing. Gak mungkin kan mau nangkap ikan di tempat yang gak ada ikannya," ujarnya.
Tidak hanya kapal berbendera Vietnam saja yang sering tertangkap basah sedang melakukan kegiatan ilegal fishing. "Ada kapal Malaysia juga tapi cuma satu dua gak banyak," tambahnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaSelat Malaka jadi salah satu perairan penting yang perdagangan Indonesia dan Malaysia. Jalur ini tidak jarang digunakan praktik ilegal.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi membongkar 290 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaOperasi tersebut berlangsung selama 15 hari sejak tanggal 9 sampai 23 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Adnillah bilang saat ini masih banyak kapal yang belum bisa menghasilkan ikan lebih banyak, lantaran buruknya cuaca di Laut Arafura.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 21 dugaan tindak pidana Pemilu di seluruh Indonesia dilimpahkan ke Polri. Kasus itu merupakan bagian dari 114 laporan yang diterima Bawaslu.
Baca SelengkapnyaNilai tukar nelayan tak mencapai target pemerintah karena harga ikan sempat anjlok.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan dalam operasi sejak 21 September 2023 sampai Mei 2024.
Baca Selengkapnya