Jelang Pilgub DKI, publik diminta hati-hati baca hasil survei
Merdeka.com - Pilgub DKI Jakarta tinggal sepekan lagi. Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil surveinya terkait elektabilitas dua pasangan calon yang bertanding memperebutkan kursi orang nomor satu di Ibu Kota.
Sebut saja Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Media Survei Nasional (Median), Polmark Indonesia, Sinergi Data Indonesia (SDI), dan Saiful Mujani Research Center (SMRC). Hasil survei LS Denny JA pada Selasa (7/3) lalu, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 49,7 persen. Sementara Ahok-Djarot 40,5 persen.
Terbaru, LSI Denny JA merilis hasil surveinya Kamis (13/4) kemarin. Hasilnya Anies-Sandi unggul telak dari Ahok-Djarot. Dalam hasil survei itu, Anies-Sandi meraih 51,4 persen, sementara Ahok-Djarot 42,7 persen.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Hasil quick count Pilkada DKI 2017, siapa yang menang? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
Median juga telah dua kali merilis hasil surveinya. Pada Senin (6/3) lalu, Anies-Sandi meraih 46,3 persen dan Ahok-Djarot 39,7 persen. Lalu pada survei kedua yang dirilis Senin (10/4), Anies-Sandi meraih 49,8 persen dan Ahok-Djarot 43,5 persen.
Sementara hasil survei Polmark pada akhir Maret, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 49,1 persen dan Ahok-Djarot 41,1 persen. Sedangkan hasil survei Sinergi Data Indonesia (SDI), Jumat (3/4), Anies-Sandi meraih elektabilitas 49,20 persen dan Ahok-Djarot 42,20 persen.
Tak mau ketinggalan, SMRC juga pada Rabu (12/4) lalu merilis hasil surveinya. Namun hasilnya memiliki sedikit perbedaan dengan survei-survei lainnya. Sebab, dari hasil survei SMRC, Anies-Sandi unggul tipis dari Ahok-Djarot yakni 1 persen saja. Anies-Sandi meraih 47,9 persen, sedangkan Ahok-Djarot 46,9 persen.
Hasil survei SMRC juga menunjukkan dalam sebulan dukungan terhadap Ahok-Djarot naik 3,1 persen, sedangkan Anies-Sandi turun 2,8 persen.
Direktur Eksekutif Indonesia Watch for Democracy (IWD) Endang Tirtana meminta publik berhati-hati dalam membaca hasil survei. Sebab, ada juga lembaga survei yang menjadi konsultan salah satu kandidat.
"IWD melihat lembaga survei juga bekerja sebagai konsultan salah satu kandidat, padahal seharusnya dipisahkan dengan fungsi sebagai kegiatan penelitian ilmiah," katanya dalam pesan singkat, Jumat (14/4).
Dia juga meminta agar lembaga survei transparan dalam hal pendanaan maupun metodologi riset. Hal itu demi transparansi dan akuntabilitas lembaga survei.
"Publik harus dilindungi dari efek destruktif lembaga survei, alih-alih memberipanduan yang rasional dan meningkatkan kualitas demokrasi," katanya/
Dia juga mengatakan, belum lama ini IWD telah mempublikasikan hasil kajian tentang akurasi hasil survei danquick countpada Pilgub DKI putaran pertama. Hasilnya, LSI Denny JA termasuk yang terburuk.
"Tidak hanya akurasinya terendah, LSI Denny JA juga salah memprediksi pemenang," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), Poltracking Indonesia dan Parameter Politik Indonesia (PPI) selama periode Oktober.
Baca SelengkapnyaLSI memenangkan pasangan Pramono-Rano selang satu bulan rilis terakhir. Berbeda dengan hasil lembaga survei lainnya.
Baca SelengkapnyaCharta Politika merilisi hasil survei terbaru di Pilkada Kutai Kartanegara jelang pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaAdanya perbedaan hasil survei elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada 2024 dari lembaga survei belakangan menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSejumlah daerah telah diketahui siapa pemenang dalam Pilkada yang digelar 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaAda lima surat suara yang akan diterima pemilih saat mencoblos pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSiapa yang paling berpotensi menang di Pilkada Jakarta 2024? Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbaru di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menilai, hasil survei suatu lembaga layaknya ramalan cuaca. Semua hasil survei, kata dia perlu direspons dengan bijak.
Baca SelengkapnyaSurvei yang dilakukan pada 6-12 September 2024 ini terkait pengaruh Anies di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk memenangkan satu putaran Pilkada DKI Jakarta, pasangan calon harus memperoleh lebih dari 50% dari total suara yang sah.
Baca SelengkapnyaAdjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaHasil survei PPI berbeda dengan LSI yang menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano unggul dari kandidat lain.
Baca Selengkapnya