Jelang Lebaran, Polisi dan BI Solo awasi peredaran uang palsu
Merdeka.com - Polresta Solo dan Bank Indonesia bekerjasama untuk mengawasi peredaran uang palsu (upal), apalagi jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Sejumlah personil diterjunkan di pusat perbelanjaan dan tempat penukaran uang khususnya di jalan.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pihaknya berperan aktif dalam pengawasan tempat-tempat yang dimungkinkan atau berpotensi terjadinya peredaran uang palsu. Masyarakat juga dihimbau agar tak menukar uang kepada calo di jalan.
Selain dipungut biaya jasa, penukaran di calo juga rawan peredaran upal.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa yang mengimbau untuk waspada terhadap penipuan? PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
"Masyarakat harus waspada saat penukaran uang baru, mendekati Lebaran seperti ini sangat rawan peredaran upal. Haus dicek benar asli atau palsu," ujar Luthfi, Kamis (23/6).
Kapolresta mengatakan, saat ini upal masih sering ditemui dengan nominal Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Oleh karena itu pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia Solo untuk memberantas peredaran upal.
"Uang palsu yang diedarkan biasanya hampir sama dengan uang asli. Bedanya hanya pada berat, warna dan nomor serinya," jelasnya.
Luthfi meminta masyarakat segera melaporkan ke polisi jika menemukan adanya indikasi uang palsu. Selain agar masyarakat tak dirugikan, pemberantasan para pelaku pencetak dan pengedar upal juga bisa berjalan baik.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaPolisi mendatangi pasar untuk memantau harga pangan dan mencegah peredaran uang palsu
Baca SelengkapnyaBSI meminta nasabah tidak menukar uang baru secara berlebihan dan menukarkan kembali kepada pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melarang warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan kegiatan takbiran keliling atau di jalan raya.
Baca SelengkapnyaPenemuan uang mutilasi yang diduga digabung dengan uang palsu sempat ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaUang mutilasi termasuk dalam kategori uang rupiah yang dirusak secara sengaja.
Baca Selengkapnya