Jelang Lebaran, MUI imbau masyarakat tak sebar hoaks dan ujaran kebencian
Merdeka.com - Jelang Hari Raya Idul Fitri, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'aruf Amin mengimbau masyarakat tak melakukan ujaran kebencian maupun menebar berita hoaks di media sosial. Dia ingin seluruh elemen masyarakat tetap menjaga perdamaian.
"Kepada masyarakat kami juga mengingatkan saat menggunakan media sosial untuk tidak menyebarkan informasi yang berisi kebohongan (hoax), ghibah, fitnah namimah (adu domba), menyebarkan aib, dan melakukan ujaran kebencian. Nah ini yang kita harapkan pada saat ini," katanya di kantor MUI, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (12/6).
Dia berharap masyarakat terus kompak menjaga suasana kondusif. MUI juga telah mengeluarkan fatwa soal media sosial.
-
Apa yang diklaim oleh MUI? Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak pernah merilis daftar produk Israel dan afiliasinya yang harus diboikot.
-
Kenapa Wali Kota Medan berharap muktamar membawa kebaikan? “Tentu kita berharap muktamar yang dilaksanakan nantinya membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia,“ kata Wali Kota Medan Bobby Nasution.
-
Kenapa MUI adakan Halal Bihalal? 'MUI ingin merawat tali silaturahmi dengan berbagai mitra kerja dan komponen bangsa untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan sinergi dan integrasi berbagai potensi untuk kemaslahatan dan kemajuan bersama,'
-
Apa peran negara dalam membangun kemaslahatan umat menurut MUI? Dalam forum tersebut, KH Marsudi Syuhud menyebut bahwa negara melalui berbagai aturan yang dibuatnya berperan dalam membangun kemaslahatan umat.
-
Apa yang dilakukan di Halal Bihalal MUI? Selain untuk bertemu sapa, Halal Bihalal MUI kali ini pun juga ditujukan untuk menggaungkan aksi kepedulian terhadap rakyat Palestina. Dalam kesempatan ini, terdapat penyerahan bantuan kemanusian untuk Palestina dari rakyat indonesia melalui Baznas sebesar Rp9,3 miliar.
-
Mengapa aturan negara penting bagi MUI? Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud berbicara mengenai pentingnya aturan dalam sebuah negara untuk menjaga kemaslahatan umat.
"Ini tidak hanya pada saat hari raya, kita mengharapkan ini bisa dilakukan seterusnya. Makannya MUI sudah mengeluarkan tentang fatwa tentang bermuamalah melalui media sosial," imbuhnya.
Dia juga berharap, para khatib Sholat Idul Fitri tak ada yang mencampurkan ceramah dengan politik praktis. Ma'aruf khawatir hal tersebut dapat menimbulkan perpecahan umat.
"Jauhi tema khotbah yang bernuansa politik praktis. Jangan jadikan khutbah sebagai ajang kampanye politik praktis yang bisa menimbulkan perpecahan umat Islam," ujar Ma'aruf.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaMenkominfo akan menertibkan akun buzzer yang menyebarkan informasi hoaks dan radikalisme.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melarang warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan kegiatan takbiran keliling atau di jalan raya.
Baca SelengkapnyaPemilihan kepala daerah semakin dekat. Masyarakat akan mencoblos calon kepala daerah pada tanggal 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnya