Jelang dilantik, Jokowi 'debat' dengan putra sulung soal media
Merdeka.com - Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan ketiga anaknya di hadapan media. Gibran Rakabumi, putra sulung Jokowi, yang mendapat giliran pertama.
Dengan mengenakan batik cokelat, Gibran keluar dan mendampingi ayahnya di depan media yang sudah menunggu sedari pagi. Namun, siapa yang menyangka, perkenalan pertama ini menjadi ajang perdebatan mereka berdua.
Pasalnya, dengan nada melucu, pengusaha muda sempat menyampaikan kekecewaannya kepada media atas pemberitaan tentangnya.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
"Kemarin di apa itu di salah satu media dikatain apa anak haram toh kerena gak pernah ikut kampanye. Kalau ke solo lihat aktivitas saya kaya apa, orang sibuk orang punya pekerjaan. Kalau saya pengangguran baru ikut bapak terus," gusarnya di hadapan media, Senin (20/10).
Dengan logat Jawa yang kental, kegusaran Gibran malah memicu tawa sejumlah awak media. Jokowi yang berada di sampingnya hanya tersenyum mendengar keluh kesah putra sulung yang sibuk mengurusi bisnisnya.
Kepada Gibran, Jokowi lalu menjelaskan kalau media yang saat ini berada di depannya merupakan media jelas, bukan abal-abal. "Kamu ini makannya baca media yang jelas. Media gak jelas kok dibaca," kata Jokowi sambil tertawa.
Dengan segera, pria berusia 27 tahun ini meminta penjelasan mengenai kerja media yang harus berimbang. "Seharusnya media itu berimbang," kata Gibran.
Jokowi kemudian kembali tertawa melihat sikap keras anaknya. Entah apa niatnya, Gibran sempat menarik anak terakhir Jokowi, Kaesang Pangarep ke awak media.
"Nih Kaesang banyak jerawatnya," kata Gibran sambil meledek adik laki-lakinya itu.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menganggap itu sebuah kritikan yang harus didengar
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapai isu menjadi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi soal putranya, Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut dipersiapkan sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tertawa mendengar pernyataan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang menyebut dirinya telah memantapkan dukungan ke satu calon presiden.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tak berkomentar terkait isu ikut mendorong pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta hal tersebut ditanya ke pemimpin selanjutnya.
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud merespons pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan presiden dan menteri diperbolehkan memihak dan ikut melakukan kampanye saat pemilu.
Baca Selengkapnya