Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang Pilkada, Alim Ulama Nusantara ajak Kiai tak terima hadiah

Jelang Pilkada, Alim Ulama Nusantara ajak Kiai tak terima hadiah Alim Ulama Nusantara. ©2015 merdeka.com/kresna

Merdeka.com - Alim Ulama Nusantara Nahdlatul Ulama mengajak para Kiai dan Pondok Pesantren untuk berhati-hati menerima uang atau pun hadiah dari para pejabat. Hal tersebut dilakukan supaya Kiai dan Pondok Pesantren tidak terseret pusaran tindak pidana korupsi dan pencucian uang, terlebih lagi mendekati musim Pilkada.

Rais Syuriah PBNU, KH Ahmad Ishomuddin mengatakan selama ini pemberian hadiah kepada Kiai dan Pondok Pesantren sering kali diterima tanpa mengetahui asal-usul hadiah atau uang tersebut. Apalagi jika dari pejabat, dikhawatirkan itu uang hasil korupsi atau suatu bentuk suap.

"Ini memang menjadi PR bagi para Kiai untuk melakukan itu. Terlebih lagi kita sekarang menggalakkan gerakan anti korupsi di Pesantren. Sehingga dalam hal menerima pemberian harus lebih berhati-hati," katanya saat menggelar konferensi pers Halaqah Alim Ulama Nusantara, Membangun Gerakan Pesantren Antikorupsi, di Hotel Santika, Yogyakarta, Rabu (29/7).

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, para Kiai harus mulai kritis terhadap pemberian uang dalam bentuk infaq, sumbangan atau wakaf dari seseorang terlebih lagi jika seseorang tersebut merupakan pejabat negara. Jika perlu Kiai harus menanyakan asal-usul hadiah tersebut.

"Apa pun namanya, disebut sumbangan, hadiah, harus tahu asal-usulnya. Kalau memang tega, ditanyakan ini asal-usulnya dari mana," tambahnya.

Selain itu, menjelang Pilkada serentak, banyak calon Bupati yang kemudian mendekati Kiai untuk meminta restu dan dukungan dengan memberikan sumbangan untuk Pondok Pesantren, atau untuk badan amal yang ditujukan untuk kepentingan umat. Hal tersebut perlu dicermati supaya tidak masuk dalam kategori Risywah (penyuapan).

"Sebenarnya Kiai sudah tahu dasarnya. Kalau pemberian seperti itu bisa saja Risywah, karena itu diberikan dengan tujuan tertentu. Ini yang perlu hati-hati. Kita bisa membedakanlah, mana yang benar itu sumbangan mana yang itu bentuk suap," tegasnya.

Kiai pun harus berani tegas menolak pemberian dari seseorang jika terindikasi pencucian uang atau sifatnya penyuapan.

"Semua harus saling mengingatkan. Harus berani bilang tidak, jangan bilang Iya ketika hati bilang tidak," tandasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin Tuding Ada Operasi Uang Agar Kiai PKB Tidak Bantu Pemenangan AMIN
Cak Imin Tuding Ada Operasi Uang Agar Kiai PKB Tidak Bantu Pemenangan AMIN

Namun, para kiai tetap bergerak untuk membantu pemenangan Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya
KPK Ingatkan Pejabat Negara Tak Terima Gratifikasi Jelang Lebaran Idulfitri 2024
KPK Ingatkan Pejabat Negara Tak Terima Gratifikasi Jelang Lebaran Idulfitri 2024

Gratifikasi merupakan pemberian hadiah yang berkaitan dengan jabatan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Dapat Kabar Banyak Kepala Desa Jadi Target Kriminal Berkedok Pemberantasan Korupsi
Cak Imin Dapat Kabar Banyak Kepala Desa Jadi Target Kriminal Berkedok Pemberantasan Korupsi

Namun dia mengingatkan jangan sampai adalagi penegakan kasus korupsi berbau kriminalisasi.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Ulama dan Tokoh Banten Turun Gunung, Serukan Pilkada Demokratis Tanpa Kotak Kosong
Sejumlah Ulama dan Tokoh Banten Turun Gunung, Serukan Pilkada Demokratis Tanpa Kotak Kosong

"Kami segenap sesepuh masyarakat Provinsi Banten menyerukan Pilkada 2024 berjalan dalam suasana kompetisi yang bebas dan damai,"

Baca Selengkapnya
KPK: Pemilu Bisa jadi Gerbang Korupsi
KPK: Pemilu Bisa jadi Gerbang Korupsi

KPK mengatakan ASN rawan melakukan politisasi birokrasi hingga korupsi melalui beragam modus di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Sivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis

Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Soal Sikap PBNU di Pemilu 2024: Kiai Kok Diarahkan, Kiai Itu Bagian Mengarahkan
Gus Yahya Soal Sikap PBNU di Pemilu 2024: Kiai Kok Diarahkan, Kiai Itu Bagian Mengarahkan

PBNU sebagai organisasi umam keagamaan terbesar tidak pernah melakukan klaim atas keberpihakan.

Baca Selengkapnya
Beri Pendidikan Politik ke Pemilih Pemula, Kapolres Siak Ingatkan Bahaya Hoaks
Beri Pendidikan Politik ke Pemilih Pemula, Kapolres Siak Ingatkan Bahaya Hoaks

Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengingatkan kepada pemilih pemula untuk tidak terpengaruh informasi hoaks

Baca Selengkapnya
Saat Mahasiswa Ajak Masyarakat Melek Pelanggaran Netralitas Pilkada Harus Berani Lapor
Saat Mahasiswa Ajak Masyarakat Melek Pelanggaran Netralitas Pilkada Harus Berani Lapor

Hal ini semakin krusial mengingat Undang-Undang (UU) Pilkada yang baru memberikan sanksi pidana bagi pejabat yang terlibat dalam politik praktis

Baca Selengkapnya
Datangi Gereja, Kapolres Siak Imbau Jemaat Tidak Terpecah Belah oleh Isu Negatif Pilkada
Datangi Gereja, Kapolres Siak Imbau Jemaat Tidak Terpecah Belah oleh Isu Negatif Pilkada

Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi mengimbau jemaat Gereja HKBP Zamrud-Dayun untuk tidak terpecah belah oleh isu negatif selama Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Polres Kampar Tegaskan Seluruh Personelnya Harus Menjaga Netralitas dalam Pilkada
Polres Kampar Tegaskan Seluruh Personelnya Harus Menjaga Netralitas dalam Pilkada

Anggota Polri agar tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis. Jangan main-main dengan netralitas, karena ini harga mati.

Baca Selengkapnya
Sivitas Akademika UIN Jakarta Sampaikan Petisi, Minta Presiden Jokowi hingga KPU Netral di Pemilu
Sivitas Akademika UIN Jakarta Sampaikan Petisi, Minta Presiden Jokowi hingga KPU Netral di Pemilu

Pernyataan sivitas akademika dan alumni UIN dilakukan setelah menimbang dan memperhatikan perkembangan penyelenggaraan pemilu/pilpres 2024.

Baca Selengkapnya