Jelang Hari Kartini, jurnalis wanita demo hadang mobil Wagub Jateng
Merdeka.com - Puluhan perempuan yang merupakan awak pekerja media melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/4).
Aksi yang dilakukan awak media perempuan yang tergabung dalam Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah ini diawali di kawasan Bundaran Air Mancur Kawasan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah.
Mereka kemudian melakukan aksi long march menuju ke halaman kantor Gubernur Pemprov Jateng sambil melakukan orasi dan membawa spanduk dan poster seruan emansipasi perempuan.
-
Apa yang diusung para aktivis di demo Hari Perempuan? Massa juga menyuarakan beragam isu perempuan melalui poster, spanduk dan orasi selama unjuk rasa berlangsung.
-
Kenapa demo Hari Perempuan Internasional digelar? Dalam aksinya, para aktivis mendesak pemerintah segera mewujudkan kebijakan yang memiliki keberpihakan pada perempuan.
-
Apa makna Hari Kartini bagi perempuan Indonesia? Ucapan selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia bukan sekadar kalimat untuk menyemangati, tapi juga sebuah pengingat akan pentingnya pemberdayaan wanita dan pengakuan atas kontribusi mereka yang tak terhingga dalam membentuk masa depan bangsa.
-
Siapa saja yang ikut demo Hari Perempuan? Seorang aktivis mengangkat poster saat berunjuk rasa memperingati Hari Perempuan Internasional di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Jumat (8/4/2024).
-
Bagaimana Kartini memperjuangkan hak perempuan? Dengan tekad dan pandangan yang kuat, Kartini berjuang untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
-
Mengapa Kartini memperjuangkan hak perempuan? Kartini lahir dalam keluarga bangsawan Jawa yang konservatif. Namun, hal ini tidak menghalangi semangat dan keinginannya untuk memperjuangkan kebebasan dan pendidikan bagi perempuan.
Beberapa poster itu diantaranya; 'Jangan ada PK (Pendamping Karaoke) Di antara Kita', 'Media Harus Ramah Perempuan', 'Jangan Nodai Amanah Perempuan', 'Lindungi Anak dan Generasi Muda', 'Stop Traficking', 'Perempuan Tiang Negara', PK Sebabkan Inflasi' serta 'Stop Penjaja Sex Online'.
Saat sampai di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah, mereka berorasi di antaranya meneriakan kemajuan teknologi dengan adanya internet jangan sampai membuat perempuan mudah merendahkan dirinya melalui sosial media.
"Salah satu kemajuan teknologi, menjadi ajang para perempuan merendahkan harga diri perempuan itu sendiri lewat media online. Jangan sampai kita sebagai perempuan yang merupakan generasi kartini-kartini muda melakukan perbuatan yang bertentangan dengan tindakan a susila. Terutama tindakan a susila melalui dunia maya," teriak Endang Istanti, salah satu peserta aksi ini.
Saat di Halaman Kantor Gubernur, Pemprov Jateng itu, disaat Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko yang datang dengan mobilnya sekitar pukul 09.44 WIB tiba-tiba diserbu dan dihadang oleh puluhan masa demo yang mayoritas berpakaian adat jawa kebaya tersebut.
Wagub dari PDI Perjuangan itupun menghampiri kerumunan masa yang masih terus berorasi. Bahkan ada yang sempat memanjat pagar besi untuk meneriakan tuntutan-tuntutanya tersebut.
Di depan Wagub Jateng, mereka menyerukan tuntutan yang salah satu poinnya yaitu agar pemerintah daerah membuat Perda soal prostitusi on line yang semakin memperihatinkan. Pemda Jateng juga didesak membuat Perda kesusilaan.
"Ini untuk memperingati hari Kartini. Sekaligus sebagai bentuk melanjutkan perjuangan Kartini dalam bentuk emansipasi wanita. Kita menyampaikan pesan kepada pemerintah yang mempunyai kebijakan dan pesan kepada masyarakat, khususnya perempuan agar menjadi duta agar tidak goyah dengan terpaan modernisasi, globalisasi barat dan pergaulan bebas yang tidak diinginkan," tegas Koordinator Aksi Shinta Ardani disela-sela aksinya Senin (18/4).
Menanggapi pernyataan dan tuntutan tersebut, Wagub Jateng Heru Sudjatmoko mengatakan pihaknya mengapresiasi dan satu pemikiran terhadap aksi yang dilakukan para jurnalis perempuan itu.
"Terkait tuntutan soal dibuatnya Perda tentang kesusilaan, khususnya Perda terkait tindak a susila di dunia maya, tuntutan ini sebangun dengan apa yang dipikirkan jajaran pemerintah. Untuk Perda harus ada legislatif, jadi kita tampung dulu," pungkas Heru Sidjatmoko pada peserta aksi direspon dengan tepuk tangan dan teriakan.
Aksi yang dikawal oleh puluhan anggota Polwan Polrestabes Semarang itupun berakhir dengan damai tanpa ada kekerasan usai para jurnalis perempuan menyerahkan secara simbolis tuntutan mereka.
Selain itu, aksi masa membubarkan diri secara damai usai Wagub Jateng dalam orasinya berjanji akan menindaklanjuti tuntutan-tuntutan para jurnalis perempuan tersebut. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Hari Kartini yang jatuh pada setiap tanggal 21 April juga turut dirayakan dan dimaknai secara mendalam oleh sejumlah pesohor Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita merekam penampakan mobil secara paralel di sepanjang jalan gang itu. Hingga ia menemukan sebuah banner dengan isi yang amat menohok.
Baca SelengkapnyaViral emak-emak jalan-jalan sambil dikawal mobil Patwal Polri, ramai jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaAksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca SelengkapnyaMereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, para aktivis mendesak pemerintah segera mewujudkan kebijakan yang memiliki keberpihakan pada perempuan.
Baca SelengkapnyaSahroni meminta generasi muda turut andil mengekspos bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi di sekitar.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaUcapan selamat hari Kartini adalah sebuah pengingat akan pentingnya pemberdayaan wanita dan pengakuan atas kontribusi mereka untuk masa depan bangsa.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaTerlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnya