Jelang Pilkada, Polda Aceh bakal jaga ketat daerah rawan konflik

Merdeka.com - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 di Aceh, polisi melakukan pemetaan daerah-daerah rawan konflik.

Kapolda Aceh, Irjen Pol M Husen Hamidi mengatakan, pemetaan daerah rawan konflik ini berdasarkan pengalaman sebelumnya. Nantinya, daerah tersebut akan menjadi prioritas dan memperketat pengamanan. Hal itu agar bisa melahirkan Pilkada yang berintegritas, berkualitas dan mendapatkan legitimasi pada rakyat.

"Kita akan kerahkan sedikitnya 9.300 personel aparat kepolisian untuk pengamanan Pilkada. Kita akan sebarkan ke seluruh Aceh," kata Husein, Rabu (3/8) di Banda Aceh.

Dia menjamin Pilkada tahun depan akan berjalan aman, lancar dan kondusif. Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh stakeholder, masyarakat akan berperan aktif menjaga keamanan Pilkada tahun depan.

Husein menyebutkan, daerah rawan konflik yakni daerah pantai Timur Aceh. Seperti Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara dan sejumlah kabupaten lainnya di pantai Timur.

"Namun, kita yakin tahun ini bisa berjalan aman. Kami akan bekerja keras untuk menciptakan Pilkada yang kondusif," imbuhnya.

Pihaknya akan meminta tambahan Bawah Komando Operasi (BKO) dari Mabes Polri, bila itu diperlukan. "Kita akan minta kirim anggota Brimob dari Mabes untuk mengamankan Pilkada Aceh," ungkap Husein.

Kendati begitu, polisi juga akan melakukan pemetaan di seluruh wilayah di Aceh. Karena tidak tertutup kemungkinan ada daerah-daerah lain yang terjadi konflik.

"Tiap aparat akan ditempatkan di berbagai lokasi yang dianggap perlu pengamanan, termasuk seperti Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga di kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) di daerah," tutupnya.