Jelang Pencoblosan, Polri Sebut Banyak Penyebaran Konten Hoaks
Merdeka.com - Pesta demokrasi sebentar lagi akan dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada 17 April 2019 mendatang. Oleh karena itu, masyarakat saat ini sedang ikut disibukkan dengan kegiatan kampanye para peserta pemilu baik capres-cawapres ataupun caleg.
Ternyata jelang pencoblosan, semakin banyak adanya berita bohong atau hoaks di berbagai media sosial. Hal itu berdasarkan data yang dimiliki oleh Kemenkominfo dan Mabes Polri.
"Kami justru lebih banyak (data soal berita hoaks), karena kami melihat ada konten-konten yang negatif, konten-konten hoaks. Karena Kominfo kan memverifikasi mana yang benar-benar sengaja dan terus terbukti itu betul-betul fake news, kalau lebih banyak," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Mohammad Iqbal di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Bagaimana Bakohumas Kaltim ingin netralisir hoaks? Komitmen kami menetralisir potensi gangguan keamanan yang dipicu dari beredarnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Paling utama tentunya juga bagaimana dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu itu,“ jelas Faisal usai kegiatan.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Untuk mencegah adanya pemberitaan atau informasi bohong, dia menambahkan, pihaknya langsung turun ke lapangan (masyarakat) melalui Babinkamtibmas. Tujuannya agar tidak semakin banyak masyarakat menjadi korban hoaks.
"Kan ada yang berperan hanya sebagai forwarder ada yang tidak tahu bahkan ada yang sengaja memproduksi nah itu yang kita lalukan proses penegakan hukum," ujarnya.
Meski banyaknya hoaks, TNI-Polri menjamin situasi saat ini masih aman. Tapi, ia tetep memerlukan bantuan masyarakat dalam memerangi hoaks terutama para youtuber, selebgram dan penggiat sosial media lainnya untuk melakukan literasi digital yang positif.
"Jangan dibiarkan masyarakat teredukasi yang tidak benar akibat ada konten-konten negatif, hoaks dan lainnya. Nah hari ini Polri menunjukkan buktinya menunjukkan komitmen sebagai institusi pemelihara kamtibmas, di bidang sosmed kami mengajak semuanya untuk sama-sama melawan hoaks dan insya Allah mulai hari ini dan ke depan hoaks bisa kita lawan, kita minimalisir," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebut, jumlah hoaks saat ini semakin meningkat jelang Pemilu 2019. Jumlah tersebut terhitung sejak Agustus 2018 hingga Februari 2019.
"Betul, jumlah hoaks meningkat dari Agustus 25, September 27, Oktober 53, November 63, Desember 75, tiga kali (meningkat), Januari itu 175, tujuh kali (meningkat) dan Februari 353," kata Rudi di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
Ia pun menjelaskan, berdasarkan data yang ia miliki. Hoaks yang paling banyak jelang pemilu 2019 ini terkait isu politik dengan persentase 23 persen.
"Dari data sendiri makin meningkat dan paling besar 23 persen berkaitan dengan politik. Ini ada kaitannya mungkin dengan tahun pesta politik," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPelaksaan Pilkada 2024 semakin dekat. Polisi semakin menguatkan pengamanan agar agenda lima tahunan tersebut bisa berjalan aman.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaJajaran Satreskrim Polres Kampar terus berupaya memberikan imbauan kepada masyarakat, demi mewujudkan Pilkada aman dan damai.
Baca SelengkapnyaPersonel Satlantas Polres Kampar disebar untuk melakukan cooling system Pilkada, demi mempertahankan suasana kondusif dan damai.
Baca SelengkapnyaTermasuk kebencian sehingga dapat terwujudnya pemilu yang aman dan damai 2024," katanya.
Baca Selengkapnya