Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang lengser, SBY didesak tuntaskan kasus penculikan 97/98

Jelang lengser, SBY didesak tuntaskan kasus penculikan 97/98 Penculikan aktivis 98. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa bersama keluarga korban penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1997-1998 mendatangi kantor Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Senin (12/5).

Bersama Direktur Eksekutif Imparsial, Poenky Indarti, Ketua Setara Institute Hendardi Supandji, dan Ketua Koordinator Eksekutif Hariz Azhar, mereka untuk mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) membentuk Pengadilan HAM Adhoc terhadap pelaku 13 aktivis tersebut.

"Kedatangan kami untuk mendesak kepada bapak SBY bahwa ada mandat bapak SBY yang belum dituntaskan menjelang akhir jabatan yaitu adanya kasus penculikan yang belum ada kejelasan," kata Poenky dalam konferensi Pers di kantor Wantimpres, Jakarta.

"Untuk itu kami mendesak Presiden SBY agar segera membentuk pengadilan HAM ad hoc dan segera menemukan 13 orang hilang yang diculik," imbuh Poenky.

Poenky mengatakan, laporan ini berdasarkan pengakuan mantan Kepala Staf Konstrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen di sebuah acara debat di salah satu stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu. Saat itu Kivlan mengaku mengetahui keberadaan ke 13 aktivis yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Selain itu, kata Poenky, pengakuan mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto beberapa waktu lalu bahwa dia bersedia memberikan klarifikasi terkait kasus pelanggaran berat HAM itu.

"Atas rekomendasi itu, Presiden bisa memerintahkan Jaksa Agung untuk memanggil Prabowo dan Kivlan Zein," pungkasnya.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat
FOTO: Momen Aksi Kamisan ke-806, Aktivis Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Pelanggaran HAM Berat

Aktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Baca Selengkapnya
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM
Adik Wiji Thukul dan Keluarga Aktivis 1997-1998 Tagih Janji Jokowi Tuntaskan Kasus HAM

Adik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kejagung Belum Periksa lagi Saksi Kasus Korupsi Timah, Ini Alasannya
Kejagung Belum Periksa lagi Saksi Kasus Korupsi Timah, Ini Alasannya

Kasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp300 triliun.

Baca Selengkapnya
Prabowo Usap Keringat Ditanya Ganjar soal Kasus Pelanggaran HAM
Prabowo Usap Keringat Ditanya Ganjar soal Kasus Pelanggaran HAM

Saat Ganjar melemparkan pertanyaan, mendadak Prabowo mengusap keringatnya di wajahnya.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Surati Polda Jabar soal Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Begini Isinya
Komnas HAM Surati Polda Jabar soal Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Begini Isinya

Uli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.

Baca Selengkapnya
KPK Percepat Pemberkasan TPPU SYL Rampung
KPK Percepat Pemberkasan TPPU SYL Rampung

Tessa mengaku saat ini belum dapat membeberkan progres dari penyidikan kasus TPPU SYL.

Baca Selengkapnya
Kejagung Harus Segera Selesaikan Kasus Korupsi Emas, Khawatir Ada Lobi-Lobi
Kejagung Harus Segera Selesaikan Kasus Korupsi Emas, Khawatir Ada Lobi-Lobi

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Eks Penyidik Kritik Gaduhnya Pencarian Harun Masiku, Begini Jawaban KPK
Eks Penyidik Kritik Gaduhnya Pencarian Harun Masiku, Begini Jawaban KPK

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap beranggapan pencarian Harun terlalu gaduh.

Baca Selengkapnya