Jelang Natal, Anggota DPR Minta Operasi Militer di Papua Dihentikan
Merdeka.com - Anggota Komisi II DPR RI Willem Wandik menyinggung soal operasi militer yang menurut dia masih terjadi di wilayah Papua. Salah satunya di Kabupaten Nduga.
Dalam pernyataan yang dia sampaikan melalui interupsi di rapat paripurna DPR, Willem meminta agar pasukan TNI/Polri ditarik dari sejumlah daerah di Papua. Mengingat tak lama lagi umat Kristen di Papua akan merayakan Natal.
"Atas nama Pancasila, sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, meminta untuk menghentikan operasi militer, peningkatan personel militer di Nduga, Intan Jaya," kata dia, dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/12).
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Apa tujuan operasi TNI AL di Papua dan Maluku? 'Operasi Siaga Tempur Laut yang dilakukan saat ini langsung di bawah kendali Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dengan target operasi di wilayah perairan Papua dan Maluku,' kata Kadispen seperti dilansir dari Antara.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
Anggota Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan, masa mendekati perayaan Natal merupakan momen sakral bagi bagi masyarakat Papua. Setiap umat Kristen tengah menyiapkan diri menyambutnya.
"Dengan suka cita menyambut ibadah dan Perayaan natal yang merupakan momentum sakral umat Kristen di tanah Papua," ungkapnya.
Karena itu, sangat bertolak belakang jika momen Natal yang seharusnya disambut dengan penuh sukacita, justru dijalani dalam suasana penuh ketakutan.
"Yang seharusnya dirayakan dengan penuh sukacita, penuh kasih, justru ditanyakan dalam suasana penuh ketakutan," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah dan aparat diharapkan dapat memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaTNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaDanrem PVB Brigjen Frits Wilem meminta anggota TNI melakukan pendekatan.
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaTanggal 1 Desember kerap diperingati sebagai HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Kapten Philips Mertens, sudah disandera KKB sejak Februari 2023 silam.
Baca SelengkapnyaTewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaTerkait pernyataan Panglima TNI tersebut, nampaknya dinilai bukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan memperpanjang konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca Selengkapnya