Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang pemilihan Ketum PBNU, ada isu muktamar tandingan di Tebuireng

Jelang pemilihan Ketum PBNU, ada isu muktamar tandingan di Tebuireng Muktamar NU. ©2015 merdeka.com/imam mubarok

Merdeka.com - Jelang pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang akan digelar malam ini (5/8) di Alum-Alun Jombang, Jawa Timur, dikabarkan ada muktamar tandingan di Pondok Pesantren Tebuireng. Setidaknya ada 401 suara penolak sistem Ahlul halli wal aqdi (Ahwa), berada di Tebuireng. Sementara Ahwa sendiri sudah disepakati melalui voting.

Keberadaan massa di Tebuireng dibenarkan Mantan Ketum PBNU, KH Hasyim Muzadi yang sempat disebut-sebut sebagai calon rois aam PBNU. Namun dia meminta PWNU dan PCNU yang mendukung dirinya, untuk tidak membuat muktamar tandingan atau NU tandingan.

"Jangan membuat muktamar tandingan atau NU tandingan, karena itu akan membelah dan menghancurkan nama NU serta sulit diperbaiki," pinta Kiai Hasyim, Rabu malam (5/8) di Ponpes Tebuireng.

Menurut pengasuh Ponpes Al Hikam Malang ini, kalau para pendukungnya itu membuat Muktamar ke 33 NU tandingan, maka pihaknya akan dituntut pertanggungjawaban tehadap umat Islam se-Indonesia dan dunia.

"Ingat kaidah fiqh, darul mafasid muqoddimun ala jalubul masholih. Menghindari? kerusakan itu harus didahulukan dari pada mengambil keuntungan. Jangan meras untung dari NU dengan kerusakan NU," tegasnya.

Dia juga meminta jangan sampai ada pemilihan rais aam tandingan. Sebab, jika itu dilakukan, maka sama dengan membenturkan ulama, yang sadar atau tidak sadar sudah dikondisikan orang-orang yang hatinya penuh nafsu.

"Saya tidak mau berbenturan dengan sesama ulama. Sebab penyakit bukan pada ulama tapi kelompok yang merekayasa ulama. Karena itu saya tidak mau dicalonkan menjadi rais aam melalui forum ini sekalipun proses muktamar hingga saat ini dipenuhi kedholiman," jelasnya.

Kembali dia menjelaskan, sebaiknya keputusan diambil demi kebaikan NU. "Sebab, hari ini dan jam ini, PBNU tidak ada karena demisioner. Malik Madani datang sudah tidak sebagai khatib aam lagi. Saya juga rais PBNU, tapi juga tidak lagi menjabat," paparnya.

Dalam AD/ART, masih jelas Kiai Hasyim, jika sudah berstatus demisioner, maka kekuasaan ada di tangan wilayah (PW) dan cabang (PC). "Yang ada sekarang PW dan PC. Saudara boleh membuat ketentuan misalnya meminta PBNU supaya memberi waktu untuk pandangan umum LPJ kepemimpinan PBNU selama lima tahun, atau membentuk panitia muktamar ulang."

"Saya juga kasihan jika Gus Sholah (KH Sholahuddin Wahid) dijadikan Ketum PBNU, pasti akan ada benturan. Sekalipun di sini (Tebuireng) sah dan memenuhi quorum 1/2 atau 2/3 peserta. Maka di tempat lain, tidak akan quorum dan keputusan yang dihasilkan juga tidak sah. Yang quorum di luar arena dan yang tidak di dalam arena, tapi biasanya yang tidak memenuhi quorum pasti berupaya merekayasa," ungkapnya.

Kiai Hasyim juga menawarkan solusi atas masalah yang terjadi di Muktamar NU Jombang ini, yang pemicunya adalah Ahwa dan non-Ahwa. "Solusi lain, yang boleh adalah menggugat atau tidak mengakui segala produk kebijakan yang dibuat PBNU hasil Muktamar ke 33 di Jombang. Tapi jangan buat muktamar tandingan," pesannya.

Kata dia, tunjukan jalan yang benar. "Ke mana NU ke depan akan melangkah. Juga siap-siap kalau diganti atau dibekukan seperti es. Karena itu, sebelum bertindak hendaklah dipikir baik-baik," pintanya.

