Jelang pemilihan Ketum PBNU, ada isu muktamar tandingan di Tebuireng
Merdeka.com - Jelang pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang akan digelar malam ini (5/8) di Alum-Alun Jombang, Jawa Timur, dikabarkan ada muktamar tandingan di Pondok Pesantren Tebuireng. Setidaknya ada 401 suara penolak sistem Ahlul halli wal aqdi (Ahwa), berada di Tebuireng. Sementara Ahwa sendiri sudah disepakati melalui voting.
Keberadaan massa di Tebuireng dibenarkan Mantan Ketum PBNU, KH Hasyim Muzadi yang sempat disebut-sebut sebagai calon rois aam PBNU. Namun dia meminta PWNU dan PCNU yang mendukung dirinya, untuk tidak membuat muktamar tandingan atau NU tandingan.
"Jangan membuat muktamar tandingan atau NU tandingan, karena itu akan membelah dan menghancurkan nama NU serta sulit diperbaiki," pinta Kiai Hasyim, Rabu malam (5/8) di Ponpes Tebuireng.
-
Siapa yang ditunjuk jadi Pj Ketua PWNU Jatim? Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebagai hal yang biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
-
Siapa Ketua Umum PBNU pertama? Hasan Basri Sagipodin atau yang akrab disapa Hasan Gipo merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pertama.
-
Bagaimana Gus Kikin melihat penunjukannya sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? 'Kalau bagi saya ini merupakan penawaran yang biasa, saya juga dulunya dari PWNU Jatim. Bagi saya Itu proses yang biasa,' ujarnya.
-
Apa gelar KH Hasyim Asy'ari? KH Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai seorang pahlawan nasional, yang berjasa dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau juga memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru, dan gelar Syaikhu al-Masyayikh atau Gurunya Para Guru.
-
Kenapa Gus Kikin ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? 'Untuk mengisi jabatan yang kosong agar organisasi ini bisa berjalan,' paparnya.
-
Siapa pendiri Majelis Nurul Musthofa? Kabar berpulangnya Habib Hasan ini diketahui dari unggahan akun Instagram Rabithah Alawiyah (@rabithah_alawiyah). Kabar duka dari Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf. Pimpinan Majelis Nurul Musthofa ini wafat pada Rabu (13/3) pagi.
Menurut pengasuh Ponpes Al Hikam Malang ini, kalau para pendukungnya itu membuat Muktamar ke 33 NU tandingan, maka pihaknya akan dituntut pertanggungjawaban tehadap umat Islam se-Indonesia dan dunia.
"Ingat kaidah fiqh, darul mafasid muqoddimun ala jalubul masholih. Menghindari? kerusakan itu harus didahulukan dari pada mengambil keuntungan. Jangan meras untung dari NU dengan kerusakan NU," tegasnya.
Dia juga meminta jangan sampai ada pemilihan rais aam tandingan. Sebab, jika itu dilakukan, maka sama dengan membenturkan ulama, yang sadar atau tidak sadar sudah dikondisikan orang-orang yang hatinya penuh nafsu.
"Saya tidak mau berbenturan dengan sesama ulama. Sebab penyakit bukan pada ulama tapi kelompok yang merekayasa ulama. Karena itu saya tidak mau dicalonkan menjadi rais aam melalui forum ini sekalipun proses muktamar hingga saat ini dipenuhi kedholiman," jelasnya.
Kembali dia menjelaskan, sebaiknya keputusan diambil demi kebaikan NU. "Sebab, hari ini dan jam ini, PBNU tidak ada karena demisioner. Malik Madani datang sudah tidak sebagai khatib aam lagi. Saya juga rais PBNU, tapi juga tidak lagi menjabat," paparnya.
Dalam AD/ART, masih jelas Kiai Hasyim, jika sudah berstatus demisioner, maka kekuasaan ada di tangan wilayah (PW) dan cabang (PC). "Yang ada sekarang PW dan PC. Saudara boleh membuat ketentuan misalnya meminta PBNU supaya memberi waktu untuk pandangan umum LPJ kepemimpinan PBNU selama lima tahun, atau membentuk panitia muktamar ulang."
"Saya juga kasihan jika Gus Sholah (KH Sholahuddin Wahid) dijadikan Ketum PBNU, pasti akan ada benturan. Sekalipun di sini (Tebuireng) sah dan memenuhi quorum 1/2 atau 2/3 peserta. Maka di tempat lain, tidak akan quorum dan keputusan yang dihasilkan juga tidak sah. Yang quorum di luar arena dan yang tidak di dalam arena, tapi biasanya yang tidak memenuhi quorum pasti berupaya merekayasa," ungkapnya.
Kiai Hasyim juga menawarkan solusi atas masalah yang terjadi di Muktamar NU Jombang ini, yang pemicunya adalah Ahwa dan non-Ahwa. "Solusi lain, yang boleh adalah menggugat atau tidak mengakui segala produk kebijakan yang dibuat PBNU hasil Muktamar ke 33 di Jombang. Tapi jangan buat muktamar tandingan," pesannya.
Kata dia, tunjukan jalan yang benar. "Ke mana NU ke depan akan melangkah. Juga siap-siap kalau diganti atau dibekukan seperti es. Karena itu, sebelum bertindak hendaklah dipikir baik-baik," pintanya.
Sementara itu, beredar kabar kalau di Ponpes Tebuireng ada 30 PW dan sekitar 400-an PC. Besok pagi (6/8) mereka akan melakukan pemilihan ketua, juga menggunakan Ahwa. Saat ini, mereka semua, juga kabarkan tidak bisa keluar dari Tebuireng untuk mengikuti proses akhir Muktmar NU di Alun-Alun Jombang.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muktamar Luar Biasa NU direncanakan berlangsung di Cirebon.
Baca SelengkapnyaPKB di bawah kepemimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar memiliki prestasi dengan peningkatan kursi dari setiap periode pemilu.
Baca SelengkapnyaMaka, proses musyawarah bakal berlangsung untuk menentukan siapa saja yang akhirnya masuk dalam struktur kepengurusan di tingkat DPP PKB.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, akan membuktikan bahwa yang lebih muda lebih bergairah.
Baca SelengkapnyaFuad menjelaskan, Nusron Wahid telah menarasikan secara ekstrem Kiai Munif sebagai Ketua Dewan Syuro bertemu dengan kandidat dari paslon lain untuk Pilpres.
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencopot KH Marzuki Mustamar dari posisi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMuktamar PKB di Jakarta pada tanggal 2 hingga 3 September 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaCucu Pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy ari; KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPBNU secara teknis dan materi pihaknya sudah siap untuk pelaksanaan Muktamar.
Baca SelengkapnyaKH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Baca Selengkapnya