Jelang Lebaran, daging gelonggongan banyak beredar di Yogyakarta
Merdeka.com - Sebanyak empat pedagang daging sapi di empat pasar tradisional di Kota Yogyakarta terbukti menjual daging gelonggongan diamankan dalam operasi gabungan selama satu pekan terakhir. Para pelaku adalahpedagang lama yang telah berkali-kali melakukan pelanggaran serupa.
"Semuanya terbukti menjual daging gelonggongan dan akan segera disidangkan pekan ini," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Komoditas dan Kesehatan Hewan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Endang Finiarti di Yogyakarta, Rabu (29/6).
Keempat pedagang terbukti menjual daging gelonggongan itu masing-masing berada di Pasar Kranggan, Pasar Sentul, Pasar Legi dan Pasar Kotagede.
-
Dimana pedagang kelontong berjualan? Awalnya mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, atau menawarkan barang dagangannya untuk dijual di hotel.
-
Apa yang dijual di Pasar Mendenrejo? Makanan tradisional khas pedesaan dijual di sana. Pedagang di sana juga menjual beberapa sayuran siap saji seperti sayur asem dan sayur lodeh.Ada pula pedagang yang menjual jamu kunir asem, jahe, serai, pahitan, dan sebagainya.
-
Dimana Pasar Jawa berada? Pagi itu mereka mengunjungi Saoenah Markt. Orang-orang lebih mengenal tempat itu sebagai Pasar Jawa. Banyak warga Suriname keturunan Jawa yang berjualan di pasar itu.
-
Siapa yang biasanya menjual Pecel Semanggi di Surabaya? Pecel Semanggi ini umumnya dijajakan oleh ibu-ibu yang duduk di pinggiran jalan sejak pagi hingga menjelang sore.
-
Dimana lokasi Pasar Mendenrejo? Pasar Mendenrejo merupakan sebuah pasar tradisional yang berada di pelosok Kabupaten Blora.
-
Apa yang dijual di Pasar Jawa? Salah seorang warga keturunan Jawa di sana juga menjual berbagai makanan yang familiar ditemukan di Indonesia seperti nasi goreng, ceker, dan makanan lainnya.'Ini juga ada bakmi, telo, nasi putih, gulung-gulung, babat sapi, lumpia, suwiwi ayam, dan sambal-sambal,' kata Bu Ike, penjual kuliner Indonesia di Saoenah Markt.
Endang memaparkan, keempat pedagang terbukti melanggar Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2009 tentang Pemotongan Hewan dan Penanganan Daging.
"Ada satu pedagang yang merupakan pedagang baru, yaitu di Pasar Legi. Ia menjual daging gelonggongan karena tidak mengetahui kualitas daging yang baik," ungkapnya seperti dikutip dari Antara.
Jumlah daging gelonggongan ditemukan dalam kegiatan operasi gabungan dengan Dinas Ketertiban dan kepolisian itu bervariasi antara tiga hingga empat kilogram, namun ada juga pedagang menjual daging gelonggongan hingga 20 kilogram yaitu di Pasar Sentul.
"Seluruh daging gelonggongan tersebut kemudian disita dan disimpan sebagai barang bukti saat persidangan," jelas Endang.
Dalam operasi penertiban daging gelonggongan, petugas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta memanfaatkan kertas saring untuk mengetahui kadar air dalam daging.
"Kami mengambil sampel daging dan kemudian meletakkannya di kertas saring. Daging gelonggongan akan mengeluarkan banyak air sehingga kertas saring menjadi basah. Namun, daging berkualitas baik tidak akan mengeluarkan banyak air," paparnya.
"Daging diambil dari Bantul namun sebenarnya berasal dari Boyolali," pungkasnya.
Meskipun sudah menertibkan cukup banyak pedagang daging gelonggongan saat bulan puasa, namun Endang memastikan akan terus melakukan pemantauan penjualan daging secara rutin di seluruh pasar tradisional termasuk depot penjualan daging. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak pasar ramadan yang bisa dikunjungi sambil menunggu bedug magrib
Baca SelengkapnyaDi pasar itu, penduduk lokal menjual hasil sayur dengan harga murah. Banyak pula yang menjual beragam tanaman hias.
Baca SelengkapnyaTransaksi pembayaran pada pasar itu masih menggunakan koin benggol.
Baca SelengkapnyaPada awal berdiri, warung tengkleng ini berada di atas trotoar jalan dan beratap terpal.
Baca SelengkapnyaBahan takjil yang dijual sendiri mulai dari kolang kaling, berbagai jenis jeli sampai cincau. Harganya murah
Baca SelengkapnyaMakan gudeg di sini dijamin puas, karena lezat dan murah meriah.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, sejumlah pedagang kulit ketupat musiman memadati Pasar Palmerah.
Baca SelengkapnyaTakjil menjadi salah satu bagian yang paling identik dengan bulan puasa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaTak hanya di seputar Blora, pengunjung dari luar kota juga rela datang jauh-jauh ke warung kuliner tersebut.
Baca SelengkapnyaPasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Baca SelengkapnyaAneka kue kering asin sampe kue basah manis ada di Pasar Jatinegara
Baca SelengkapnyaPasar Keluh letaknya begitu terpencil di pelosok desa Ponorogo. Suasana tempo dulu begitu terasa saat berkunjung ke pasar tersebut.
Baca Selengkapnya