Sementara itu, beredar kabar kalau di Ponpes Tebuireng ada 30 PW dan sekitar 400-an PC. Besok pagi (6/8) mereka akan melakukan pemilihan ketua, juga menggunakan Ahwa. Saat ini, mereka semua, juga kabarkan tidak bisa keluar dari Tebuireng untuk mengikuti proses akhir Muktmar NU di Alun-Alun Jombang.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awal Mula Tercetusnya Muktamar Luar Biasa NU, dari Keresahan dan Kritik yang Tidak Ditanggapi
Awal Mula Tercetusnya Muktamar Luar Biasa NU, dari Keresahan dan Kritik yang Tidak Ditanggapi

Muktamar Luar Biasa NU direncanakan berlangsung di Cirebon.

Baca Selengkapnya
Garda Bangsa Pertanyakan Dasar Hukum PBNU Menertibkan PKB
Garda Bangsa Pertanyakan Dasar Hukum PBNU Menertibkan PKB

PKB di bawah kepemimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar memiliki prestasi dengan peningkatan kursi dari setiap periode pemilu.

Baca Selengkapnya
Wasekjen PKB Tegaskan Tak Ada Orang 'Titipan' Masuk dalam Pengurus Baru, Ini Katanya
Wasekjen PKB Tegaskan Tak Ada Orang 'Titipan' Masuk dalam Pengurus Baru, Ini Katanya

Maka, proses musyawarah bakal berlangsung untuk menentukan siapa saja yang akhirnya masuk dalam struktur kepengurusan di tingkat DPP PKB.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja

Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.

Baca Selengkapnya
VIDEO: TKN Prabowo Sindir AMIN dari Koalisi Partai Halal & Haram Bagi Orang NU
VIDEO: TKN Prabowo Sindir AMIN dari Koalisi Partai Halal & Haram Bagi Orang NU

Nusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Koalisi Perubahan Siap Head to Head Cak Imin Vs Mahfud di Jatim dan NU
Koalisi Perubahan Siap Head to Head Cak Imin Vs Mahfud di Jatim dan NU

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, akan membuktikan bahwa yang lebih muda lebih bergairah.

Baca Selengkapnya
PKB Berang Politisi Golkar Nusron Wahid Klaim Kiai Munif Dukung Gibran untuk Pilpres 2024
PKB Berang Politisi Golkar Nusron Wahid Klaim Kiai Munif Dukung Gibran untuk Pilpres 2024

Fuad menjelaskan, Nusron Wahid telah menarasikan secara ekstrem Kiai Munif sebagai Ketua Dewan Syuro bertemu dengan kandidat dari paslon lain untuk Pilpres.

Baca Selengkapnya
KH Marzuki Mustamar Dicopot dari Posisi Ketua PWNU Jatim, PBNU: Tidak Terkait Pilpres
KH Marzuki Mustamar Dicopot dari Posisi Ketua PWNU Jatim, PBNU: Tidak Terkait Pilpres

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Lukman Edy cs Bakal buat Muktamar PKB Tandingan di Jakarta, Agendanya juga Memilih Ketum
Lukman Edy cs Bakal buat Muktamar PKB Tandingan di Jakarta, Agendanya juga Memilih Ketum

Muktamar PKB di Jakarta pada tanggal 2 hingga 3 September 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Cucu Pendiri NU Gus Kikin Ditunjuk jadi Nahkodai PWNU Jatim Gantikan KH Marzuki Mustamar
Cucu Pendiri NU Gus Kikin Ditunjuk jadi Nahkodai PWNU Jatim Gantikan KH Marzuki Mustamar

Cucu Pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy ari; KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Muktamar PKB Tandingan Ditunda Tunggu Arahan PBNU
Muktamar PKB Tandingan Ditunda Tunggu Arahan PBNU

PBNU secara teknis dan materi pihaknya sudah siap untuk pelaksanaan Muktamar.

Baca Selengkapnya
Ketua PBNU Temui Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi
Ketua PBNU Temui Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi

KH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Baca Selengkapnya